UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2 Enumerasi Bakteri dalam Matrik Enkapsulasi
Setelah proses enkapsulasi, didapatkan hasil berupa MLN dengan jumlah berat pada masing-masing konsentrasi seperti yang tertera pada tabel 4.2 diatas.
Ketiga konsentrasi MLN tersebut kemudian dibagi ke dalam tiga botol steril untuk disimpan dan selanjutnya dilakukan pengujian terhadap cairan simulasi asam
lambung. Sebanyak 1 gram MLN tersebut diambil untuk dilakukan enumerasi sebelum dilakukan pengujian terhadap cairan asam lambung.
Hasil enumerasi bakteri setelah enkapsulasi dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Viabilitas Lactobacillus casei ATCC 393
Terenkapsulasi pada Berbagai Konsentrasi Alginat Konsentrasi
Natrium Alginat
Viabilitas Sebelum Simulasi Asam Lambung
kolonigram Rata-rata Viabilitas
kolonigram Log Jumlah
Sel Bakteri dalam MLN
2 5 x 10
3,08 x 10
6
6,488
6
1,15 x 10
6
3 3,32 x 10
7,41 x 10
4
4,870
4
1,15 x 10
5
4 6,9 x 10
1,01 x 10
5
7,006
7
1,96 x 10
7
Faktor yang berpengaruh dalam proses enkapsulasi sel menggunakan alginat adalah konsentrasi natrium alginat. Hasil viabilitas sel bakteri setelah
proses enkapsulasi pada konsentrasi 2, 3, dan 4 dapat dilihat pada tabel 4.4. Jumlah sel bakteri yang dienkapsulasi natrium alginat 4 lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah sel bakteri yang dienkapsulasi menggunakan natrium alginat 2 dan 3. Hal ini disebabkan karena efisiensi enkapsulasi
meningkat secara signifikan dengan meningkatnya konsentrasi biopolimer Castilla, dkk, 2010. Efisiensi penjerapan bakteri Lactobacillus casei ATCC 393
di dalam MLN bervariasi antara 0,06 sampai 9,61 lampiran 20. MLN dengan konsentrasi matrik natrium alginat 4 memiliki efisiensi penjerapan
tertinggi dibandingkan kedua konsentrasi lainnya. Efisiensi penjerapan bakteri Lactobacillus casei ATCC 393 di dalam MLN yang dihasilkan memiliki nilai
yang sangat kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh suspensi yang ditambahkan ke dalam matrik natrium alginat, 50 ml, terlalu banyak. Hasil yang
sama juga didapatkan Sultana, dkk 2000, yang melaporkan bahwa penggunaan prebiotik Hi-maize lebih dari 2 akan menurunkan rendemen beads kalsium
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
alginat, sedangkan menurut Castilla, dkk 2010 menyatakan bahwa meningkatnya efisiensi enkapsulasi sel bakteri akan meningkatkan rendemen
beads.
4.3 Pengujian Viabilitas