harga pupuk sangat tinggi bahkan tidak terjangkau. Semuanya itu pasti berpengaruh pada biaya, produktivitas, dan pendapatan dari usahatani
Suratiyah, 2006.
2.3. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmawati 2012 dengan judul “Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Penggunaan Pupuk
Organik” di Desa Surabayan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pendapatan petani jagung pengguna pupuk
organik lebih tinggi dibanding yang tidak menggunakan pupuk organik dan perbedaan tersebut nyata p
ada α = 0.01, hal itu dikarenakan biaya usahatani yang dikeluarkan pengguna pupuk organik jauh lebih rendah. Perbedaan biaya
usahatani tersebut sebanyak Rp 1.949.066 atau 42,32. Secara statistik perbedaan tersebut nyata pada α = 0.00. Perbedaan biaya usahatani tersebut disebabkan oleh:
a. Penyusutan alat pertanian: Nilai penyusutan alat pertanian petani jagung
pengguna pupuk non organik lebih besar 33,27 dibanding dengan nilai penyusutan alat pertanian petani jagung pengguna pupuk organik.
b. Biaya benih: Biaya benih yang dikeluarkan petani jagung pengguna pupuk
non organik lebih besar 39,64 dibanding biaya benih yang dikeluarkan petani jagung pengguna pupuk organik.
c. Biaya tenaga kerja: Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan petani jagung
pengguna pupuk non organik lebih besar 16,04 dibanding biaya tenaga kerja petani pengguna pupuk organik.
Universitas Sumatera Utara
d. Biaya pupuk: Biaya pupuk yang dikeluarkan petani jagung pengguna pupuk
non organik lebih besar 67,29 dari biaya pupuk yang dikeluarkan petani jagung pengguna pupuk organik.
e. Irigasi: Biaya irigasi yang dikeluarkan petani jagung pengguna pupuk non
organik lebih tinggi 87,98 dari petani jagung pengguna pupuk organik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purtikoningrum 2009
dengan judul “Penggunaan Pupuk Organik Bokashi Ditinjau dari Peningkatan Pendapatan Petani Pada Usahatani Padi Varietas IR 64 di Kabupaten
Karanganyar”. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: a.
Produktivitas padi varietas IR 64 yang menggunakan pupuk organik Bokashi sebesar 6.154,08 KgHaMT, sedangkan produktivitas padi varietas IR 64
yang tanpa menggunakan pupuk organik Bokashi sebesar 6.370,84 KgHaMT. Menurut hasil uji statistika produktivitas padi varietas IR 64 yang
menggunakan pupuk organik Bokashi tidak berbeda nyata dengan produktivitas padi varietas IR 64 yang tanpa menggunakan pupuk organik
Bokashi, atau dengan kata lain produktivitas padi dari kedua usahatani tersebut sama.
b. Pendapatan usahatani padi varietas IR 64 yang menggunakan pupuk organik
Bokashi adalah sebesar Rp 7.571.953,02Ha dan pendapatan usahatani padi varietas IR 64 yang tanpa menggunakan pupuk organik Bokashi yaitu sebesar
Rp 6.705.328,06Ha. Menurut hasil uji statistika pendapatan usahatani padi varietas IR 64 yang menggunakan pupuk organik Bokashi berbeda nyata
dengan pendapatan usahatani padi varietas IR 64 yang tanpa menggunakan pupuk organik Bokashi.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka Pemikiran