PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Hubungan Industrial Terhadap Kesejahteraan Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Suatu perusahaan harus memelihara hubungan yang baik dengan semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan stakeholders maupun shareholders. Hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan akan meningkatkan produktifitas perusahaan, dan taraf kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini sudah menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk memperhatikan karyawnnya nnya dengan cara meningkatkan kesejahteraan. Kesejahtearaan karyawan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh imbalan memadai yang diberikan, tetapi juga oleh faktor lain, yaitu faktor sosial dan psikologis. Faktor sosial dan psikologis ini tercermin pada komunikasi antara pemilik perusahaan dengan para karyawannya, dengan memperhatikan kebutuhan iklim kerja yang lebih partisipatif. Cara ini ternyata dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan untuk kedepannya. Hubungan industrial merupakan hasil dari hubungan antara majikan dengan para karyawan diperusahaan, dimana adanya hubungan atau interaksi yang melibatkan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam penyelenggaraan suatu organisasi atau perusaha, dimana pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Pemeliharaan hubungan industrial dalam rangka keseluruhan proses manajemen Sumber Daya Manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan harmonis antara majikan dan pekerja yang terdapat dalam Universitas Sumatera Utara organisasi usaha itu mutlak harus ditumbuhkan dan dipelihara demi kepentingan semua pihak petaruh pada organisasi usaha bersangkutan. Kalau kurang berhasil memelihara hubungan yang harmonis akan berakibat terjadinya kerugian bagi banyak pihak, terutama bagi pihak majikan dan pekerja-pekerja yang bersangkutan. Hubungan industrial erat hubungannya dengan kepentingan masyarakat, baik sebagai pemasok faktor produksi yaitu barang dan jasa kebutuhan perusahaan, maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung atas pertumbuhan perusahaan, antara lain sebagai sumber penerimaan pajak. Bentuk hubungan industrial sudah ada sejak zaman pemerintah Hindia- Belanda, dari bentuk regulasi perbudakan menjadi bentuk perburuhan. Pada masa awal pemerintahan Orde Baru, pemerintahan Indonesia membentuk MPBI Majelis Permusyawaratan Buruh Indonesia yang diarahkan untuk membicarakan berbagai hal untuk mengkonsolidasi kehidupan serikat buruh, namun dalam perjalanannya federasi ini dinilai tidak demokratis. Kesejahteraan untuk para buruh tetap saja tidak dapat ditingkatkan. Pemerintah bersama komponen masyarakat lainnya merumuskan HIP Hubungan Industrial Pancasila. Melalui konsep hubungan industrial, diharapkan agar sistem yang ada dapat berjalan sesuai budaya bangsa yang tercermin dalam UUD 45 dan Pancasila. Dalam perkembangannya, konsep ini telah melahirkan Universitas Sumatera Utara praktik – praktik hubungan industrial yang mantap dan serasi, antara pengusaha dengan pekerja. Kesejahteraan para buruh dinilai berdasarkan pendapatan yang mereka terima dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Kesejahteraan para buruh dapat diukur dalam bentuk kompensasi langsung yang berupa upah. Upah Minimum Regional UMR berubah menjadi Upah Minimum Propinsi UMP dan Upah Minimum Kabupaten UMK, dimana kompensasi tersebut terus mengalami kenaikan sesuai dengan perkembangan daya beli masyarakat. Pada saat ini kekuasaan dalam pemerintahan, serikat buruh tumbuh dengan subur sesuai dengan aspirasi dan tuntutan terhadap pembebasan, tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun. Hubungan industrial yang ada, telah menggairahkan usaha-usaha nasional seiring dengan kemajuan sosial-ekonomi, mengakomodir perbedaan kondisi lokal masing-masing negara, dan untuk menegakkan Hak Asasi Manusia HAM mencapai tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik. Hubungan industrial yang berlaku memiliki landasan hukum UUD 1945, UU, PP, dan Keputusan Menteri Kepmen. Hubungan industrial memiliki tujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan antar semua unsur yang berkepentingan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Salah satu wujud hubungan industrial di suatu perusahaan adalah merumuskan peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang memuat hak dan kewajiban pekerja serta kewenangan dan kewajiban pengusaha. Sebagai imbalan atas jasa kerja tersebut, Universitas Sumatera Utara pekerja berhak memperoleh upah, tunjangan dan jaminan sosial, cuti, dan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan pekerja atau karyawan. PTPN IV Unit Kebun Pabatu adalah salah satu perkebunan sawit yang berada di daerah Pabatu, Gunung Hataran, Dolok Merawan; milik Handless Vereninging Amsterdam yang diambil alih dan dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957. PTPN IV Unit Kebun Pabatu memiliki sekitar 5754,04 Ha; dan didukung oleh 1399 Sumber Daya Manusia. Karyawan pelaksana pada unit perkebunan PTPN IV terdiri dari 594 orang. Masing – masing karyawan bekerja berdasarkan lahan yang sudah ditentukan, dan berhasil dengan pencapaian target produksi yang telah ditentukan pula. Jumlah Karyawan Pelaksana berdasarkan jumlah lahan afdeling yang sudah ditentukan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pelaksana Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Berdasarkan Lahan Afdeling Nama Bagian Jumlah Karyawan Orang Jumlah Lahan Ha Afdeling I 114 674 Afdeling II 70 652 Afdeling III 89 673 Afdeling IV 52 601 Afdeling V 89 700 Afdeling VI 91 623 Afdeling VII 89 505 Total 594 4428 Sumber: PTPN IV Unit Kebun Pabatu 2011 Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa karyawan pelaksana pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu berjumlah 594 Orang, atau sebesar 42,46 dari total keseluruhan karyawan, yang terdiri 7 tujuh bagian lahan. Hasil produksi yang mereka Universitas Sumatera Utara peroleh, secara total keseluruhan bagian afdeling juga mengalami kenaikan setiap bulannya, yang dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Jumlah Hasil Produksi Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Dari Bulan Januari Sampai Oktober 2010 Nama Bulan RKAP Jumlah Produksi kg REAL Jumlah Produksi kg Januari 5,724,000 6,391,430 Februari 6,758,000 6,819,330 Maret 7,219,000 8,783,230 April 6,624,000 7,408,050 Mei 8,316,000 8,585,590 Juni 7,878,000 8,843,530 Juli 9,488,000 10,390,750 Agustus 10,195,000 9,481,670 September 9,108,000 9,116,990 Oktober 9,113,000 9,157,400 Total 80,423,000 84,977,970 Sumber: PTPN IV Unit Kebun Pabatu 2011 Tabel 1.2 menjelaskan bahwa total nilai produksi yang dicapai dari bulan Januari sampai Oktober, telah melebihi dari nilai produksi yang telah diperkirakan sebelumnya oleh perusahaan. Hasil yang dicapai memuaskan, walaupun pada bulan Agustus jumlah produksi yang dicapai mengalami penurunan. PTPN IV Unit Kebun Pabatu memberikan kompensasi pada karyawan berdasarkan Upah Minimum Kabupaten UMK, namun dengan tingkat inflasi yang tinggi, dan harga barang-barang yang semakin melonjak, pendapatan yang diterima oleh karyawan pada perusahaan tersebut hanya dapat untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Minimal KHM, bukan pada Kebutuhan Hidup Layak KHL. KHL didasarkan pada kebutuhan 3.000 kilo kalori bagi pekerja lajang satu hari. Universitas Sumatera Utara Unsur-unsur KHL dikelompokkan berdasarkan 7 tujuh kebutuhan, yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan tabungan Upah yang diterima karyawan belum cukup dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, terutama bagi karyawan yang sifatnya harian lepas. Selain tidak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan, upah yang diterima oleh mereka pun ditentukan berdasarkan kehadiran setiap harinya. Tak jarang para karyawan yang sudah berkeluarga pun harus gali lobang tutup lobang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, denga cara melakukan pinjaman sejumlah uang. Jumlah karyawan dan tanggungannya anak dan istri dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Jumlah Karyawan Dan Tanggungan Keluarga Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu Periode Tahun 2010 Nama Bagian Jumlah Karyawan Orang Tanggungan Total Orang Anak Orang Istri Orang Afdeling I 114 107 44 265 Afdeling II 70 131 69 270 Afdeling III 89 147 57 293 Afdeling IV 52 90 30 172 Afdeling V 89 106 65 260 Afdeling VI 91 140 80 311 Afdeling VII 89 89 53 231 Total Keseluruhan 594 810 398 1802 Sumber: PTPN IV Unit Kebun Pabatu 2011 Tabel 1.3 dapat dilihat jumlah karyawan yang semula 594 Orang menjadi 1802 Orang, yang harus dipenuhi kebutuhannya oleh perusahaan. Ada sekitar 32.96 dari kenaikan kebutuhan hidup yang seharusnya dipertimbangkan oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan. Taraf pendapatan karyawan belum dapat meningkat kesejahteraan rakyat, artinya belum dapat memenuhi Kebutuhan Hidup Layak KHL. Kebutuhan beras buat seorang pekerja lajang diperkirakan 12,6 kg sebulan, buat keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua atau tiga orang anak diperkirakan memerlukan sebanyak 45 kg dalam sebulan, belum lagi kebutuhan akan pakaian, transportasi, kesehatan, dan lainnya. Berdasarkan uraian diatas dan dihubungkan dengan objek yang diteliti, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Analisis Pengaruh Hubungan Industrial Terhadap Kesejahteraan Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu” .

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah ada pengaruh signifikan antara hubungan industrial terhadap kesejahteraan karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai adanya pengaruh yang signifikan antara hubungan industrial terhadap kesejahteraan karyawan pada PTPN IV Unit Kebun Pabatu.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak manajemen PTPN IV Unit Kebun Pabatu yang berupa informasi empiris yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi penilaian terhadap kesejahteraan karyawan. b. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang didapat pada saat perkuliahan, kemudian untuk memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM. c. Bagi Peneliti lain Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang mengenai analisis pengaruh hubungan industrial terhadap kesejaheraan karyawan pada suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA