Untuk Masyarakat Kelurahan Kayumanis
bersihin, kaya gelas minuman gitu, terus kardus-kardus. Baru kita jual ke pengepul sampah”
Dari hasil wawanacara terhadap ketua RW 04 tentang jenis sampah yang paling dominan diwilayahnya diketahui, jenis sampah plastik, botol-botol dan sisa sayuran yang
paling banyak di jumpai di wilayah RW 04
c. Untuk alat-alat pengelolaan sampah, berarsal dari mana?
“Oh bantuan ini, dari provinsi langsung, anggaran provinsi waktu tahun 2012” Alat-alat yang digunakan di temapat pengelolaan sampah RW 04 adalah hasil
bantuan dari pemerintah provinsi jawa barat pada tahun 2012, alat-alat tersebut diantaranya, mesin penghancur sampah, mesin pengayak, mesin pres, dan motor
pengangkut.
d. Untuk biaya produksi dan lain-lain dari mana biaya didapatkan ?
“yah, dari iuran masyarakat, jadi setiap bulannya kita kumpul per kepala keluarga ini sepuluh ribu, jadi kan untuk timbal balik juga, kemudian juga karena kita
bekerja sama adengan dinas kebersihan, jadi kita masih dibantu, jadi sumber biaya itu, berasal dari tadi iuran, terus penjualan sama bantuan dari DKP kota
bogor, itu aja sih” Biaya untuk pengoperasian dan membayar petugas kebersihan di peroleh dari
iuran wajib warga setiap bulannya, dimana warga RW 04 secara rutin membayar iuran sampah setipa bulannya sebesar Rp.10.000, dana tambahan juga diperoleh dari bantuan
Dinas Kebersihan dan juga hasil penjualan pupuk kompos.
e. Untuk jangaka waktu pengumpulan sampah, dalam satu minggu berapa kali ?
“yah setiap hari dikumpulin, terus karena memang kita kekurangan petugas, atau orang-orang yang mau ngumpulin, jadi di bagi gitu, di gilir, perharinya dua rt-dua
rt. Jadi di gilir lah pengumpulannya” Pengumpulan sampah yang dilakukan oleh petugas kebersihan dilakukan setiap
hari untuk semua wilayah, namun karena pihak pengelolaan sampah RW 04 kekurangan petugas, jadi pengangkutan dilakukan secara bergantian untuk setiap RT nya.
f. Apa saja kesulitan atau permasalahan yang dihadapi diwilayah ini dalam hal pengelolaan
sampah? “yah setiap daerah pasti punya masalah-masalahnya sendiri yah, kalau di tempat
ini kita masih kesulitan dari segi alat, kita kan masih menggunakan mesin itu yang ijo, jadi itu gak bisa dimasukan sampah yang basah, harus nunggu kering dulu
baru kita bisa oprasikan, kemudian kita punya alat pres yang sampai saat ini belum dipergunakan, karena dayanya yang tidak kuat, itu kan mesin 3000 lebih
lah, sedangkan kita Cuma punya listrik 1300, meskipun tambah daya, pasti biaya oprasi
onal pasti nambah, jadi kita biarkan saja, untuk ngpres manual saja” Permasalahan yang sering di alami dalam pengelolaan sampah di RW 04 adalah
terkendala masalah alat, mesin-mesin sudah mulai tidak berfungsi, ada pula mesin yang dari awal di terima sampai saat ini belum pernah digunakan karena mesin tersebut
menggunakan kapasitas listrik yang sangat besar. Dan listrik yang ada ditempat pengelolaan sampah kapasitasnya sangat kecil.
g. Sejak kapan tempat pengelolaan ini berdiri?
“ini sejak 2012 awal berdiri. Jadi sekitar satu tahun setengah karena oprasionalnya awal 2013”
Tempat pengelolaan sampah 3R RW 04 kelurahan kayumanis berdiri sejak 2012, namun awal beroperasi sekitar pertengahan tahun 2013.
h. Bagaimana penerapan konsep 3R, di wilayah ini seperti apa?
“sama aja si pada dasarnya mah. Semuanya pasti yah kalau pegelolaan sampah menggunakan konsep 3R, reduce, reuse, dan rcycle itu, jadi memang sampah dari
masyarakat kita menfaatkan kembali, kalau untuk pemanfaatkan kembali kita Cuma pupuk aja, sisanya yah
kita jual manual aja gitu” Penerapan konsep 3R yang dilakukan di RW 04, tidak jauh berbeda dengan yang
dilakukan di wilayah lain yang menerapkan konsep 3R juga, seperti memisahkan sampah organik dan nonorganik, memakai kembali sampah yang masih layak, dan juga mendaur
ulang sampah untuk dijadikan bahan yang berguna contohnya pupuk kompos.
i. Bagaimana perilaku dan peran serta masyarakat di wilayah ini dalam mengelola sampah?
“saya rasa kalau semua sama kalau diperkampungan, belum terlalu mengenal pengelolaan sampah, karena tadi kita berdiri sejak 2012, itu kan baru, jadi awal
berdiri kita mensosialisasikan kepada warga tentang pengelolaan sampah seperti
apah, tapi untuk saat ini alahamdulillah warga cukup sadar dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam hal sa
mpah” Perilaku masyarakat di wilayah RW 04 dalam pengelolaan sampah menurut ketua
RW 04, untuk saat ini warga sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga kebersihan, berbeda sekali pada waktu sebelum tempat pengelolaan sampah RW 04 berdiri, masih
banyak warga yang membuang sampah ke sungai dan tempat-tempat lainnya.
j. Bagaimana bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah khususnya pihak kelurahan
kayumanis? “kalau kelurahan sama sekali belum, tapi dalam bentuk dukungan dan sosialisasi
itu ada dari pihak kelurahan, kalau dari segi bentuk nyata alat belum ada, jadi hanya sekedar suport aja, jadi kita kan kerjasamanya dengan dinas kebersihan
kota bogor” Dalam kegiatan sampah dikelurahan RW 04, pihak pemerintah dalam hal ini
Kelurahan kayumanis, belum sama sekali memberikan bantuan secara materi, baik itu alat maupun dana, untuk saat ini pihak kelurahan baru sekedar memberikan sosialisasi
kepada warga tentang pentingnnya menjaga lingkungan
k. Bagaimana solusi yang tepat dalam menangani permasalahan sampah yang ada di
kelurahan kayumanis? “di kita kan tadi yah, punya mesin sampah yang harus on-off yah, dan kita
berharap punya mesin pencacah plastik yah, jadi kan nilai jualnya lebih mahal, bisa menambah kesejahteraan karyawan, karena kita kan gajinya masih minim,
jadi itu ajah, harapanya punya alat pencacah plastik dan juga tambah daya untuk
listrik” Dari hasil wawancara yang dilakukan diatas diketahui pengurus RW dan petugas
kebersihan berharap pihak pemerintah bisa memberikan mesin penghancur sampah plastik, dengan tujuan jika ada mesin tersebut pendapatan dari sampah bisa meningkat
karena untuk saat ini karena tidak tersedianya mesin penghancur sampah pelastik, petugas kebersihan hanyan memersihkan sampah-sampah pelastik kemudian langsung
menjualnya kepada pengusaha rongsokan.