31
E. Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen dalam penyusunan angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel
Indikator Butir Soal
Jumlah
1 Perhatian
Orang Tua X
- Membimbing untuk
beribadah - Melatih
dalam beribadah
- Mengajak untuk
beribadah - Memberikan
teladan dalam bersikap
- Mengajarkan dalam
berprilaku - Memperhatikan
kerapihan dan
kesopanan 1
2,3,4,7 5
6 8,9,10,12
11 12
2 Akhlak
Siswa Y - Akhak siswa kepada
Allah - Akhlak siswa terhadap
sesama manusia - Akhlak baik terhadap
lingkungan 1,2,3,4,5
6,7,8,9,12 10,11
12
32
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan, penulis menempuh carasebagai berikut:
1. Teknik Pengolahan Data
a. Editing Mengedit adalah mempersiapkan naskah untuk dicetak dengan
memperhatikan susunan bagian-bagiannya, peraturan paragrafnya, ejaan salah-salah titik tulisan dan sebagainya.
Setelah instrumen penelitian diisi oleh responden dan diserahkan kepada penulis, selanjutnya penulis memeriksa satu persatu angka
tersebut. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis
menghubungi responden
yang bersangkutan
untuk menyempurnakan jawabannya. Tujuan dari editing adalah mengurangi
kesalahan pada pengolaan data selanjutnya. b. Skoring
Setelah data-data tersebut melalui tahap editing, maka selanjutnya penulis memberi skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 2 Instrumen skala likert
Pernyataan Positif
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 1
c. Tabulating Langkah selanjutnya mengolah data dengan memindahkan jawaban
yang terdapat didalam angket dan telah dikelompokkan kedalam bentuk tabel frekuensi. Ini untuk memudahkan penulis dalam mengolah data yang
telah diedit.
33
Serta untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya hubungan perhatian orang tua dengan akhlak siswa, selain itu pula penulis juga
menggunakan rumus “r” product moment untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X perhatian orang tua dengan variabel Y akhlak siswa.
Setelah diketahui skor tiap indikatornya maka seluruh data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui hasil
pengukurannya.
2. Teknik Analisis Data a. Deskriptif data
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang sekor, rata-rata, standar deviasi,
dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi masing-masing
variabel yang diteliti. Skala data nominal menghasilkan data dalam bentuk kategori
jawaban yang bisa dihitung jumlahnya dan dilukiskan dalam tabel frekuensi jawaban. Demikian juga data interval dalam bentuk skor-skor
hasil pengukuran dapat dibuat kategori skor sehingga bisa dibuat dalam bentuk tabel distribusi skor.
Untuk mengukur frekuensi digunakan rumus persentase sebagai berikut:
P = 100
N F
Keterangan: P = Persentase
F = Jumlah jawaban responden N = Jumlah responden
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong sangat baik, cukup
baik, kurang baik dan sangat tidak baik, terlebih dahulu menentukan interval dengan cara berikut:
34
Interval = bilangan
Banyaknya dah
Skor teren -
nggi Skor terti
b. Uji Korelasi
Konsep analisis korelasi dapat dipahami melalui salah satu bentuk korelasi yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu
variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan teknik korelasi “product-moment” Person-r untuk melihat korelasi antara bariabel
bebas dengan variabel terikat.
8
Rumus Product Moment yaitu:
Keterangan: r
xy
= Angka Indeks korelasi “r” Product Moment N
= Number of Cases XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor Y
Penafsiran nilai koefisien korelasi lebih jelasnya dinyatakan sebagai berikut :
Tabel 3 Interprestasi Tingkat Hubungan Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
8
Iskandar, op.cit., h. 130
35
c. Koefesien Deteminasi
Selanjutnya, untuk mengukur besarnya kontribusi sumbangan dari variabel X terhadap variabel Y berdasarkan angka indeks korelasi rxy
atau “r” hitung dapat dihitung dengan menggunakan “Koefisien Determinasi” yakni merupakan hasil kuadrat dari koefisien sederhana yang
dinyatakan dengan rumus: Rumus Koefesien Determinan:
KD = R
2
x 100 Keterangan:
KD = Konstribusi variabel X terhadap variabel Y
R
2
= Koefesien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y
d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
. Untuk menghitung nilai t
hitung
digunakan rumus sebagai berikut:
t
hitung
=
2
1 2
r r
n r
Keterangan: r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel Kriteria yang digunakan:
Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan yang dapat diuji secara statistik mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Hipotesis statistik
penelitian ini adalah: Ho :
ρ ≤ 0, artinya tidak ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap akhlak siswa.
Ha : ρ 0, artinya ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap akhlak
siswa.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah SMP Islam Yapkum Depok SMP ISLAM YAPKUM
didirikan pada tahun 1979. Gagasan berdirinya sekolah tersebut diawali keinginan pada tokoh masyarakat dan alim
ulama setempat yang tergabung dalam jamaah Majlis Taklim Masjid Jami Al- Muthmainnah Meruyung Kecamatan Sawangan Kabupaten Bogor. Timbulnya
gagasan tersebut karena saat itu diwilayah kecamatan Limo sekarang dan sekitarnya belum ada sekolah SMP atau yang sederajat baik negeri maupun
swasta. Gagasan tersebut juga mendapat respon yang baik dari kalangan
generasi muda dan masyarakat sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani, dengan harapan tentunya bisa menyekolahkan anak-anak tanpa
harus mengeluarkan biaya untuk transportasi. Diawali dengan penyebaran amplop sampul beramal keseluruh
masyarakat Meruyung yang dipungut setiap satu minggu sekali. Dalam jangka waktu beberapa bulan kemudian terkumpulah dana untuk memulai operasi,
dengan dana yang sangat minim dan perlengkapan seadanya, maka dibentuklah sebuah yayasan dengan nama “Yayasan Pendidikan Kesejahteraan
Ummat” yang disingkat “YAPKUM” sebagai salah satu persyaratan berdirinya sekolah.