24
melalui bahasa yang sederhana secara tepat, sehingga mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk berbahasa
Indonesia. Perkembangan kognitif memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berpikir sehingga anak dapat mengolah apa yang
telah diperoleh ketika belajar. Berkembangnya kognitif peserta didik maka peserta didik mampu menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan
masalah, mampu mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu serta mampu memilah-milah,
mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir
secara teliti.
Perkembangan motorik
bertujuan untuk
memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup yang sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
D. Kedudukan Media Ular Tangga Edukatif Dalam Kawasan Teknologi
Pendidikan
Teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan terkait erat dengan perkembangan dan inovasi yang terjadi pada teknologi. Definisi
teknologi pendidikan pun berkembang dari tahun ke tahun karena teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola
25
pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai suatu disiplin ilmu, bidang
garapan dan profesi. Peningkatan teknologi pendidikan sebagai ilmu dan profesi ditentukan oleh kawasan dan bidang garapan.
Definisi AECT tahun 1994 mengemukakan teknologi instruksional sebagai berikut
“instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization, management, and evaluation of process and
resources for learning ” Seels dan Richey, 1994:1. Berdasarkan definisi
diatas Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta penilaian proses dan sumber
untuk belajar. Menurut definisi AECT tahun 1994, komponen teknologi pendidikan meliputi :
1. Teori dan praktek Teori terdiri dari konsep, bangunan konstruk, prinsip dan proposisi yang
member sumbangan terhadap pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.
Praktek juga dapat memberikan kontribusi kepada pengetahuan melalui informasi yang didapat dari pengalaman.
2. Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian a Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan dari
desain adalah menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti program dan kurikulum, serta pada tingkat mikro seperti
pelajaran dan modul. Kawasan desain mencakup desain system
26
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar.
b Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak jenis
teknologi yang digunakan dalam pembelajaran tetapi tetap dikendalikan oleh teori dan praketek yang berhubungan dengan belajar
dan desain, serta tetap terkait dengan pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Kawasan ini mencakup teknologi cetak, teknologi audio-
visual, teknologi berbasis computer dan teknologi terpadu. c Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk
belajar. Kawasan ini mencakup pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan instutisional, serta kebijakan dan regulasi.
d Pengelolaan adalah pengendalian teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan supervisi. Kawasan ini
mencakup pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan system penyampaian dan pengelolaan informasi.
e Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Kawasan ini mencakup penilaian program, penilaian
proyek dan penilaian bahan atau produk pembelajaran. 3. Proses dan sumber
Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan pada suatu hasil tertentu. Sedangkan sumber adalah asal yang mendukung terjadinya
belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.
27
4. Untuk keperluan belajar Tujuan teknologi pembelajaran adalah untuk memacu merangsang dan
memicu menumbuhkan belajar. Definisi AECT tahun 2008, teknologi pembelajaran adalah studi dan
etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber daya
teknologi Januszewski Molenda, 2008:1. Definisi ini mengandung elemen kunci yaitu :
1. Studi Studi adalah pemahaman teoritis, sebagaimana dalam praktek teknologi
pendidikan memerlukan konstruksi dan perbaikan pengetahuan yang berkelanjutan melalui penelitian dan refleksi praktek.
2. Etika praktek Etika praktek mengacu kepada standar etika praktis sebagaimana
didefinisikan oleh Komite Etika AECT mengenai apa yang harus dilakukan oleh praktisi teknologi pendidikan.
3. Fasilitasi Pergeseran paradigma kearah kepemilikan dan tanggung jawab pembelajar
yang lebih besar telah merubah peran teknologi dari pengontrol menjadi pemfasilitasi.
4. Pembelajaran Pengertian pembelajaran saat ini sudah berubah. Pembelajaran tidak hanya
berkenaan dengan ingatan tetapi juga berkenaan dengan pemahaman.