UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pencucian sebanyak 2x dengan larutan NaCl 0,9 steril Betha, 2014; Krasaekoopt dkk, 2004.
3.3.1.4 Enumerasi Suspensi Bakteri
Enumerasi bakteri dilakukan dengan menggunakan metode Total Plate Count TPC berdasarkan Aneja 2003. Bakteri pada medium MRS broth yang
didapat dari suspensi bakteri diatas, diambil sebanyak 1 ml kemudian dilarutkan dalam NaCl 0,9 steril 9 ml dan dihomogenkan menggunakan vorteks selama 30
detik Pengenceran 10
-1
. Kemudian dilakukan seri pengenceran sampai koloni yang terdapat dalam cawan petri 25-250 koloni FDA BAM Ch. 3, 2001 dan
dilakukan enumerasi pada 3 seri pengenceran terakhir. Sebanyak 0,1 ml dari 3 seri pengenceran terakhir diambil kemudian disebarkan dengan mikropipet ke
permukaan MRS agar dalam cawan petri dengan tiga kali pengulangan dan diratakan. Biakan kemudian diinkubasi selama 72 jam pada suhu 37
o
C. Perhitungan jumlah total koloni dengan rumus Yousef dan Carolyn, 2003 dan
Ivanovska, 2012:
Koloniml =
3.3.2 Enkapsulasi Bakteri
3.3.2.1 Pembuatan Larutan Natrium Alginat
Persentase konsentrasi larutan natrium alginat yang akan dibuat adalah 4, 6, dan 8. Natrium alginat ditimbang dengan seksama masing-masing: 2,0
gram; 3,0 gram; dan 4,0 gram, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah dikalibrasi 50 ml. Natrium alginat kemudian dilarutkan
dengan akuadestilasi sampai garis batas kalibrasi dan dihangatkan selama 5-10 menit di atas hot plate sampai terbentuk mucilago dan disterilisasi menggunakan
autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Chakraverty, 2011.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.1 Formula Natrium Alginat pada mikroenkapsulasi Lactobacillus casei
ATCC 393 natrium alginat MLN Konsentrasi MLN
Berat Natrium Alginat gram Akuadestilasi
4 2
Ditambahkan sampai 50ml
6 3
8 4
3.3.2.2 Pembuatan Larutan CaCl
Larutan CaCl
2
2
yang digunakan adalah 0,2 M steril autoklaf 121
o
C, 15 menit Anwar, 2009 dengan melarutkan serbuk CaCl
2
4,444 gram dalam 200 ml akuadestiliasi.
3.3.2.3 Proses Enkapsulasi Matrik Natrium Alginat
Sebanyak 50 ml suspensi bakteri Lactobacillus casei ATCC 393 dicampur homogen dengan 50 ml larutan natrium alginat konsentrasi 4, 6, dan 8,
sehingga konsentrasi akhir campuran menjadi 2, 3, dan 4, menggunakan magnetic stirrer kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Campuran homogen dimasukkan ke dalam jarum suntik no. 30 G dan
diteteskan ke dalam beaker glass yang berisi larutan CaCl
2
0,2 M. Bead sel amobil yang terbentuk didiamkan selama 30 menit di dalam larutan, kemudian
dipisahkan dan dicuci dengan larutan NaCl 0,9 steril Betha, 2014. Bead yang terpisah disaring dengan kertas saring dan dipindahkan ke cawan petri kemudian
disimpan dalam kulkas.
3.3.2.4 Pengukuran Diameter MLN
Diambil 10 MLN dari masing-masing konsentrasi kemudian diukur diameternya menggunakan mikrometer digimatik Adrianto, 2011.
3.3.2.5 Efisiensi Enkapsulasi
Efisiensi enkapsulasi dapat dirumuskan sebagai berikut Adrianto, 2011: Efisiensi enkapsulasi =
x 100 P = populasi Lactobacillus per gram beads Kolonigram.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Q = massa beads yang dihasilkan dari total suspensi biopolimer-sel yang digunakan gram.
R = total Lactobacillus di dalam suspensi biopolimer-sel CFU.
3.3.2.6 Enumerasi Bakteri Setelah Enkapsulasi