Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

Kondisi kedua digambarkan Hezberg dalam Yuli 2005 sebagai serangkaian kondisi intrinsik, apabila kepuasan kerja terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi kerja yang kuat, sehingga dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Apabila kondisi tersebut tidak ada, maka kondisi tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor motivator yang perlu diperhatikan kepada bawahan: a. Keberhasilan pelaksanaan achievement b. Tanggung jawab responsibilities c. Pengakuan recognition d. Pengembangan advancement e. Pekerjaan itu sendiri the work it self

2.2 Penelitian Terdahulu

Prabu 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim”. Penelitian tersebut memiliki kesimpulan bahwa secara bersama-sama seluruh variabel bebas faktor-faktor motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat kepuasan kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi faktor-faktor motivasi yang diberikan, maka akan semakin tinggi kepuasan kerja pegawai. Penelitian tentang kepemimpinan yang dilakukan oleh Ramlan Ruvendi 2005 dengan judul “ Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai BBIHP yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi parsial sebesar 0,549. koefisien regresi β2 X2 sebesar 0,355.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti Sugiyono, 2006. Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang akan diteliti. Pengertian kepuasan kerja diungkapkan oleh Hasibuan 2005 sebagai sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepemimpinan merupakan suatu proses yang mempengaruhi perilaku orang lain atau pengikut untuk melakukan aktivitas-aktivitas dan memotivasi bawahan untuk bekerja sama sehingga sasaran-sasaran yang telah ditetapkan kelompok atau organisasi dapat tercapai Thoha, 2003. Hasibuan 2005 menyatakan bahwa seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, membimbing dan menuntun. Hasibuan 2005 mendefenisikan motivasi sebagai pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor seperti sikap kepemimpinan dalam memimpin, pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, dan faktor motivasi yang diterima oleh karyawan Hasibuan,2005. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dibuat secara skematis kerangka konseptual penelitian sebagai berikut : Sumber : Hasibuan 2005 diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis