Prosedur Penelitian PENGEMBANGAN MEDIA ULAR TANGGA EDUKATIF UNTUK ANAK TK KELOMPOK B DI TK ABA AL-FURQON KOTA YOGYAKARTA.

36 Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a Apakah media atau alat permainan yang ada sudah memadahi dan cukup? b Apakah sudah ada media ular tangga edukatif dalam pembelajaran subtema binatang? c Apakah setuju jika dikembangkan media ular tangga edukatif? d Apa ada kendala yang ditemui guru untuk memilih dan menyediakan media yang tepat untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik? e Bagaimana kondisi anak di dalam kelas saat proses pembelajaran? f Apakah anak aktif dan ikut berpartisipasi di dalam kelas? 2. Pengembangan Media Pengembangan media ular tangga edukatif ini melewati beberapa langkah pengembangan yaitu: mengumpulkan materi binatang, menentukan bahan dan alat yang diperlukan, membuat desain media, membuat produk awal, dan penilaian ahli. Peneliti memakai angket sebagai instrumen penilaian ahli. Menurut Suharsimi Arikunto 2005:101-103 angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden, dan cara menjawab juga dilakukan secara tertulis. Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 37 a Angket terbuka, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. b Angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang  pada kolom atau tempat yang sesuai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis angket yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang kelayakan produk yang dikembangkan pada uji ahli materi dan uji ahli media. Hasil dari angket akan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan revisi produk. 3. Uji coba lapangan Pada uji coba lapangan dilakukan observasi. Menurut Riduwan 2004: 104 observasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Menurut Supardi 2006: 88, metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti memakai pedoman observasi, dengan subjek penelitian minat anak pada media dan kemudahan penggunaan media. 38

G. Langkah Pengembangan Instrumen

Secara umum penyusunan instrumen pengumpul data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian 2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel 3. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel 4. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator 5. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen 6. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar

H. Validasi Instrumen

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Suharsimi Arikunto, 2005 : 167. Sesuai dengan jenis penelitian maka validitas instrumen ahli media dan ahli materi dilakukan melalui konsultasi dan meminta penilaian kepada para ahli. Instrumen saat uji coba lapangan tervalidasi karena isi instrumen mengacu pada kurikulum TK kelompok B.