Menentukan Metode Dakwah Perencanaan Dakwah yang Dilakukan Oleh Ustadz H. Gustiri Melalui
60
dakwah. Startegi rasional rasional al-manhaj al-aqli adalah dakwah dengan beberapa metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran.
Strategi indriawi al-manhaj al-hissi juga dapat dinamakan dengan strategi eksperimen atau strategi ilmiah.
Peneliti menemukan strategi dakwah yang digunakan oleh Ustadz H. Gustiri melawati tiga hal yang dikemukakan di atas. Strategi
sentimentil al- manhaz al’athifi yang dilakukan oleh Ustadz H. Gustiri
dengan cara memberikan nasihat kepada para pendengan secara langsung menggunakan media telpon dan sms dalam siara OPTIMIS. Dalam
praktiknya nasihat-nasihat tersebut diberikan oleh Ustadz H. Gustiri kepada para pendengan dengan menggunakan hati dan perhitungan yang
mantap. Sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh pendengan.
Penyampaian nasihat yang baik itu dirasakan oleh Firmansyah. Firmansyah merupakan seorang Guru di SDN Cipondoh 04 yang juga
salah seorang pendengan setia di Radio CBB. Firmansyah mengaku sering mendengarkan tausiah di acara OPTIMIS. Dia menyatakan
“Ustadz Gustiri orangnya cukup kekeluargaan dalam membahas semua materi-
materinya ”, ungkapan kata “kekeluargaan” menunjukan perasaan nyaman
Firmansyah saat mendengarkan siraman tausiah dari Ustadz H. Gustiri. Walaupun format siara bersifat obrolan santai namun nasihat-nasihat yang
sifatnya kehati tetap bisa dirasakan para pendengan pendengan. Hal ini yang penelti sebut sebagai bagian dari metode Ustadz H. Gustiri
menggunakan motode Strategi sentimentil al- manhaz al’athifi.
Ustadz H. Gustiri juga menggunakan motode startegi rasional al- manhaj al-aqli. Startegi rasional adalah dakwah dengan beberapa metode
61
yang memfokuskan pada aspek akal pikiran. Firmansyah menyatakan “dalam program OPTIMIS ini sangat menarik sekali yaitu karena
dialognya ”
9
ungkapan “dialog” itu menunjukan format acara yang dia sukai. Format acara berbentuk dialog membuat Firmansyah dapat dengan
mudah menanyakan pertanyaan secara langsung kepada narasumber Ustadz H. Gustiri. Setelah mendapatkan jawaban tersebut Firmasyah
tidak dapat menanyakan kembali hal-hal lain yang mungkin belum dia mengertu. Hal ini memaksa Firmansyah untuk mentafakuri lagi
pernyataan yang diungkapkan oleh Ustadz H. Gustiri. Setelah mendapatkan jawaban dia akan mengambil kesimpulan atas pertanyaan
tersebut. Hanya saja kecerdikan Ustadz H. Gustiri membuat pendengarnya
merasa puas atas tausiah dan jawaban yang diberikannya. Firman sempat menyatakan “kalau kita bertanya kepada Ustadz Gustiri, setiap
pertanyaan semua dijawab dengan benar sesuai dengan kitab-kitab. Jadi kita tidak melenceng kemana-mana
”. Kata-kata firman tersebut menunjukan bagaimana Ustadz H. Gustiri yang sudah menguasai materi
dakwahnya. Selain itu ungkapan itu menunjukan kepuasan dari diri Firmansyah yang pernah bertanya kepada Ustadz H. Gustiri secara
langsung melalui sms atau telpon. Selanjutnya Ustadz H. Gustiri menggunakan strategi indrawi al-
manhaj al-hissi. Strategi indriawi dapat dinamakan dengan strategi eksperimen atau strategi ilmiah. Diantara motode yang dihimpun dalam
strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan, dan pentas drama.
9
Wawancara Firmansyah di cidodol kediaman ustadz gustiri, kamis, 09-01-2014 jam 09:00-10:30 Wib
62
Praktik keagamaan yang dilakukan Ustadz H. Gustiri dalam kegiatanya beliau mengisi acara diberbagai tempat seperti mengisi acara
bulanan yang bernama mazlis Permata CBB setiap minggu kedua setiap sebulan sekali yang diadakan di radio cbb, dan dirumah ustadz H. gustiri
setiap malam jumat dan pengajian dimasjid- masjid di, khutbah jum’at di
38 masjid secara secara bergilir. Seperti perkataanya “kalau ada acara
penting radio cbb mengadakan pengajian bulanan, saya anggap menjadi media saya untuk komunikasi fans pendengar, kedua dirumah saya ada
majlis ta’lim tujuanya biar bisa rekrutrment kejamaah yang jauh-jauh datang untuk silaturahmi, saya jadi kombes artinya komandan besan,
mengisi pengajian dimajlis talim dimasjid-masjid ”.
10