Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

n = 79 1+0,79 n = 44,13 = 45 Jumlah sampel yang akan diambil dalam setiap stratum adalah sebagai berikut: Tabel 8. Jumlah Sampel Petani Pengguna Pupuk Kimia Berdasarkan Luas Lahan No Luas Lahan ha Jumlah Sampel 1. Sempit 0,5 15 2. Sedang 0,5-1 15

3. Luas 1

15 Jumlah 45

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari petani dengan cara wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga dan instansi yang terkait seperti Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, dan UPTD Unit Pelaksana Tugas Daerah Kecamatan Dolok Pardamean.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah 1, 2, dan 3 dianalisis dengan menggunakan metode analisis uji beda rata-rata untuk dua sampel terpisah independent sample. Metode analisis tersebut digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan nyata secara statistik produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk kompos dan pupuk kimia. Universitas Sumatera Utara Adapun langkah-langkah analisis statistik dengan menggunakan uji beda rata-rata adalah sebagai berikut: 1. Sebelum mencari t hitung terlebih dahulu dilakukan uji F yang digunakan untuk mengetahui apakah varians homogen atau heterogen, dengan uji statistik sebagai berikut: H : S 1 2 = S 2 2 H 1 : S 1 2 ≠ S 2 2 Rumus yang digunakan adalah: F hitung = S1 2 S2 2 Keterangan: F = koefisien F tes S 1 2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar S 2 2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil Tes signifikansi untuk menetapkan apakah data dari sampel tersebut bervarians homogen atau heterogen dapat digunakan tabel kritik F dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya, yaitu menggunakan ketentuan sebagai berikut n 1 – 1 dan n 2 – 1. Kriteria pengujian sebagai berikut: a. Apabila F hitung F tabel 0,05 n 1 – 1, n 2 – 1 maka terima H 1 artinya variansnya heterogen b. Apabila F hitung F tabel 0,05 n 1 – 1, n 2 – 1 maka terima H artinya variansnya homogen Soepeno, 2002. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila varians heterogen, maka untuk menghitung besarnya koefisien t, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:       +       − = 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t 3. Apabila varians homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t dengan rumus t hitung sebagai berikut:       +       − = 2 1 2 2 1 1 1 n n s X X t Keterangan : S 1 2 = Nilai varians dari produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk kompos dan kimia S 2 2 = Nilai varians dari produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk kimia 1 X = Rata-rata produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk kompos dan kimia 2 X = Rata-rata produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk kimia n 1 = Jumlah sampel dari petani jagung yang menggunakan pupuk kompos dan kimia n 2 = Jumlah sampel dari petani jagung yang menggunakan pupuk kimia 1 1 . 1 . 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − − + − = n n s n s n s Universitas Sumatera Utara 4. Menentukan hipotesis penelitian, yaitu sebagai berikut: H : μ 1 = μ 2 H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Dimana: μ 1 = rata-rata produksi, biaya dan pendapatan usahatani yang dikeluarkan oleh petani jagung pengguna pupuk kompos dan kimia μ 2 = rata-rata produksi, biaya dan pendapatan usahatani yang dikeluarkan oleh petani jagung pengguna pupuk kimia 5. Taraf nyata dan nilai t tabel nya: α= 5= 0,05 t α2 = 0,025 dengan db = n-2 = 88 t tabel = 1,98 6. Kriteria pengujian beda rata-rata adalah sebagai berikut: a. Apabila -1,98 ≤ t hitung ≤ +1,98 maka terima H dan tolak H 1 . Artinya tidak terdapat perbedaan nyata antara produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung petani pengguna pupuk kimia dan kompos dengan petani pengguna pupuk kimia. b. Apabila t hitung 1,98 atau t hitung -1,98 maka tolak H dan terima H 1 . Artinya terdapat perbedaan nyata antara produksi, biaya dan pendapatan usahatani jagung petani pengguna pupuk kimia dan kompos dengan petani pengguna pupuk kimia. Universitas Sumatera Utara Untuk memperoleh nilai biaya dan pendapatan maka digunakan rumus biaya dan pendapatan sebagai berikut: Pd = TR – TC TR = Y . Py TC = FC + VC Dimana: Pd : pendapatan usahatani Rp TR : total penerimaan total revenue Rp TC : total biaya total cost Rp FC : biaya tetap fixed cost Rp VC : biaya variabel variable cost Rp Y : produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani kg Py : harga Y Rp Rahim dan Diah, 2008. Untuk perhitungan pengeluaran biaya usahatani, dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Biaya riil yaitu biaya yang benar-benar dikeluarkan. 2. Opportunity cost yaitu biaya yang tidak dikeluarkan tetapi diperhitungkan, terdiri dari biaya: a. Sewa lahan, yaitu petani sampel yang memiliki lahan sendiri diperhitungkan menyewa lahan dan mengeluarkan biaya sewa lahan. b. Pajak, yaitu biaya pajak yang tidak dibayarkan oleh petani sampel yang mempunyai lahan sendiri. Universitas Sumatera Utara c. Tenaga Kerja Dalam keluarga TKDK, yaitu setiap petani sampel yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga maka petani tersebut dianggap mengeluarkan biaya tenaga kerja yang sama dengan petani yang menggunakan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK dan dihitung berdasarkan upah yang berlaku di daerah penelitian. Perhitungan biaya usahatani yang dilakukan dengan dua cara bertujuan untuk: 1. Perhitungan biaya riil digunakan untuk memahami keputusan petani. 2. Opportunity cost digunakan untuk mengetahui apakah pilihan petani tersebut merupakan pilihan yang terbaik 3.5. Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Defenisi

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

8 70 95

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

10 44 101

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 0 12

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 0 1

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

0 1 8

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 11

Dampak Penggunaan Pupuk Kompos Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung Di Kabupaten Simalungun (Kasus: Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean)

0 0 13

Analisis Dampak Adopsi Teknologi Budidaya Jagung Terhadap Pendapatan Petani (Kasus : Desa Bangun Panei Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun)

0 1 13