Strain Bakteri Probiotik Bakteri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyebabkan inflamasi dengan jalur sinyal TLR Toll Like Receptor, mengatur homeostatis epitel usus dengan meningkatkan ketahanan sel, meningkatkan fungsi barrier, dan merangsang respon pelindung Corcionivoschi dkk, 2010. Dibawah ini skema yang menggambarkan kerja probiotik pada usus: Gambar 2.2 Skema Kerja Probiotik pada Usus Sumber: Corcionivoschi dkk, 2009 Bakteri probiotik B akan mengikat patogen C dalam jaringan epitel usus A. Selanjutnya, akan diproduksi asam laktat D yang menurunkan pH, berinteraksi dengan toksin yang dikeluarkan bakteri patogen E. Penurunan pH tersebut diikuti dengan produksi hidrogen peroksida F dan sintesis bakteriosin G. Produksi bakteriosin ini akan meningkatkan kemampuan bakteri probiotik untuk menempel pada mukosa usus Corcionivoschi dkk, 2010.

2.3 Strain Bakteri Probiotik

Bakteri asam laktat BAL memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, baik melalui keterlibatannya pada fermentasi makanan maupun kemampuannya tumbuh pada sistem pencernaan. Pada fermentasi makanan, selain memberikan rasa khas, bakteri ini juga memperpanjang masa simpan karena kemampuannya menghasilkan produk metabolit yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen Harmayani, 2001. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bakteri asam laktat BAL adalah kelompok bakteri Gram positif berbentuk kokus atau batang, tidak membentuk spora, suhu optimum ± 40 o Beberapa strain BAL berpotensi sebagai agen probiotik dan genus yang paling sering digunakan adalah Bifidobacterium dan Lactobacillus. C, pada umumnya tidak motil, bersifat anaerob, katalase negatif dan oksidase positif, dengan asam laktat sebagai produk utama fermentasi karbohidrat. Sifat-sifat khusus bakteri asam laktat adalah mampu tumbuh pada kadar gula, alkohol, dan garam yang tinggi, mampu memfermentasikan monosakarida dan disakarida Syahrurahman, 1994. Tabel 2.1 Beberapa Mikroorganisme yang Berperan Sebagai Probiotik Lactobacillus Bifidobacteria Enterococcus Streptococcus Lactococcus L.acidophilus L.brevis L.casei L.curvatus L.fermentum L.gasseri L.johnsonii L.reuteri L.rhamnosus L.salivarius Propionibacterium P.freudenreichii P.freudenreichii subs.thermanii P.jensenii B.adolescentis B.animalis B.bifidum B.breve B.infantis B.longum B.thermophilum Yeast Kluyveromyces lactis Saccharomyces boulardii Saccharomyces cerevisiae E.faecalis E.faecium Lainnya Leunococcus mesenteroides Pediococcus acidilactici S.termophilus L.lactis subsp. cremoris L.lactis subsp.lactis Sumber: Baffoni and Biavati, 2008 dalam Malago dkk, 2011

2.4 Bakteri

Lactobacillus casei Bakteri Lactobacillus casei merupakan bakteri Gram positif, anaerob fakultatif dapat berkembang biak dalam kondisi anaerob dan aerob, dan homofermentatif fakultatif. Anaerob fakultatif menggunakan oksigen sebagai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pernapasan, dan akseptor terminal elektron Pratiwi, 2008. Bakteri ini memetabolisme tartrat, malat, dan sitrat menjadi laktat, asam asetat, dan asetoin. Sel berbentuk batang dengan ukuran 0,7- 1,1 μm x 2,0-4,0 μm. Sensitivitas: SO 2 : Ya Sorbat: Tidak pH: dibawah 3 Etanol: Ya. Pertumbuhan bakteri dan metabolism gula menurun karena etanol meningkat. Pemanasan: tidak dapat ditoleransi pada suhu diatas 45 o University of California, 2014 C. Medium: MRS agarbroth. Kondisi pertumbuhan bakteri: suhu 37 o C dan 5 CO 2 Suhu penyimpanan: -80 untuk keadaan lingkungan. o C atau dibawahnya keadaan beku, dan 2 o C-8 o C keadaan dingin Anonim, 2014.

2.5 Metabolisme Bakteri Asam Laktat