46 5 Mencari sumbangan efektif dan sumbangan relatif
a Sumbangan Relatif Sumbangan relatif adalah persentase perbandingan yang diberikan satu
variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel lain yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: = Sumbangan relatif dari suatu prediktor
= Koefisien prediktor = Jumlah produk antara X dan Y
= Jumlah kuadrat regresi Burhan Nurgiyantoro, 2002:301
b Sumbangan Effektif Sumbangan efektif adalah persentase perbandingan efektifas yang
diberikan satu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel lain yang diteliti. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Keterangan: = Sumbangan efektif dari suatu prediktor
= Sumbangan relatif = Koefisien determinasi
Burhan Nurgiyantoro, 2002:304
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian membahas tentang pengolahan data berupa deskripsi data penelitian, uji analisis data, uji hipotesis dan pembahasan penelitian. Hasil
penelitian akan dijabarkan sebagai berikut: A. Deskripsi Data Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan atau dideskripsikan hasil data penelitian dari masing-masing variabel yang telah dilakukan olah data dilihat dari nilai rata-
rata mean, median, modus dan standar deviasi dengan bantuan program komputer. Selain itu akan disajikan pula tabel distribusi frekuensi dan diagram
batang dari distribusi kecenderungan skor. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut mengenai masing-masing variabel digunakan rerata ideal Mi dan Simpangan
baku ideal Sdi dari setiap variabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
Mi = ½ skor tertinggi + skor terendah
Sdi = 16 skor tertinggi
– skor terendah Berdasarkan teknik analisis data dengan metode deskriptif, Anas
Sudijono 2011: 174 mengemukakan bahwa skor mentah dapat dirubah kedalam nilai standar berskala dengan rincian sebagai berikut:
Sangat kurang = x Mi 1,5 SDi
Kurang = Mi
1,5 SDi ≤ x Mi 0,5 SDi Sedang
= Mi 0,5 SDi ≤ x Mi + 0,5 SDi
Baik = Mi + 0,5
SDi ≤ x Mi + 1,5 SDi Sangat baik
= Mi +1,5 SDi ≤ x
48
1. Variabel Lingkungan Fisik Bengkel
Data variabel lingkungan fisik bengkel diperoleh melalui kuisioner yang terdiri dari 27 item dengan jumlah responden 89 siswa. Terdapat 2 alternatif
jawaban dimana skor terbaik adalah 1 dan skor tekurang adalah 0. Dari hasil tabulasi data keselamatan dan kesehatan kerja diperoleh skor tertinggi sebesar
27 dan skor terendah sebesar 8. Hasil analisa yang telah dilakukan berupa harga mean M sebesar 20,99, median Me sebesar 21, modus Mo sebesar 20 dan
standar deviasi SD sebesar 4,225. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Jumlah kelas interval diperoleh dengan menggunakkan rumus k = 1 + 3,3 log 89, k = 1 + 3,31,949 = 7,49 dan dibulatkan menjadi 7 kelas. Rentang
data diperoleh dari rumus range = data terbesar – data terkecil, range = 27- 8
= 19. Sedangkan lebar kelas I = rangek, I = 197 = 2,71, dibulatkan menjadi 3. Penyajian mengenai distribusi frekuensi variabel lingkungan fisik bengkel dapat
dilihat pada Tabel Tabel 6. Distribusi Frekuensi Lingkungan Fisik Bengkel
No. Interval
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 8-10
2 2,25
2 11-13
4 4,49
3 14-16
5 5,62
4 17-19
13 14,61
5 20-22
31 34,83
6 23-25
23 25,84
7 26-28
11 12,36
Jumlah 89
100
Berdasarkan distribusi frekuensi data variabel lingkungan fisik bengkel di atas, maka dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
49 Gambar 3. Histogram Variabel Lingkungan Fisik Bengkel
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan gambar histogram di atas, frekuensi variabel lingkungan fisik bengkel pada interval 8-10 sebanyak 2 siswa
2,25, interval 11-13 sebanyak 4 siswa 4,49, interval 14-16 sebanyak 5 siswa 5,62, interval 17-19 sebanyak 13 siswa 14,61, interval 20-22
sebanyak 31 siswa 34,83, interval 23-25 sebanyak 23 siswa 25,84, interval 26-28 sebanyak 11 siswa 12,36.
Data yang didapat tersebut kemudian digunakan untuk menentukan kecenderungan skor lingkungan fisik bengkel. Penentuan kecenderungan
variabel lingkungan fisik bengkel setelah nilai minimum dan maksimum diketahui, maka selanjutnya mencari mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi.
Berdasarkan perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran diperoleh Mi sebesar 17,5 dan SDi sebesar 3,17. Dari perhitungan pengkategorian tersebut maka
dapat dibuat tabel disribusi frekuensi kecenderungan skor lingkungan fisik bengkel. Berikut ini adalah tabel kecenderungan skor lingkungan fisik bengkel :
2 4
5 13
31 23
11 5
10 15
20 25
30 35
8 – 10 11 – 13 14 – 16 17 – 19 20 – 22 23 – 25 26 - 28
Lingkungan Fisik Bengkel