Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat

86 dilakukan, kita sudah mencontohkan hal yang baik, namun anak- anak kita masih saja menganggap acuh mbak. Berdasarkan uraian Pak SHR diatas, faktor penghambat penanaman nilai-nilai moral dalam kegiatan estrakulikuler pramuka adalah kurangnya konsentrasi siswa, kurangnya kepedulian siswa, serta kurangnya dukungan dari orang tua untuk mengikuti kegiatan ekstakulikuler pramuka. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat untuk menanamkan nilai- nilai moral yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu : kurangnya kepedulian siswa dan kesadaran siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kurangnya konsentras siswa, dan kurangnya dukungan orangtua terhadap pramuka.

4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat

penanaman nilai-nilai moral dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SD N Kalasan Baru Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala sekolah, peneliti menemukan hasil tentang upaya upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah SD N Kalasan Baru untu mengatasi penghambat penanaman nilai-nilai moral dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka, hasil tersebut diutarakan oleh Ibu SS Kepala Sekolah dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 20 Juni 2015, hasil wawancara adalah sebagai berikut : Merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib sehingga anak-anak mau tidak mau harus mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler pramuka. Sehingga anak harus mengikuti setiap tata tertib dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. 87 Ibu SS sebagai kepala sekolah SD N Kalasan Baru juga menuturkan bahwa beliau tidak selalu mendampingi siswa-siswi dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya pramuka karena fisik beliau yang sudah tidak begitu kuat untuk mendampingi segala kegiatan ekstrakurikuler terutama pramuka yang menjadi kegiatan wajib SD N Kalasan Baru. Beliau memberikan mandat kepada guru kelas V sebagai pendamping dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SD N Kalasan Baru. Guru pendamping atau guru piket memiliki tugas untuk mengawasi seluruh rangkaina kegiatan ekstrakurikuler pramuka mulai dari materi, siswa, praktek, dan teori. Guru pendamping juga melakukan koordinasi dengan pembina pramuka dalam setiap agenda-agenda yang akan datang. Selanjutnya menurut pembina pramuka SD N Kalasan Baru, bapak SHR, ketika ditemui pada 23 Juni 2015 pukul 09.30 adalah sebagai berikut: Untuk mengatasi hambatannya kita berkoordinasi dengan pihak- pihak sekolah terutama dari kagudep, pembina gudep dan kamabigus selaku kepala sekolah kemudian koordinasi solusi anak supaya tetap aktif dalam kegiatan pantauan-pantauan melalui guru piket juga ada itu termasuk upaya untuk mengatasi hambatannya. Selain itu upaya untuk mengatasi hambatan penanaman nilai moral sendiri,biasanya kita memberikan teguran yang tegas untk membuat efek jera kepada anak yang melanggar aturan serta selalu memberikan masukan atau pujian apabila yang dilakukan itu benar dan sesuai nilai-nilai. Berdasarkan uraian Ibu SS dan Pak SHR diatas dapat diketahui bahwa untuk mengatasi hambatan dalam penanaman nilai moral melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka, pembina pramuka selalu berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan dalam penanaman nilai 88 moral tersebut. Selain itu pembina berkerjasama dengan guru piket yang ada disetiap kegiatan ekstrakurikuler, hal tersebut didukung dengan hasil observasi pada tanggal 15 Mei 2015 ketika kegiatan Ekstrakurikuler berlangsung dihadiri oleh ibu SH, guru kelas V mendampingi kegiatan Ekstrakurikuler pramuka. Selain mendampingi kegiatan pramuka, ibu SH juga berkoordinasi dengan pak SHR membicarakan kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan, Dalam kaitannya dengan penanaman nilai-nilai moral sendiri, pembina pramuka biasanya memberikan teguran yang tegas kepada siswa yang tidak mematuhi aturan dan memberikan pujian kepada siswa yang berperilaku sesuai nilai-nilai. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini Ibu SS sebagai kepala sekolah mewajibkan kegiatan Ekstrakurikuler pramuka, dengan mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa diharapkan mau tidak mau harus mengikuti kegiatan terseebut sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Nilai-nilai moral yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler

pramuka di SD N Kalasan Baru a. Kedisiplinan Nilai moral kedisiplinan merupakan nilai yang paling ada dalam kegiatan pramuka, dimana setiap kegiatan yang dilakukan selalu mengutamakan adanya kedisiplinan baik kedisiplian atribut perlengkapan yang dipakaian maupun kedisiplinan waktu. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh pembina pramuka selaku pendidik dalam setiap kegiatan yang terkait dengan penanaman nilai