rendah yang merupakan daerah pertanian, maka sampah pertanian yang mendominasi komposisi sampah.
e. Waktu
Faktor sampah dapat mempengaruhi komposisi sampah. Misalnya, didaerah pemukiman rumah tangga, pada waktu pengelolaan dan
penghidangan makanan, jenis sampah yang dominan adalah jenis garbage.
f. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat akan mempengaruhi komposisi sampah yang dihasilkan. Misalnya, pada daerah yang
kondisi sosial ekonomi yang baik, komposisi sampah dari jenis plastik, kaleng dan kardus telah dominan dibandingkan dengan
daerah yang kondisi sosialnya lebih rendah. Selain itu, sampah jenis kulkas, AC, dan sejenisnya relatif sulit ditemukan pada
masyarakat dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah. g.
Musimiklim Komposisi sampah suatu daerah mengalami perubahan sesuai
dengan musim yang sedang berlangsung didaerah tersebut. Komposisi sampah yang dihasilkan pada musim dingin, musim
buah, musim kemarau, musim liburan jelas akan berbeda. h.
Kebiasaan masyarakat Contohnya pada masyarakat Bali, komposisi sampah yang
dominan adalah dari jenis jamur dan sesajen. i.
Teknologi Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap komposisi sampah
misalnya tingginya sampah plastik, kardus, alat-alat elektronik seperti kulkas dan televisi bekas. Selain itu, dengan kemajuan
teknologi pula diciptakan barang-barang yang bersifat sekali pakai disposible, sehingga pada saat ini komposisi sampah dari barang-
barang tersebut meningkat.
8
Adanya perubahan komposisi sampah bukan hanya terjadi karena satu faktor saja, melainkan dapat terjadi karena beberapa faktor. Dengan
mengetahui komposisi sampah, dapat diketahui pula bahan-bahan yang dapat didaur ulang. Selanjutnya, dapat diketahui jenis-jenis sampah
lainnya yang harus dikelola, serta dapat ditentukan cara pembuangan dan pemusnahan sampah yang tepat untuk penanggulangan sampah disuatu
daerah.
4. Masalah Yang Ditimbulkan Sampah
Sekarang masyarakat pada umumnya telah mengeluh, karena sampah yang menggunung dimana-mana. Sampah sebagai hasil sampingan
kegiatan manusia telah menimbulkan permasalahan yang sangat komplek, baik pada masyarakat desa maupun masyarakat perkotaan. Sampah adalah
buangan berupa bahan padat merupakan polutan umum yang menyebabkan turunnya nilai estetika lingkungan. Ada beberapa
permasalahan yang ditimbulkan sampah antara lain :
a. Nilai estetika atau keindahan
Sampah yang menumpuk dan dibiarkan pada tempat-tempat terbuka, menyebabkan rendahnya nilai estetika disekitar tempat
tersebut. Hal ini disebabkan dengan kenampakan fisik yang tidak enak dilihat, bau busuk yang tidak enak, dan berkembangnya berbagai
organisma. Yul Hari Bahar dalam bukunya menjelaskan “bila datang
angin sampah akan bertebaran dimana-mana. Keindahan tidak akan nampak jika sejauh mata memandang terlihat tumpukan sampah. Hal
ini berkaitan dengan kenyamanan penduduk yang berada di sekitar tempat tersebut dan menururnya nilai estetika lingkungan
”.
9
8
Sumantri. Arif. Kesehatan Lingkungan. Jakarta, kencana prenada media group 2010, h, 68.
9
Yul Harry Bahar, Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah Jakarta : PT. Wacana Utama Pramesti, 1986, h. 7.
b. Polusi Udara dan Air
Yul Haris Bahar kembali menjelaskan “pembakaran sampah secara terbuka dan tidak dikendalikan, disamping menghasilkan residu
dan penghancuran sampah, juga menimbulkan emisi pada atmosfer dan peningkatan-peningkatan polutan di udara. Seperti gas karbondioksida
CO2, karbonmonoksida CO, nitrogen monoksida NO, gas-gas sulfur, amoniak, dan partikel-partikel keci di udara, polutan di udara
ini akan menyebabkan penyakit pernafasan, penyakit kulit dan lain- lain”.
10
Proses pembusukan sampah secara alamiah menjadi salah satu penyebab pencemaran udara. Saat terjadi pembususkan maka ada gasa-
gas yang dihasilkan dimana gas itu akan masuk ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Sampah yang
mengandung banyak air biasanya mengandug bahan kimia, bakteri dan kotoran lainnya sehingga apabila meresap ke dalam tanah maka akan
terjadi pencemaran air. Akibatnya kualitas air menururn, dan ini berpengaruh terhadap kesehatan manusia, karena air merupakan
sumber atau kebutuhan yang sangat pentig untuk kehidupan manusia, jika air tercemar maka kesehatan makhluk hidup akan terancam.
c. Sumber penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan kehidupan yang baik bagi perkembangan tikus, nyamuk, lalat, insekta,
dan mikroba yang mana organisma ini dapat menimbulkan dan menyebarkan berbagai macam penyakit kepada penduduk di sekitar
penumpukan dan penimbunan sampah. Menurut Wisnu Arya Wardhana “penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air ini dapat
berupa penyakit menular seperti hepatitis A, polio, kolera, thypus, dysentery amoeba, ascariasi cacingan, trachoma dan
scabies”.
11
10
Ibid. h.8
11
Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan Yogyakarta : ANDI, 2004, h.137.