44
tercapai.
E. Struktur Organisasi Yayasan MAI
Susunan Kepengurusan Yayayasan Media Amal Islami MAI
Penasihat : Prof. Dr. Hamdan Zoelva, MH Ir. H. Dicky Ahmad Gustyana
Pengurus Ketua Umun : H. Aslih Ridwan, MA.
Wakil Ketua Umun : H. Muhammad Iqbal Siregar, M. Sos.I Sekretaris Umum : Sigit Kuntoro, S.Pd.I
Bendahara Umum : Zhillan Shofandi
Kabid. Dakwah : M. Nur, A. Md.
Kabid. Pendidikan : Dzulfitri Sulaiman, S. Pd.I Kabid. Asrama : Fathi Ihsan
Kabid. Fundrising : Ahmad Gaidha Banowati, S.Sos.I
Kabid. Umum : Roy Karyadi
F . Profil Program Tebar Da’i
Program tebar da’i merupakan program tahunan yang memang sudah dicanangkan oleh yayasan MAI sejak tahun 1999. Konsep program ini
adalah menebar da’i ke seluruh komunitas pemulung dan anak jalanan se-
45
DKI Jakarta. Dan program ini memulai dari wilayah lapak pemulung di daerah Lebak Bulus Jakarta Selatan. Sampai saat ini program tersebut masih
berkonsentrasi di sana karena yayasan MAI fokus untuk mendirikan asrama bag
i pemulung dan anak jalanan sehingga untuk menebar da’i bagi pemulung dan anak jalanan ke daerah Jakarta lain masih terkendala oleh
pendirian asrama tersebut. Para da’i yang diterjunkan dalam program ini juga terlebih dahulu dibina agar siap secara mental
dan keilmuan. Da’i yang tergabung adalah sebagai berikut :
NO. Nama Da’iDa’iah
1 Dzulfitri Suaiman S.Pdi.
2 Dewi Nurmalla Sari
3 Ade Ratna Widya Ningsih
4 Ratnasari
5 Yayah Kodariyah
6 Rina Ekawati
7 Siti Chuzaemah
Program tebar da’i sampai sekarang masih bertahan berkat keistiqomahan dan keikhlasan para da’i untuk membina para pemulung dan
anak jalanan untuk lebih mengenal Islam secara benar. Sehingga banyak dari mereka yang dahulunya tidak mengenal Islam dan juga tata cara ibadahnya
sekarang lambat-laun
menjadi tahu
dan ingin
terus berusaha
mempertahankan kualitas ibadahnya.
46
Kegiatan yang dilakukan dalam program ini seperti pembinaan ilmu agama, mengadakan lomba da’i, dan juga setiap tahun mengadakan acara
tafakur alam jalan-jalan.
Kegiatan lomba da’i untuk pemulung dan anak jalanan
G. Komunitas Pemulung dan Anak Jalanan Lebak Bulus
Sebagai bagian dari kelas sosial bawah, komunitas pemulung dan anak jalanan memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satunya adalah
komunitas pemulung dan anak jalanan yang bermukim di kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, mereka menghadapi berbagai
permasalahan seperti; lokasi yang terisolasi, sanitasi yang buruk, pendidikan yang sangat tidak memadai, serta pengetahuan agama yang cukup.
Apalagi para pemulung dan anak jalanan tidak memandang penting pendidikan dan pengetahuan agama untuk mereka. Pola pikir tersebut tidak
hanya membahayakan bagi diri para pemulung dan anak jalanan itu sendiri,
47
tetapi juga menghambat pembangunan dalam artian yang lebih luas. Karena dengan kesadaran seperti itu para pemulung dan anak jalanan
memperlakukan pendidikan agama dan kesehatanya tidak sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Tentunya, mereka akan terkungkung secara terus-
menerus dalam lingkaran kemiskinan yang dilestarikan oleh dirinya sendiri. Pemukiman Pemulung dan anak jalanan Karang Tengah berada di
bantaran anak sungai pesanggarahan yang di sekelilingnya terdapat perumahan-perumahan mewah. seperti Kondisi pemukiman mereka sangat
tidak layak. Rumah-rumah mereka terbuat dari barang-barang bekas seadanya seperti ; kayu, bambu, seng dan triplek. Rumah-rumah mereka
hanya terdiri dari beberapa ruang sempit yang multifungsi. Pemukiman ini tersusun sangat rapat dan tidak teratur. Sebagian rumah dibuat dua lantai
sebagai antisipasi banjir yang sering melanda apabila hujan deras turun di wilayah Jakarta.
Kondisi pemukiman pemulung dan anak jalanan di Lebak Bulus Jakarta Selatan