13
b. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar
c. Menampilkan objek yang terlalu besar d. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat f. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan media
g. Memungkinkan keseragaman
pengamatan dan
persepsi bagi
pengalaman belajar siswa h. Membangkitkan motivasi belajar
i. Memberikan kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar
j. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
k. Menyajikan informasi secara serempak, mengatasi batasan ruang dan waktu
l. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa Yusufhadi Miarso, dkk, 1984:52.
Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan penggunaan media pembelajaran adalah untuk mengatasi hambatan atau
penghalang yang ada dalam proses pembelajaran agar dapat mempermudah penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan,
sehingga akan mempertinggi proses dan hasil pembelajaran.
14
4. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Brezts dalam Yusuf Hadimiarso, dkk, 1984:52-53
mengklasifikasikan media dalam tiga unsur pokok yaitu :
a. Media audio, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara, seperti : tape, radio.
b. Media visual, yaitu media yang mengandalkan indera penglihatan, seperti : gambar, foto, slide.
c. Media audio visual, yaitu media yang mengandalkan unsure suara dan pendengaran, seperti : video recorder, televisi.
Arief Sukadi Sadiman, dkk 2006:28-55 menyebutkan bahwa terdapat jenis media yang biasa digunakan di Indonesia yaitu :
a. Media grafis Media grafis merupakan media visual yang sederhana, mudah dan
relative murah untuk diperoleh, salah satunya adalah gambar atau foto. b. Media audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal
maupun non verbal. Media yang termasuk media audio antara lain : radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam.
c. Media proyeksi diam Media proyeksi diam menyajikan rangsangan visual, namun media
proyeksi harus diproyeksikan dulu dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Adakalanya media jenis ini disertai audio, tetapi ada pula
15
yang hanya visual. Jenis media proyeksi antara lain film bingkai, media transparansi, film, televisi, video.
B. Tinjauan Pengembangan Tentang Media Ular Tangga Edukatif
1. Pengembangan Media Ular Tangga Edukatif
Menurut Seels Richey 1994:38 pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan
pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Walaupun demikian kawasan ini tetap dikendalikan oleh
teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar dan desain, serta tetap terkait dengan penilaian, pengelolaan atau pemanfaatan. Kawasan
pengembangan diorganisasikan dalam empat kategori: teknologi cetak,
teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu.
Arief Sukadi Sadiman, dkk 2006:100 memberikan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran sebagai berikut :
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa Kebutuhan dalam proses pembelajaran adalah kesenjangan antara apa
yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Selain menganalisis kebutuhan juga perlu menganalisis karakteristik siswa baik menyangkut
kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Langkah pertama yaitu dengan observasi dan wawancara
guru untuk menggali informasi yang dibutuhkan.
16
b. Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada
beberapa ketentuan yaitu: tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa dan tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional.
c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Untuk mengembangkan bahan yang dipelajari atau pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa maka dirumuskan butir-butir materi agar
tujuan dapat tercapai. Butir-butir materi ini telah dikonsultasikan agar sesuai dengan kurikulum yang ada.
d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan Alat pengukur keberhasilan harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai dan materi-materi pembelajaran yang disajikan. Alat pengukur yang digunakan untuk mengukur produk ini berupa
pertanyaan untuk siswa. e. Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi
yang telah disusun secara baik. Materi pembelajaran perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang disebut naskah program media agar
materi pembelajaran dapat disampaikan melalui media. Naskah program media ini berfungsi sebagai penuntun dalam memproduksi
media.
17
f. Mengadakan penilaian dan revisi Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Validasi dilakukan setelah produk
selesai dikembangkan. Validasi ini terdiri dari validasi ahli materi dan validasi ahli media kemudian dilakukan uji coba lapangan. Validasi dan
uji coba lapangan ini bertujuan untuk melihat perlu tidaknya dilakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan. Tujuan dari revisi adalah
untuk menyempurnakan produk yang telah dibuat sebelum diproduksi untuk menjadi produk final.
2. Definisi Media Ular Tangga Edukatif
Media ular tangga edukatif berasal dari kata media dan ular tangga edukatif. Menurut Gagne dalam Arief Sukadi Sadiman, dkk, 2006:6,
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs dalam Arief Sukadi Sadiman,
dkk, 2006:6 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Ular tangga edukatif adalah seperangkat media yang diadopsi dari permainan ular tangga yang banyak beredar di pasaran. Walaupun diadopsi
dari ular tangga pada umumnya tetapi media ular tangga edukatif ini sangat jauh berbeda dari permainan ular tangga pada umumnya. Ular
tangga edukatif ini mengandung unsur pendidikan karena berisi materi pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum taman kanak-kanak. Ular
18
tangga edukatif adalah seperangkat media pembelajaran berupa alat permainan untuk anak Taman Kanak-kanak berbentuk mirip ular tangga
dengan kontennya berupa angka dan gambar bermacam-macam binatang. Melalui angka dan gambar tersebut anak diminta untuk menjawab
pertanyaan dan melakukan perintah sesuai keterangan pada kartu yang tersedia.
Media ular tangga edukatif adalah seperangkat media pembelajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak Taman Kanak-
kanak yang berbentuk mirip ular tangga yang didalamnya berisi angka dan gambar bermacam-macam binatang serta dilengkapi dengan petunjuk
penggunaan yang mudah untuk digunakan dan dibawa kemana-mana. Media ular tangga edukatif ini termasuk ke dalam media grafis atau
visual. Media grafis merupakan media dua dimensi yang dirancang secara khusus untuk dapat mengkomunikasikan pesan-pesan pembelajaran. Unsur
yang terkandung dalam media ini adalah gambar, warna dan tulisan. Gambar dalam media grafis termasuk ke dalam unsur ilustrasi. Ilustrasi
berfungsi untuk menarik perhatian, merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan, menciptakan suasana khas, dramatisasi pesan,
menonjolkan suatu pesan dan mendukung judul media Pujiriyanto, 2005:41. Penggunaan gambar dalam media ular tangga edukatif untuk
anak Taman Kanak-kanak, juga harus dapat memenuhi fungsi dari unsur tersebut. Gambar yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik anak
Taman Kanak-kanak, misalnya gambar yang digunakan berupa gambar