Polusi Udara dan Air Sumber penyakit

b. Pengangkutan

Pengangkutan sampah sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli dibawah pengawasan Dinas Kebersihan. Pengangkutan sampah dalam sekala rumah tangga biasanya menggunakan gerobak untuk mengangkut sampah untuk kemudian dikumpulkan di tempat pembuangan sementara. Dalam skala yang lebih besar maka pengangkutan dilakukan dengan menggunakan truk atau kontainer dalam proses pengangkutan ke tempat pembuangan akhir. Untuk masukan kepada pemerintah yang berkaitan dengan masalah sampah dalam hal ini Dinas Kebersihan sebaiknya pengangkutan menggunakan truk atau kendaraan bak tertutup, karena sampai saat ini sebagian besar di berbagai wilayah pengangkutan masih menggunakan truk dengan bak terbuka sehingga menimbulkan berbagai hal yang dapat menimbulkan ketidak nyamanan salah satunya timbulnya bau tidak sedap saat melewati jalan.

c. Pembuangan

Sampah yang sudah terkumpul harus ketempat pembuangan sampah. Menurut Adrian R Nugraha “maksud tempat buangan sampah adalah tempat pembuangan sampah terakhir setelah dikumpulkannya dari tempat-tempat pengumpulan ”. 16 Seharusnya tempat pembuangan sampah seharusnya dekat dengan sumber sampah agar proses pengelolaanya lebih cepat dan meminimalisir biaya pengangkutan.

d. Penimbunan

Terdapat beberapa cara dalam penimbunan sampah diantaranya adalah open dumping, dumping at sea dan sanitary landfill. 1 Open dumping Open dumping atau penimbunan terbuka yaitu dengan cara membuang dan menumpuk sampah di tempat terbuka. Penimbunan terbuka merupakan cara yang sederhana dalam penanganan sampah. Namun terdapat keuntungan dan 16 Ibid, h,31. kerugiannya. Menurut Yul Harry Bahar, Keuntungannya adalah biaya penanganan relatif murah, dapat menampung berbagi jenis sampah, memanfaatkan lahan yang tidak digunakan dalam waktu lama dapat menyuburkan lahan tersebut. Sedangkan kerugiannya adalah mudahnya berkembang hama tikus insekta, mikroorganisme, pencemaran air dan penurunan nilai estetika lingkungan. 17 Penimbunan sampah dengan penimbunan terbuka biasanya dijumpai di wilayah pemukiman khusunya pedesaan. karena masih mudah dijumpai banyak lahan kosong. 2. Dumping at sea Dumping at sea adalah penimbunan yang dilakukan di pantai. Penimbunan di pantai ini dilakukan dengan cara membuat tanggul-tanggul pemisah untuk menghalangi sampah agar tidak terbawa ombak. Setelah dibuat tanggul maka sampah ditimbun dan jika sudah penuh maka diratakan dengan pasir, lama kelamaan tempat ini akan menjadi subur dan dapat ditanami pepohonan dan dijadikan pemukiman. Penimbunan ini memiliki keuntungan dan kerugian. Yul Harry Bahar dalam bukunya mengatakan bahwa keuntungan menerapkan dumping at sea adalah dapat menimbun berbagai jenis sampah dalm jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah biaya pembuatan tanggul dan pengangkutan sampah cukup besar dapat mencemari air laut, dan biota lautnya di dalamnya. 18 Oleh karena itu cara menimbun sampah di pantai ini harus benar-benar direncanakan secara matang untuk meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkan. 17 Yul Harry Bahar, Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah Jakarta : PT. Wacana Utama Pramesti, 1986, h. 16. 18 Ibid. h.17.