2.1.5. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan Simanjuntak, 2009:103 dapat terpenuhi apabila pekerja mendapatkan penghasilan yang layak, dan adanya jaminan sosial,
sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya, dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka dan mampu meningkatkan daya beli
mmasyarakat. Pekerja yang berpenghasilan sangat rendah tidak dapat mampu memenuhi keburuhan gizi dan kesehatannya dengan memadai. Pekerja yang
kekurangan protein akan menderita lesu darah dan tidak mampu bekerja secara produktif.
Oleh karena itu system pengupahan harus dapat mencerminkan keadilan dengan memberikan imbalan yang sesuai dengan kontribusi jasa mereka dan
mendorong peningkatan kesejahteraan dan keeluarganya. Dilain pihak, system pengupahan di perusahaan harus mampu mendorong peningkatan produktivitas
kerja, serta pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Upah yang diterima oleh karyawan harus dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum, yang terdiri dari:
makanan dan minuman, bahan baker dan penerangan, perumahan dan peralatan, pakaian, obat-obatan, dan lainnya.
Kesejahteraan pekerja atau karyawan juga dapat tercapai apabila pengusaha memperhatikan kompensasi mereka baik secara langsung maupun
tidak langsung. Menurut Nawawi 2008:315 kompensasi adalah
penghargaaganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Ada 2 jenis bentuk
kompensasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Kompensasi langsung, terdiri dari gaji atau upah yang diterima karyawan seara bulanan, mingguan atau setiap jam dalam
bekerja b. Kompensasi Tidak Langsung
Pemberian bagian keuntunganmanfaat lainnya bagi para pekerja di luar upah tetap, dapat berupa uang atau barang,
seperti: THR, cuti, jaminan kesehatan, liburan, dan lainnya. Ada juga yang disebut dengan insentif yang diterima karyawan
sewktu-waktu, yang sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu, yang sifatnya dapat memberikan motivasi bagi para karyawan
untuk meningkatkan produktivitas kerja. 1 Upah Dan Gaji Pokok
Upah adalah imbalan yang diterima pekerja atas jasa kerja yang diberikannya dalam proses memproduksikan barang atau jasa
diperusahaan. Upah ditentukan berdasarkan satuan produk yang dihasilkan, menurut satuan waktu, yang ditentukan dalam bentuk upah
perjam, perhari, atau bahkan perminggu. Sistem pengupahan berdasarkan produktivitas SPBP terdiri dari dua komponen yaitu
komponen upah tetap dan komponen upah variabel. Misalnya: a. Komponen upah tetap : 75
b. Komponen upah variabel : 25 Tergantung pada produktivitas masing-masing unit kerja. Upah
minimum ditetapkan berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak KHL,
Universitas Sumatera Utara
Indeks Harga Konsumen IHK, produktivitas dan kemampuan perusahaan, upah pada umumnya, kondisi pasar kerja, dan tingkat
perkembangan perekonomian. Sementara gaji pokok adalah gaji dasar yang ditetapkan untuk
melaksanakan satu jabatan atau pekerjaan tertentu pada golongan pangkat dan waktu tertentu, yang disusun berdasarkan jenjang jabatan
dan kepangkatan 2. Tunjangan Dan Jaminan Sosial
Tunjangan adalah suplemen terhadapupah atau gaji pokok dalam 3 fungsi, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan tugas, dalam rangka fungsi
sosial, dan sebagai insentif. Tunjangan yang diberikan berkaitan dengan pelaksanaan tugas, sesuai dengan keahlian khusus. Disamping
pemberian tunjangan, perusahaan juga mempunyai program jaminan sosial baik yang bersifat wajib maupun sukarela atau berdasarkan
kesepakatn pekerja atau pengusaha. Jaminan yang sifatnya wajib seperti program Jaminan Sosial Tenagakerja Jamsostek dan program
pensiun, dan yang bersifat tidak wajib misalnya penyediaan fasilitas kesehatan, bonus, cuti, dan lainnya; sesuai dengan Undang-undang
No.11 tahun 1992, dimana dinyatakan bahwa setiap perusahaan diwajibkan memasukkan pekerjanya dalam program pensiun, yang
dikelola oleh badan tersendiri yang didirikan oleh pengusaha atau oleh lembaga keuangan yang sudah ada.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Kaitan Hubungan Industrial Terhadap Kesejahteraan