25
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. QS Al Anfal 28
Berdasarkan kutipan ayat di atas, anak merupakan titipan Allah swt dan merupakan ujian bagi setiap orang tua. Dengan kata lain anak merupakan titipan
Allah swt yang diberikan kepada orang tuanya agar tidak disia-siakan. Orang tua berkewajiban mengasuh, membimbing, dan mendidiknya agar kelak setelah
dewasa anak berhasil mengarungi kehidupannya, menjadi manusia yang shalih, manusia yang berkualitas sesuai yang diharapkan orang tua.
Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar bagi pengembangan dan pendidikan anak-anaknya. Orang tua ayah ibu memegang
peranan yang penting dan berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya. Sejak lahir, ibunya yang selalu ada disisinya, oleh karena itu anak akan meniru perangai
ibunya. Ibu merupakan orang yang pertama kali dikenal anak, menjadi teman dan dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkannya kecuali apabila
anak ditinggalkan dan tidak diperhatikan. Orang tua merupakan figur bagi anggota keluarganya terutama bagi anak-
anak yang masih memerlukan bimbingan. Sikap dan perilaku orang tua dalam kehidupan sehari-hari harus menunjukkan perbuatan yang positif karena secara
tidak langsung sikap itu akan ditiru oleh anaknya. Anak usia 12-15 tahun yaitu fase remaja atau baligh masih memerlukan bimbingan dan perhatian orang tua
agar kelak tumbuh kepribadian yang baik dan dapat diterima di lingkungan sosial dan masyarakat.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Nasrullah, 2013. Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Sikap dan Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Al-Husna Jakarta Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara Perhatian
orang tua dengan Sikap belajar siswa, dan terdapat hubungan antara Perhatian orang tua dengan Prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua
sangat penting bagi siswa karena dapat memberikan dampak positif baik
26
kepada sikap belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk itu guru atau pihak sekolah harus berperan aktif dan juga harus mengimbangi tingginya
tingkat perhatian orang tua dan sikap belajar siswa itu sehingga memberikan dampak lebih positif terhadap prestasi belajar siswa.
2. Mursalim, 2011. Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Akhlak Siswa di SMA PGRI 56 Ciputat”, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa diperoleh r hitung sebesar 0,92 yang dalam indeks korelasi r product moment berkisar
antara 0,90 – 1,00 artinya terdapat pengaruh yang sangat kuat antara motivasi orang tua terhadap akhlak siswa dan jika dilihat dari r hitung
tersebut, ternyata hasil r hitung lebih besar dari harga r tabel, pada taraf signifikan 5 0,92 0,273. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang sangat signifikan pula antara motivasi orang tua terhadap akhlak siswa.
3. Dias Woro Pertiwi, 2010. Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap Pendidikan Akhlak di MTS
Sa’adatuddarain Mampang Jakarta Selatan”. Hasil penelitiannya menerangkan bahwa ada pengaruh yang positof antara pengawasan orang
tua dengan pendidikan akhlak anak. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hitungan korelasi antara hasil penelitian angket pengaruh
pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di MTS Sa’adatuddarain Mampang Jakarta Selatan sebesar rxy = 0,572 terletak
antara rentang 0,40 – 0,70, yang menunjukkan korelasi yang sedang atau cukup.
C. Kerangka Berpikir