Prinsip-prinsip Strategi Dakwah Strategi Dakwah

38 f. Memperluas wawasan g. Belajar tanpa kenal lelah h. Berbicara sesuai ukuran yang diajak bicara

3. Bentuk-bentuk Pendekatan Strategi Dakwah

Jika seorang da’i mampu menjalankan strategi dakwah secara bijak, insya Allah ia akan mudah mencapai keinginannya, yakni keberhasilan dakwahnya. Nabi Muhammad SAW, sebagai imam para da’i, telah menerapkan strategi dakwah secara bijak, sehingga melalui beliau Allah SWT memberi manfaat kepada hamba-Nya dan menyelamatkan mereka dari syirik menuju tauhid. Siasat beliau tersebut bermanfaat besar dalam menyukseskan dakwahnya, membangun negaranya, menguatkan kekuasaannya dan meninggikan kedudukannya. Sepanjang sejarah politik umat manusia tidak pernah ada seorang pun pembaharu yang mempunyai pengaruh besar seperti Nabi Muhammad SAW. Terkumpul padanya jiwa seorang pemimpin, pendidik yang bijak, kecerdasan akal, orisinalitas pendapat, semangat yang kuat serta kejujuran. Semua itu telah terbukti pada diri beliau. Bentuk-bentuk dalam menentukan strategi dakwah antara lain sebagai berikut: a. Memilih waktu kosong dan kegiatan terhadap kebutuhan penerima dakwah audience. Usahakan agar mereka tidak jenuh dan waktu meraka banyak terisi dengan petunjuk, pengajaran yang bermanfaat dan nasehat yang 39 baik. Nabi SAW tidak selalu monoton dalam memberikan nasihat, sehingga orang yang dinasihati tidak merasa bosan. Strategi dakwah yang dicontohkan Nabi SAW tersebut diikuti oleh para sahabat. Sabda Nabi SAW. Yang Artinya : “permudahlah dan jangan kamu persulit, berilah kabar gembira dan jangan berkata yang membuat mereka lari jauh ”. HR Bukhari dan Muslim b. Jangan memerintahkan sesuatu yang jika tidak dilakukan Terkadang seorang da’i menjumpai suatu kaum yang sudah mempunyai tradisi mapan. Tradisi tersebut tidak menentang syariat, tetapi jika dilakukan perombakan akan mendatangkan kebaikan. Jika seorang da’i menyadari bahwa apabila dilakukan perombakan akan terjadi fitnah, maka hal itu tidak perlu dilakukan. Nabi SAW tidak membiarkan K a‟bah direnofasi dari fondasi buatan Nabi Ibrahim karena menghindari fitnah kaum yang baru menetes dari kehidupan jahiliyah. c. Menjinakkan Hati Dilakukan dengan memberi maaf ketika dihina, berbuat baik ketika disakiti, bersikap lembut ketika dikasari dan bersabar ketika dizhalimi. Cemoohan dibalas dengan kesabaran, tergesa-gesa dibalas dengan kehati-hatian. Itulah cara penting yang dapat menarik penerima dakwah audience ke dalam Islam dan membuat iman mereka mantap. Dengan cara-cara tersebut Nabi SAW mampu menyatukan hati para sahabat 40 disekitarnya. Mereka bukan saja sangat mencintai beliau tetapi juga ikut menjaga dan membela beliau dalam dakwahnya. d. Pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung kepada orangnya, tetapi berbicara pada sasaran umum seperti yang sering dilakukan Nabi SAW. e. Memberikan sarana yang dapat mengantarkan seorang pada tujuannya. f. Seorang da’i harus siap menjawab berbagai pertanyaan, setiap pertanyaan sebaiknya dijawab secara rinci dan jelas sehingga orang bertanya merasa puas. 51

4. Langkah-langkah perencanaan dakwah

Dengan perencanaan yang mantap dan matang dalam pelaksanaan dakwah islam, maka dakwah islamiah akan berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk itu adanya susunan mengenai langkah-langkah perencanaan dakwah, baik untuk masa kini dan masa yang akan datang, baik tentang perumusan sasaran target pencapaian tujuan dakwah, mengenai tindaka dakwah dan prioritas pelaksanaan, mengenai metode, penjadwalan waktu dan lain-lain. Untuk memperjelas langkah-langkah perencanaan dakwah, beberapa hal penting dapat di kemukakan sebagai berikut.

a. Langkah Untuk Masa Kini Dan Masa Depan

Sebagaimana diketahui bahwa dakwah islamiyah meliputi segala aspek kehidupan manusia, baik manusia di negri arab dimana nabi muhammad dilahirkan dan menerima risalah untuk disebarluaskan, maupun diluar negri arab, bahkan diseluruh pelosok dunia. 51 Sa‟id bin Ali bin Wahif Al-Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, h.84-92