22
yang lain tidak. Demikian pula Allah dengan tegas sudah menyatakan tentang kemuliaan bani Adam dengan firman-Nya:
ﱠﺮَﻛ ْﺪَﻘَﻟ َ و ّ ِ َ ﱪْﻟا ِ ﰲ ْ ﻢ ُﻫﺎَﻨْﻠََﲪَ و َمَدآ ِﲏَﺑ ﺎَﻨ ْﻣ
ِﺮ ْﺤَﺒْﻟا َ و َ ر َ و
ْ ﻢ ُﻫﺎَﻨْﻠﱠﻀَﻓ َ و ِتﺎ َﺒ ّ ِﻴﱠﻄﻟا َ ﻦّ ِﻣ ﻢ ُﻫﺎَﻨْـﻗَز ٍﲑِﺜَﻛ ٰ ﻰَﻠ َﻋ
ًﻼﻴ ِﻀْﻔَـﺗ ﺎَﻨْﻘَﻠ َﺧ ْ ﻦﱠّ ِ ﳑ
ءاﺮﺳﻹا :
٧٠
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS. al-Isra’, 17:70
Jenis kemuliaan yang kedua adalah kemuliaan yang dicapai dan dijangkau dengan kehendak dan pilihan bebas manusia. Di sinilah manusia akan dinilai siapa
yang paling baik dan berlomba-lomba untuk beramal kebajikan. Dalam kemuliaan jenis ini manusia tidak semuanya sama. Bahkan jika seseorang tidak berusaha dan
mengerjakan amal kebajikan bisa terjatuh derajatnya sedemikian rupa menjadi lebih rendah dari binatang. Kemuliaan seseorang dengan demikan akan sangat
ditentukan oleh kerja kerasnya untuk senantiasa melaksanakan kebajikan dan juga ditentukan oleh kualitas amaliahnya.
23
3. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Akhlak Anak
Keluarga mempunyai fungsi dan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan kelanjutan anak, karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan
utama. Keluarga harus merupakan basis untuk memenuhi kebutuhan setiap anggotanya, sehingga merasa berkembang dengan baik sebagai anggota
masyarakat. Rumah tangga harus merupakan koordinasi harmonis yang harus diciptakan oleh suami istri sehingga ketenangan keluarga sebagai kebutuhan
primer terpenuhi. Akhir-akhir ini, telah muncul gejala yang kurang baik yang menimbulkan
kegoncangan dalam kehidupan keluarga diantaranya adalah kenakalan anak. Salah satu sebab timbulnya kenakalan anak, karena kurangnya perhatian orang tua
terhadap anak utamanya pembinaan akhlak.
23
Ibid., h. 24-26
23
Pembinaan akhlak sangat penting dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pembinaan akhlak adalah mutiara hidup
yang membedakan makhluk manusia dan makhluk hewani. Manusia tanpa pembinaan akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya sebagai makhluk Allah
yang paling mulia. Nilai-nilai akhlak harus ditanamkan sejak usia dini melalui pendidikan dalam keluarga, sebagai makhluk individu, manusia mempunyai
potensi fitrah yang dibawa sejak lahir dan sangat potensial untuk dikembangkan. Potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan sempurna tanpa melalui proses
pendidikan. Oleh karena itu, disinilah pentingnya pendidikan utamanya pembinaan akhlak.
Sekarang ini, banyak orang tua lebih mengutamakan pekerjaan misalnya lembur larut malam, urusan bisnis, pertemuan rekan kerja, bahkan ada saja orang
tua tidak pulang ke rumah, sehingga pembinaan akhlak dan kasih sayang yang seharusnya diberikan oleh orang tua terhadap anak menjadi terbengkalai. Adanya
kesibukan orang tua yang diwujudkan dalam bentuk bekerja, mencari nafkah dan lain-lain merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan sosial manusia demi
untuk kebutuhan keluarganya. Namun apa yang dilakukan oleh orang tua tentunya tidak harus melepaskan tanggung jawabnya sebagai pembimbing dan pendidik
dalam rumah tangga. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama seharusnya memberikan pembinaan akhlak, kasih sayang, perhatian, arahan dan bimbingan
kepada anak-anaknya sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Ahli pendidikan menetapkan bahwa setelah melewati masa kelahiran, seorang anak mengalami beberapa fase pertumbuhan dan perkembangan yang
harus diketahui oleh orang tua, sehingga orang tua mampu membuat program untuk diterapkan dalam pembinaan akhlak secara tepat yang disesuaikan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Mengingat itu semua, maka kiranya perlu dikemukakan batas-batas usia
perkembangan sebagaimana yang diajukan oleh seorang ahli psikologi perkembangan. Sekali lagi, batas-batas usia ini tidak dapat dijadikan, ukuran
mutlak, akan tetapi kiranya dapat dijadikan ancer-acer untuk memperkirakan
24
berbagai tahap perkembangan, terutama jika kondisi psiko-sosial orang yang diselidiki Hurlock, yaitu manusia-manusia di negara maju seperti Amerika
Serikat. Adapun tahapan-tahapan perkembangan menurut Hurlock yang dikutip oleh Sarlito selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. - : prenatal
2. 0 – 2 : orok infancy
3. 2 minggu – 2 tahun : bayi babyhood 4. 2 – 6 tahun
: anak-anak awal early childhood 5. 6 – 12 tahun
: anak-anak akhir late childhood 6. 12 – 14 tahun
: pubertas puberty 7. 14 – 17 tahun
: remaja awal early adolescence 8. 17 – 21 tahun
: remaja akhir late adolescence 9. 21 – 40 tahun
: dewasa awal early adulthood 10. 40 – 60 tahun
: setengah baya middle age 11. 60 tahun ke atas
: tua senescence
24
Islam memandang keluarga sebagai awal kehidupan manusia yang dapat memberikan kemungkinan baik buruk, bahagia atau celaka bagi anggotanya. Anak
bagi orang tua dipandang sebagai amanat dan titipan Allah swt. Orang tua mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sebagai pendidik keluarga dan sebagai
pemelihara keluarga. Menurut Islam, anak bagi orang tuanya merupakan karunia sekaligus
amanat dari Allah swt. Anak menempati posisi yang sangat bernilai, karena anak dapat menjadi hiasan bagi rumah tangga dan sekaligus menghapus kesan yang
kurang enak yang datang dari masyarakat terhadap keluarga yang tidak mempunyai keturunan. Alangkah sepinya dalam sebuah keluarga yang tidak
mempunyai anak. Itulah makna anak sebagai karunia Allah swt. Anak merupakan titipan Allah swt yang harus dipelihara, dibimbing dan
dididik. Allah berfirman dalam surat Al Anfal ayat 28:
ٌ ﻢﻴ ِﻈَﻋ ٌ ﺮ ْﺟَأ ُﻩَﺪْﻨ ِﻋ َ ﱠYا ﱠنَأ َ و ٌﺔَﻨْـﺘ ِﻓ ْ ﻢُﻛُد َﻻْ وَأ َ و ْ ﻢُﻜُﻟا َ ﻮ ْﻣَأ ﺎَﱠﳕَأ اﻮ ُ ﻤَﻠْﻋا َ و
لﺎﻔﻧﻻا
:
٢٨
24
Sarlito W Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, h. 38-39
25
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. QS Al Anfal 28
Berdasarkan kutipan ayat di atas, anak merupakan titipan Allah swt dan merupakan ujian bagi setiap orang tua. Dengan kata lain anak merupakan titipan
Allah swt yang diberikan kepada orang tuanya agar tidak disia-siakan. Orang tua berkewajiban mengasuh, membimbing, dan mendidiknya agar kelak setelah
dewasa anak berhasil mengarungi kehidupannya, menjadi manusia yang shalih, manusia yang berkualitas sesuai yang diharapkan orang tua.
Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar bagi pengembangan dan pendidikan anak-anaknya. Orang tua ayah ibu memegang
peranan yang penting dan berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya. Sejak lahir, ibunya yang selalu ada disisinya, oleh karena itu anak akan meniru perangai
ibunya. Ibu merupakan orang yang pertama kali dikenal anak, menjadi teman dan dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkannya kecuali apabila
anak ditinggalkan dan tidak diperhatikan. Orang tua merupakan figur bagi anggota keluarganya terutama bagi anak-
anak yang masih memerlukan bimbingan. Sikap dan perilaku orang tua dalam kehidupan sehari-hari harus menunjukkan perbuatan yang positif karena secara
tidak langsung sikap itu akan ditiru oleh anaknya. Anak usia 12-15 tahun yaitu fase remaja atau baligh masih memerlukan bimbingan dan perhatian orang tua
agar kelak tumbuh kepribadian yang baik dan dapat diterima di lingkungan sosial dan masyarakat.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Nasrullah, 2013. Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Sikap dan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Al-Husna Jakarta Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara Perhatian
orang tua dengan Sikap belajar siswa, dan terdapat hubungan antara Perhatian orang tua dengan Prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua
sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan dampak positif baik