68
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat digambarkan pada gambar hasil penelitian sebagai berikut:
Gambar 11. Hasil Penelitian
1. Pengaruh Lingkungan Fisik Bengkel terhadap Prestasi Praktik Pemesinan Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukan bahwa lingkungan fisik bengkel dengan sampel 89 siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan, sebanyak
25 siswa 38,20 menyatakan sangat baik, 24 siswa 34,83 menyatakan baik, 19 siswa 16,85 siswa menyatakan sedang, 7 siswa 3,37 menyatakan
kurang dan 14 siswa 6,74 menyatakan sangat kurang. Dengan melihat kecenderungan skor variabel, dapat dikatakan lingkungan fisik bengkel dalam
kategori sangat baik. Lingkungan fisik bengkel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi praktik pemesinan. Uji hipotesis dapat dilihat berdasarkan nilai uji t yang diperoleh adalah t
hitun g
sebesar 4,021 lebih besar dari t
tabel
1,991 dengan taraf signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 0,05. Dari hasil tersebut dapat
Lingkungan Fisik Bengkel X
1
Bimbingan Guru X
1
Prestasi Praktik Pemesinan Y
rx
1
= 0,396
Rx = 0,572
rx
2
= 0,473
69 disimpulkan bahwa penerapan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi praktik pemesinan. Hasil analisis regresi sederhana di peroleh koefisien korelasi r
h itung
sebesar 0,396 dan koefisien regresi sebesar 0,030. Karena koefisien korelasi dan koefisien regresi bernilai positif maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh positif antara lingkungan fisik bengkel dengan prestasi praktik pemesinan. Berdasarkan tabel interpretasi korelasi menunjukan bahwa tingkat
korelasi antara lingkungan fisik bengkel dengan prestasi praktik pemesinan tergolong rendah karena berada pada interval koefisien antara 0,200 sampai
0,399. Perhitungan regresi yang diperoleh adalah Y = 2,225 + 0,030x. Model regresi tersebut memiliki arti bahwa apabila ada kenaikan satu unit skor pada
variabel lingkungan fisik bengkel akan menyebabkan kenaikan skor prestasi praktik pemesinan sebesar 0,030
Besarnya pengaruh lingkungan fisik bengkel terhadap preatasi praktik pemesinan secara parsial sebesar 0,157 yang berarti bahwa variabel lingkungan
fisik bengkel memberikan kontribusi sebesar 15,7 terhadap prestasi praktik pemesinan siswa. Sedangkan sisanya yang sebesar 84,3 di tentukan oleh
variabel lain yang tidak diteliti. Lingkungan fisik bengkel tersebut tersebar pada tempat kerja siswa, pengaturan udara, pengaturan cahaya pada saat bengkel
praktik. Lingkungan fisik bengkel yang baik cenderung akan membuat kondisi
pembelajaran praktik aman sehingga proses belajar praktikum menjadi baik. Lingkungan fisik bengkel dapat ditingkatkan dengan cara misalkan menciptakan
lingkungan bengkel yang sesuai dengan aturan k3, memberikan penerangan tambahan untuk ruangan yang pencahayaannya kurang, pengaturan kontras