Pengertian Rumah Tangga Sampah dan Permasalahannya

Pada kenyataannya saat ini pengelolaan sampah yang berbasis 3R masih belum mebudaya di kalangan masyarakat. Salah satu kendalanya adalah masyarakat belum terbiasa untuk memilah sampah baik di sumber maupun di tempat penampungan sementara. Masyarakat cenderung mencampur sampah ke tempat pembuangan. Sampah yang bersih memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampah kotor. Sampah kotor nilainya adalah nol, oleh karena itu pemilahan sampah sangat penting agar sampah tetap dalam keadaan bersih. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, dengan menjalankan prinsip 3R maka terjadi upaya pengurangan ekstrasi sumber daya karena sebagian bahan baku dapat terpenuhi dari sampah yang di daur ulang dan sampah yang diguna ulang. Sebagai tambahan, penggunaan bahan baku daur ulang untuk menghasilkan suatu produk telah terbukti menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan menggunakan bahan baku virgin material. Sehingga penerapan prinsip 3R adalah solusi cerdas atas semakin terbatasnya sumber daya alam dan kelangkaan energi. Di sektor energi sendiri, sampah adalah sumber energi alternatif pengganti energi fosil. Pemanfaatan sampah sebagai pembangkit energi merupakan hal yang lazim di beberapa Negara maju dengan menggunakan berbagi metode, insenarasi, methane capture, biomas, dan refuse derived fuel. 28 Dapat diartikan prinsip 3R adalah menggunakan kembali sampah, mengurangi jumlah sampah, mendaur ulang sampah. Reduce dapat diartikan menggunakan sesuatu secara efisien agar menghasilkan lebih sedikit sampah. Reuse berarti menggunakan kembali sampah dimana barang tersebut dapat diperbaiki atau dimodifikasi. Recycle yang berarti mendaur ulang sampah untuk dijadikan suatu produk. Banyak sekali produk daur ulang yang dapat dihasilkan, produk tersebut juga dapat dibuat dalam bentuk kerajinan tangan dimana kreatifitas sangat dituntut untuk membuat produk tersebut. Dengan menerapkan prinsip 3R secara 28 Ibid. h.7. berkelanjutan maka kita telah membantu bumi untuk mengurangi polusi dan hal tersebut merupakan langkah nyata dalam mencintai lingkungan kita.

11. Peran Serta Masyarakat

Peningkatan jumlah penduduk sudah pasti akan menambah jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Sampah akan terlihat dimana-mana bahkan sampah menggunung yang membuat keindahan tata ruang kota menurun. Dengan banyaknya peningkatan jumlah sampah, maka anggaran pemerintah kota yang digunakan untuk pengangkutan sampah akan semakin tinggi. Menurut Soekmana Soma, peningkatan jumlah sampah yang dikelola pemerintah kota akan berujung pada mahalnya biaya pengangkutan dan pengolahan, masyarakat baik individu maupun kelompok adalah penghasil sampah terbanyak. Tiada pilihan bagi pemerintah kota; masyarakat harus ikut berperan serta menangani masalah sampah, paling tidak mengurangi jumlah timbulan sampah dimanapun mereka berada. 29 Peran serta masyarakat sangat penting karena merupakan alat memperoleh informasi mengenai kondisi dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat lebih mempercayai program apabila dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaan. Bentuk peran serta masyarakat dalam penanganan sampah antara lain: pengetahuan tentang sampah, rutinitas pembayaran uang sampah, kegiatan kerja bakti yang di gagas RT atau RW, dan penyediaan tempat sampah. Sampah merupakan bahan pencemar lingkungan yang merupakan sebuah tanggung jawab bagi masyarakat untuk menanganinya dengan sebaik mungkin. Salah satu landasan tentang pengelolaan sampah adalah UU No. 4 Tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup. Dalam pasalnya disebutkan tentang tanggung jawab bahkan 29 Soma, op. cit., h. 27.