Metode dan Materi Dakwah

22 Islam, dan dia tahu apa yang sedang berkembang dalam kehidupan sekitarnya serta semua problema yang ada. 30 a. Kriteria Seorang Da’i Apabila seseorang ingin menjadi da’i maka ia harus memiliki kriteria sebagai berikut : 1 Memiliki kualifikasi akademi tentang Islam. 2 Memiliki monsistensi antara amal dan ilmu. 3 Santun dan lapang dada. 4 Pemberi. 5 Tidak mengharapkan pemberian orang lain. 6 Qana’ah dan kaya hati. 7 Mampu berkomunikasi. 8 Memiliki ilmu Bantu yang relevan. 9 Memiliki rasa percaya diri dan rendah hati. 10 Tidak kikir ilmu. 11 Anggun. 12 Selera tinggi. 13 Sabar. 14 Memiliki nilai lebih, seperti wara’ dan keterampilan 31 . Para da’i dan da’iyah memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap perkembangan dakwah. Menjadi seorang da’i tidaklah mudah. Da’i harus memiliki bekal dan persiapan. Memahami secara mendalam ilmu, makna-makna serta hokum-hukumnya terkandung 30 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah …, h. 263. 31 Dr. Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pusaka Firdaus, 1999, cet. Ke-2, h. 153 23 dalam Al- Qur’an dan As-sunnah. Bentuk pemahaman ini adalah pertama, paham terhadap aqidah Islam dengan baik dan benar, berpegang teguh pada dalil Al- Qur’an, As-sunnah dan Ijma’ Ulama Ahlussunnah wa Jam’ah. Kedua, pemahaman terhadap tujuan hidup dan posisinya di antara manusia. Ketiga, pemahaman terhadap ketergantungan hidup untuk akhirat dengan tidak menunggalkan urusan dunia. 32 b. Tugas Seorang Da’i Tugas da’i adalah tugas para rasul. Para rasul merupakan panutan seluruh da’i. 33 Di antara panutan yang paling utama adalah Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Ahzab: 45-46 yang artinya sebagai berikut:                Artinya: “Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru lepada Agama Allah dengan izan-Nya dan untuk jadi cahaya dan menerangi.” al-Ahzab: 45-46. Dari Surat di atas bisa diambil kesimpulan bahwasanya tugas seorang da’i adalah sebagai pemberi pengetahuan tentang ke Islaman yaitu jalan Allah yang lurus kepada orang-orang yang belum mengetahui tentang pengetahuan tersebut. Lebih jelasnya Allah menerangkan lebih lanjut tentang tugas seorang da’i dalam firmannya dalam surat al-Hajj ayat 67 yang artinya : 32 Dr. Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah…, h. 153 33 Sai’d al-Qahtani, Menjadi Da’I yang Sukses, Jakarta: Qisthi Press, 2006, h. 84 24 ….           Artinya: “Dan serulah kepada agama Tuhanmu. Sesunggguhnya kamu benar- benar berada pada jalan yang lurus.” QS. Al- Hajj: 67. Dengan tambahan ayat di atas jelaslah bahwasanya tugas sorang da’i adalah sebagai penyeru, sebagai pembawa kabar tentang agama Allah, mengajarkan kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Amar Ma’ruf Nahi Munkar.                           Artinya: ”Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab berima, tentulah itu lebih baik bagi mereka: di antara mereka yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang- orang yang fasik.”QS. Ali Imran:110. c. Senjata dan Strategi Da’i Seorang da’i memerlukan senjata dan strategi berdakwah yang jitu, yang di antaranya adalah: 1 Pemahaman yang mendalam yang didasarkan pada ilmu yang dimiliki sebelum melakukan tugas dakwah. Pemahaman tersebut juga harus didasarkan pada Al- Qur’an dan Hadits. 2 Beriman kepada Allah secara mendalam yang dapat membawa pengaruh, cinta-Nya, takut dan berharap kepada Allah serta mengikuti jejak langkah Rasulullah s.a.w. dalam segala hal. 3 Seorang da’i haruslah selalu menjalin hubungan dengan Allah