Kesimpulan DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Produksi jagung petani pengguna pupuk kompos lebih tinggi dibandingkan dengan petani pengguna pupuk kimia, dengan selisih rata-rata sebesar 11 kgha. Dimana produksi rata-rata petani jagung pengguna pupuk kompos sebesar 4.702 kgha sedangkan produksi rata-rata petani pengguna pupuk kimia sebesar 4.691 kgha. Namun berdasarkan analisis uji beda rata-rata selisih tersebut tidak berbeda nyata atau tidak terdapat perbedaan nyata antara produksi jagung petani pengguna pupuk kompos dengan petani pengguna pupuk kimia. 2. Biaya usahatani jagung pengguna pupuk kimia lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna pupuk kompos. Untuk perhitungan biaya riil, biaya usahatani jagung pengguna pupuk kimia sebesar Rp 7.345.100ha, sedangkan biaya usahatani jagung pengguna pupuk kompos sebesar Rp 6.250.374ha. Untuk perhitungan opportunity cost, biaya usahatani jagung pengguna pupuk kimia sebesar Rp 8.723.171ha, sedangkan biaya usahatani jagung pengguna pupuk kompos sebesar Rp 7.582.053ha. Berdasarkan analisis uji beda rata- rata, baik dengan perhitungan biaya riil maupun opportunity cost menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara biaya usahatani jagung pengguna pupuk kompos dengan pengguna pupuk kimia. Universitas Sumatera Utara 3. Pendapatan petani jagung pengguna pupuk kompos lebih tinggi dibandingkan dengan petani pengguna pupuk kimia. Untuk perhitungan biaya riil, pendapatan petani jagung pengguna pupuk kompos sebesar Rp 7.890.089ha, sedangkan pendapatan petani jagung pengguna pupuk kimia sebesar Rp 6.626.381ha. Untuk perhitungan opportunity cost, pendapatan petani jagung pengguna pupuk kompos sebesar Rp 6.558.410ha, sedangkan pendapatan petani jagung pengguna pupuk kimia sebesar Rp 5.248.310ha. Berdasarkan analisis uji beda rata-rata, baik dengan perhitungan biaya riil maupun opportunity cost menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara pendapatan petani jagung pengguna pupuk kompos dengan pengguna pupuk kimia. Universitas Sumatera Utara

6.2. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

8 70 95

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

10 44 101

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 0 12

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 0 1

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 1 8

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 11

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 13

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

0 1 13