Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
Disinilah peran pemerintah dalam membantu para jamaah haji untuk mempersiapkan segala kebutuhan selama melaksanakan ibadah haji, dengan
didirikannya pemondokan asrama bagi para jamaah haji sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, untuk beristirahat dan mempersiapkan segala keperluan untuk
melaksanakan ibadah haji. Pemondokan haji merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaran ibadah haji. Pemondokan atau akomodasi haji dibagi ke
dalam dua bagian. Perama, menyediakan tempat penginapan atau pengasramaan sebagai penampungan sementara pada waktu jamaah haji berada di tempat
embarkasi dan di debarkasi. Kedua, pemondokan selama di Arab Saudi. Perjalanan ibadah haji bukanlah perjalanan yang sebentar, melainkan
perjalanan yang cukup jauh, oleh karna itu harus ada persiapan-persiapan yang maksimal, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dan tujuan menunaikan
ibadah haji dapat terlaksana unuk menjadi haji yang mabrur. Akomodasi bagi jamaah haji merupakan kebutuhan dasar setelah konsumsi
dan sandang yang banyak memakan biaya angkutan udara. Sebelum pemberangkatan ke Arab Saudi, jamaah haji di asramakan di masing-masing
asrama haji embarkasi maksimal 24 jam sebelum pemberangkatan ke Aarab Saudi. Fungsi asrama haji selain sebagai tempat pemulihan kesehatan dan
peristirahatan setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan dari daerah asal masing-masing jamaah, juga sebagai tempat penyelesaian proses
penerbangan untuk perjalanan ke Tanah Suci. Asrama Haji terdiri dari dua kelas, yaitu asrama haji embarkasi dan asrama
haji provinsi atau transit. Asrama haji embarkasi adalah tempat pemondokan
5
sekaligus pelayanan operasional pemberangkatan dan pemulangan haji, sejak dari kegiatan penerimaan sampai pemberangkatan ke pelabuhan embarkasi dan
sebaliknya penerimaan dari waktu kedatangan dan kesiapan kembali ketempat asal jamaah. Kebijakan pengasramaan di embarkasi ini disamping dimaksudkan
untuk proses reservation termasuk kelengkapan dokumen perjalanan dan pemberian living cost, juga untuk pemulihan kebugaran jamaah dan pemberian
bimbingan praktis manasik. Penyelenggaraan ibadah haji bukanlah pekerjaan yang sederhana,
khususnya dalam hal pelayanan terhadap jamaah, mengingat jumlah jamaah haji yang harus dikelola merupakan yang terbanyak didunia.
8
Begitu juga pelayanan kepada jamaah haji yang diberikan di asrama haji embarkasi, mengingat tempat
itu adalah merupakan tempat peristirahatan dan persiapan terakhir sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci, dengan menggunakan kapal terbang selama
delapan jam, dimana para jamaah haji dapat beristirahat dan mendapat pelayanan lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan dan bimbingan manasik haji, yang
sebelumnya sudah diberikan dikota masing-masing. Sebelum jamaah haji berangkat ke Tanah Suci, jamaah haji ditempatkan di
asrama embarkasi, tentunya sesudah ada pelepasan dari kantor kementrian Agama masing-masing wilayah dengan disyaratkan membawa SPMA Surat Panggilan
Masuk Asrama. Asrama embarkasi adalah pelayanan satu atap, dimana semuah perlengkapan jamaah haji dibagikan. Buku kesehatan, paspor, gelang identitas,
kartu jatah makan jamaah haji dan uang living cost.
8
Muhammad M. Basyni “ Reformasi manajemen Haji”,h.9
6
Pelayanan kepada jamaah haji dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh pemerintah pusat, yang terdiri dari: pertama, petugas yang tidak menyertai
jamaah haji meliputi petugas di tanah air, yaitu petugas yang masuk dalam stuktur PPHI dan direkrut dari pegawai negri sipil dilingkungan Departemen Agama,
yunit lain yang terkait dan tenaga musiman di Arab Saudi yang berasal dari unsur pegawai negri sipil dilingkungan Departemen Agama, intansi lain, ormas dan
unsur masyarakat. Petugas non-kloter ini ditetapkan pada titik-titik pelayanan jamaah di Arab Saudi, yaitu sector pelayanan umum, pelayanan kesehatan dan
pelayanan ibadah, sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Selanjutnya adalah bagaimana pelayanan pemondokan di asrama haji
embarkasi ini menjadi tempat yang semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji, bukan tidak mungkin jika ada jamaah haji yang
terlantar atau tidak mendapatkan pelayanan untuk persiapan pemberangkatan ke Tanah Suci jika tidak adanya manajemen yang baik.
Diharapkan dengan penerapan manajemen yang baik dalam pelaksanaan pelayanan terhadap jamaah haji sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci dapat
terlaksana dengan efektif dan efisien sesuai dengan harapan dan dalam memberikan keputusan terhadap jamaah haji.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dengan amat tertarik untuk meneliti mengenai pelayanan yang diberikan kepada
jamaah haji di pemondokan Asrama Embarkasi, dan kemudian penulis jadikan
bahan sekaligus objek skripsi dengan judul “Manajemen Pelayanan Jamaah Haji Pada Asrama Haji Embarkasi DKI Jakarta Pondok Gede Tahun 2014”
7