keramik i
Sampah abu dan debu
F. Teknik Pemeriksaan  Keabsahan Data
Teknik  pemeriksaan keabsahan data  yang digunakan adalah triangulasi. Triangulasi  ini  meliputi  triangulasi  sumber,  triangulasi  metode  dan  triangulasi
dataanalisis. Triangulasi  metode  dilakukan  dengan  cara  menggunakan  beberapa
metode  dalam  pengumpulan  data.  Selain  menggunakan  metode  wawancara mendalam  terhadap  informan,  juga  dilakukan  observasisurvey  untuk
memastikan  kondisi  yang  sebenarnya.  Triangulasi  dataanalisis  dilakukan dengan  cara  meminta  umpan  balik  dari  informan  yanag  berguna  untuk  alasan
etika  serta  perbaikan  kualitas  laporan,  data,  dan  kesimpulan  yang  ditarik  dari data  tersebut.  Untuk  triangulasi  data,  peneliti  mengecek  kembali  jawaban  yang
diberikan  informan  dengan  cara  menanyakan  kembali  maksud  dari  jawaban informan untuk memastikan kebenaran jawaban.
9
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data  yang digunakan  dalam penelitian ini adalah teknik analisa  data  kualitatif,  yakni  dengan  menyajikan  data-data  yang  di  peroleh  dari
lapangan  lalu  dilakukan  analisis  terhadap  permasalahan  yang  telah  dilakukan sebelumnya.  Data-data  yang  diperoleh  kemudian  dianalisis  berdasarkan
kemampuan  nalar  dalam  menghubungkan  fakta-fakta,  data  dan  informasi sehingga  diperoleh  gambaran  yang  jelas  tentang  objek  yang  diteliti  kemudian
diambil kesimpulan dari peneliti.  Analisis data yang akan dilakukan prosesnya tidaklah  sekali  jadi  melainkan  berinteraktif  secara  berulang  perkembangannya
bersifat sekuensial dan interaktif.
9
Bungin. Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. Raja Grapindo Persada, 2001. hal 140.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilaksanakan analisis data yang meliputi :
1. Tahap persiapan
Dalam  tahapan  ini  dilakukan  pengecekan  nama  dan  kelengkapan identitas  serta  kelengkapan  identitas  pengisi.  Kemudian  memeriksa
kelengkapan  data,  artinya  memeriksa  isi  instrumen  pengumpulan  data termasuk  pula  kelengkapan  lembaran  instrumen  barang  kali  ada  yng
terlepas atau sobek. Terakhir mengecek macam-macam isian data
10
2. Reduksi data
Reduksi  data  diartikan  sebagai  proses  pemilihan  pemutusan perhatian  pada  penyederhanaan,  pengabstrakan,  transformasi  data  kasar,
yang  muncul  dari  catatan-catatan  lapangan.  Data  yang  dihasilkan  dari observasi,  wawancara  dan  dokumentasi  merupakan  data  yang  belum
tersistematik  dengan  baik,  masih  perlu  dirapihkan  namun  tidak  di  ubah keasliannya.
3. Penyajian data
Penyajian  data  merupakan  upaya  penyususnan  kumpulan informasi  kedalam  suatu  bentuk  yang  padu  sehingga  dapat  disimpulkan
dan mudah dipahami. Penyajian data  yang mudah dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data kualitatif yang valid.
4. Menarik kesimpulan atau Verifikasi
Langkah analisis data yang selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Membuat  kesimpulan  penelitian  dilakukan  dengan  melihat  reduksi  data
dan  tetap  mengacu  pada  perumusan  masalah  serta  tujuan  yang  hendak dicapai.  Data  yang  telah  tersususn  tersebut  dihubungkan  dan
dibandingkan  antara  satu  dengan  yang  lainnya  sehingga  mudah  ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalhan yang ada.
11
10
Maleong, Lexy J, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h.76.
11
Ibid.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Kelurahan Kayumanis.
Penelitian tentang pengelolaan sampah rumah tangga ini dilakukan di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Sebuah wilayah
di  barat  Kota  Bogor.  Dimana  Waktu  penelitian  dilakukan  pada  September hingga Desember  2014 , direncanakan penelitian ini akan dilakukan  selama
tiga  bulan,  dimana  bulan  pertama  dilakukan  observasi  atau  survey,  bulan kedua  dilakukan  pengumpulan  data  dan  bulan  bulan  ketiga  pengolahan  data.
Kelurahan  Kayumanis  sendiri  memiliki  cangkupan  12  RW,  dengan  luas wilayah mencapai 2505 ha. Kelurahan Kayumanis berada di ketinggian 155,5
Mdpl.
1
Diwilayah  ini  masih  sangat  mudah  ditemui  lahan-lahan  pesawahan dan  ladang  karena  mayoritas  penduduknya  bermata  pencaharian  sebagai
petani    dengan  jumlah  penduduk  mencapai  12000  jiwa.  Penduduk  tersebut terdiri dari berbagai suku namun yang paling dominan yakni suku Sunda dan
Betawi.  Daerah  Kelurahan  Kayumanis  sendiri  masih  banyak  terlihat  lahan- lahan luas, yang paling terlihat lahan tersebut dijadikan lokasi pertanian.
2
Pada  tahun  1999  kebelakang    kelurahan  kayumanis  masih  dalam lingkungan  Kabupten  Bogor  yang  mana  pada  waktu  itu  masih  desa
kayumanis.  Selanjutnya  pada  tahun  1999  desa  kayumanis  mengalami pelebaran  Kota  Bogor,  kemudian  resmi  masuk  kedalam  wilayah  administrasi
Kota  Bogor,  dan  berubah  yang  sebelumnya  disebut  desa  sekarang  menjadi Kelurahan  Kayumanis.  Dengan  pelebaran  wilayah  tersebut  otomatis
Kecamatan  pun  pindah,  yang  sebelumnya  termasuk  dalam  Kecamatan Semplak  Kabupaten  Bogor,  menjadi  Kecamatan  Tanah  Sareal  Kota  Bogor.
Pembagian wilayah RW dapat dilihat seperti pada gambar  4.1 berikut :
1
Monografi Kelurahan Kayumanis. 2013
2
Ibid
Gambar 4.1 Peta Kelurahan Kayumanis
Sumber : Peta Rupa Bumi Wilayah Kota Bogor
2. Batas-batas Wilayah
Secara administratif  Kelurahan  Kayumanis  memiliki  perbatasan secara berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa  Cimanggis kecamatan Bojong
Gede Kabupaten Bogor b.
Sebelah  Selatan  berbatasan  dengan  Kelurahan  Cibadak  Kecamatan Tanah Sareal
c. Sebelah Timur  berbatsan dengan Kelurahan Mekarwangi Kecamatan
Tanah Sareal d.
Sebelah  Barat  berbatasan  dengan  Desa  Parakan  Jaya  Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor