Reliabilitas Alat Ukur Uji Daya Beda Item

32

E. UJI COBA ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur

Skala tersebut akan diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Uji coba dilakukan untuk melihat reliabilitas dan validitas alat ukur. Menurut Azwar 2000, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Pendekatan terhadap validitas alat ukur dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print. Penelitian ini menggunakan validitas isi content validity. Content validity berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur. Content validity diperoleh melalui pendapat profesional dari dosen pembimbing dan dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti. Dalam hal ini peneliti meminta pendapat dari dosen pembimbing.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Suryabrata, 2000. Universitas Sumatera Utara 33 Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik reliabilitas Alpha dari Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini digunakan bantuan program SPSS version 20.0 for Windows. Batasan penerimaan reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 Azwar, 2006.

3. Uji Daya Beda Item

Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini adalah dengan memilih item-item yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur alat tes. Atau dengan kata lain, memilih item yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 1999. Pengujian daya beda item ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap item dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan Azwar, 2000. Uji daya beda item ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala kepuasan konsumen dan skala atribut produk. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka Universitas Sumatera Utara 34 koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2006. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,30, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik ≥ 0,30 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur