Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SF
69 disimpulkan bahwa penerapan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi praktik pemesinan. Hasil analisis regresi sederhana di peroleh koefisien korelasi r
h itung
sebesar 0,396 dan koefisien regresi sebesar 0,030. Karena koefisien korelasi dan koefisien regresi bernilai positif maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh positif antara lingkungan fisik bengkel dengan prestasi praktik pemesinan. Berdasarkan tabel interpretasi korelasi menunjukan bahwa tingkat
korelasi antara lingkungan fisik bengkel dengan prestasi praktik pemesinan tergolong rendah karena berada pada interval koefisien antara 0,200 sampai
0,399. Perhitungan regresi yang diperoleh adalah Y = 2,225 + 0,030x. Model regresi tersebut memiliki arti bahwa apabila ada kenaikan satu unit skor pada
variabel lingkungan fisik bengkel akan menyebabkan kenaikan skor prestasi praktik pemesinan sebesar 0,030
Besarnya pengaruh lingkungan fisik bengkel terhadap preatasi praktik pemesinan secara parsial sebesar 0,157 yang berarti bahwa variabel lingkungan
fisik bengkel memberikan kontribusi sebesar 15,7 terhadap prestasi praktik pemesinan siswa. Sedangkan sisanya yang sebesar 84,3 di tentukan oleh
variabel lain yang tidak diteliti. Lingkungan fisik bengkel tersebut tersebar pada tempat kerja siswa, pengaturan udara, pengaturan cahaya pada saat bengkel
praktik. Lingkungan fisik bengkel yang baik cenderung akan membuat kondisi
pembelajaran praktik aman sehingga proses belajar praktikum menjadi baik. Lingkungan fisik bengkel dapat ditingkatkan dengan cara misalkan menciptakan
lingkungan bengkel yang sesuai dengan aturan k3, memberikan penerangan tambahan untuk ruangan yang pencahayaannya kurang, pengaturan kontras
70 warna cat tembok , menambah fan atau blower agar sirkulasi udara berjalan baik
dan juga melakukan perawatan pada lingkungan bengkel. Berdasarkan penelitian ini dapat dijelaskan bahwa semakin baik nilai
lingkungan fisik bengkel pemesinan akan semakin baik prestasi yang diraih. Lingkungan fisik bengkel yang baik akan mempengaruhi proses belajar praktikum
siswa kerja siswa yang menjadi faktor siswa untuk berprestasi.
2. Pengaruh Bimbingan Guru terhadap Prestasi Praktik Pemesinan Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukan bahwa bimbingan guru dengan sampel 89 siswa kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan, sebanyak 20
siswa 22,47 menyatakan sangat baik, 11 siswa 12,36 menyatakan baik, 31 siswa 34,83 siswa menyatakan sedang, 16 siswa 17,98 menyatakan
kurang dan 11 siswa 12,36 menyatakan sangat kurang. Dengan melihat kecenderungan skor variabel, dapat dikatakan penerapan bimbingan guru dalam
kategori sedang. Bimbingan guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
praktik pemesinan. Uji hipotesis dapat dilihat berdasarkan nilai uji t yang diperoleh adalah t
hitung
sebesar 5,010 lebih besar dari t
tabel
1,991. Taraf signifikansi yang diperoleh sebesar 0,001 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi praktik pemesinan.
Hasil analisis regresi sederhana di peroleh koefisien korelasi r
h itung
sebesar 0,473 dan koefisien regresi sebesar 0,010. Karena koefisien korelasi dan koefisien regresi bernilai positif maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh positif antara bimbingan guru dengan prestasi praktik pemesinan. Berdasarkan tabel interpretasi korelasi menunjukan bahwa tingkat korelasi antara