53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri Tegalpanggung terletak di Jalan Tegalpanggung No. 41, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini didirikan pada tahun 1917 di atas tanah seluas 1476 m² dengan status tanah adalah hak milik.
Luas bangunan sekolah adalah 980 m². Sekolah ini mempunyai 12 kelas. Nama Kepala Sekolah Dasar Negeri Tegalpanggung adalah Purwati
Handayani, S. Pd. Letak SD Negeri Tegalpanggung berada di wilayah pemukiman padat penduduk, bangunan sekolah berada di sebelah barat
jalan yang tidak cukup ramai sehingga cukup kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2016 sampai dengan 3 April 2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan masing-
masing siklus terdiri dari 2 kali tindakan. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran IPS dalam satu minggu dua kali, yaitu setiap
hari Kamis dan Jumat yang berlangsung selama 4x35 menit. Subyek penelitian adalah sisa kelas 5 B SD Negeri Tegalpanggung. Penelitian
yang dilaksanakan pada setiap siklus memiliki empat buah komponen, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
54 Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan pembelajaran IPS melalui metode
pembelajaran Time Token di SD Negeri Tegalpanggung. Materi pokok yang digunakan, yaitu Peristiwa Pertempuran 0
November dan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Standar Kompetensinya, yaitu Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankan Indonesia dengan satu Kompetensi Dasar yaitu Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan. Materi pertama diselesaikan dalam waktu 1 siklus 2 kali tindakan dengan alokasi waktu masing-masing 2x35
menit 4x2 jam pelajaran dan materi kedua diseelesaikan dalam waktu satu siklus 2 kali tindakan dengan alokasi waktu masing-masing 2x35
menit 4x2 jam pelajaran . Proses penelitian tindakan secara sistematis dapat dideskripsikan sebagai berikut.
a. Siklus 1
1 Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah yang terjadi di lapangan dengan cara mengamati proses pembelajaran dan
hasilnya, kemudian merancang tindakan yang akan dilakukan. Setelah diadakan pengamatan langkah selanjutnya adalah sebagai
berikut : a
Membuat instrumen pembelajaran yang terdiri dari satuan pelajaran dan skenario pembelajaran untuk siklus I
b Membuat instrumen penelitian pembelajaran dan penelitian
55 c
Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam siklus 1 d
Menyiapkan lembar observasi lembar untuk mengamati proses keaktifan siswa dan pelaksanaan metode pembelajaran.
2 Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya akan dilaksanakan pada tahap ini. Perencanaan yang dibuat harus bersifat
fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya. Dengan kata lain pelaksanaan bersifat dinamis.
Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 4 jam pelajaran, yaitu pada tanggal 24 Maret
2016 dan 25 Maret 2016. Adapun pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a Pertemuan 1
1 Langkah pertama metode Time Token guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini yaitu Pertempuran
10 November
Surabaya. Sebelum
menyampaikan tujuan
pembelajaran hari
ini yaitu
Pertempuran 10 November Surabaya guru melakukan apersepsi pembelajaran dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa seperti kapan Indonesia memperingati hari pahlawan? dan Kota apakah yang dijuluki sebagai kota
pahlawan di Indonesia?. Penyampaian tujuan pembelajaran tersebut dilakukan dengan cara menulis tujuan pembelajaran
56 di papan tulis yang terdapat didepan kelas disertai ucapan
lisan dari guru. 2
Langkah kedua dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Time Token guru mempersiapkan siswa untuk
kegiatan diskusi dengan cara mengkondisikan siswa untuk melaksanakan kegiatan diskusi. Siswa diminta duduk teratur
di tempat duduknya sendiri-sendiri. Guru menyampaikan akan melaksanakan diskusi tentang Pertempuran 10
November sehingga siswa diminta membaca materi terlebih dahulu yang terdapat dalam lks yang dimiliki oleh siswa
selama 15 menit. Akan tetapi ada beberapa siswa yang enggan untuk membaca lks dan memilih bercanda dengan
temannya, guru menegur siswa yang tidak mau membaca. 3
Langkah ketiga dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Time Token guru membagikan kupon berbicara
kepada setiap siswa, dimana setiap siswa masing-masing mendapatkan 2 buah kupon. Guru menjelaskan kegunaan
kupon yaitu sebagai alat tukar kepada siswa dengan waktu berbicara yaitu kurang lebih 15-30 detik setiap kuponnya.
Siswa diberi penjelasa juga setelah siswa berbicara siswa memberikan salah satu kuponnya kepada guru. Guru mulai
melakukan kegiatan diskusi dengan siswa. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang secara bergantian dijawab oleh
57 siswa. Masa waktu yang dibutuhkan siswa untuk menjawab
pertanyaan beragam antara 10-30 detik. Durasi jawaban siswa yang beragam tergantung dari pertanyaan yang
diberikan guru. Pertanyaa guru yang beragam mulai dari pertanyaan yang membutuhkan jawaban beserta penjelasan
ada juga pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban singkat.
4 Langkah keempat dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Time Token setiap siswa yang telah selesai berbicara harus menyerahan salah satu kupon yang
dimiliki siswa kepada guru. Siswa menjawab pertanyaan, memberikan
tanggapan, memberikan
pendapat atau
menyampaikan pernyataan secara bergantian dengan siswa lainnya. Guru tidak hanya memfokuskan pada salah satu atau
sekelompok siswa saja. Guru berusaha adil dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk
berbicara. Siswa
yang baru
saja berbicara
tidak diperbolehkan berbicara kembali dikesempatan selanjutnya,
akan tetapi harus menunggu giliran teman yang lain untuk berbicara. Beberapa siswa ada yang tidak mau bersabar
menunggu gilirannya, akan tetapi ada salah satu siswa yang pasif dalam berbicara akan tetapi aktif dalam mencatat.
58 5
Langkah kelima dari pembelajaran menggunakan metode Time Token siswa yang telah habis kuponnya tidak
diperbolehkan untuk berbicara lagi. Sebaliknya siswa yang masih memiliki kupon harus menghabiskan kupon yang
dimiliki siswa. Pada pertemuan pertama ada beberapa siswa yang telah menghabiskan kuponnya akan tetapi ada juga
siswa yang masih memiliki kupon baik yang masih memiliki 1 kupon maupun yang memiliki 2 kupon. Siswa yang telah
menghabiskan kuponnya tidak diperbolehkan untuk berbicara lagi, sementara bagi siswa yang masih memiliki kupon
diminta untuk menghabiskan kupon. Pada pertemuan pertama ini kegiatan diskusi terpotong karena jam pembelajaran telah
berakhir sehingga guru dan peneliti merencakan melanjutkan kegiatan diskusi untuk dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya. 6
Siswa juga membaca materi yang terdapat dalam lembar materi yang berupa lks siswa, sebagian siswa juga ada yang
mencatat materi yang dirasa siswa penting. Guru memberikan pertanyaan selama kegiatan pembelajaran yang ditujukan
untuk mengetes kemampuan siswa akan kepemahaman materi pembelajaran. Siswa saling bergantian menjawab dan
memberikan pendapat kepada guru. Siswa yang menjawab dan memberikan pendapat guru meminta salah satu kupon
59 yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang telah habis kuponnya
tidak diperbolehkan untuk berbicara lagi. Siswa berbicara masing-masing dalam rentang waktu 5-30 detik. Guru
mengakhiri kegiatan
pembelajaran karena
waktu pembelajaran telah selesai.
b Pertemuan 2
Pada pertemuan
kedua yang
hanya melanjutkan
pembelajaran pada pertemuan ssebelumnya sehingga langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya terletak pada
beberapa langkah yaitu 1
langkah pertama dalam pembelajaran dengan meggunakan metode
Time Token
guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kembali yaitu Pertempuran 10 November Surabaya yang tetap dilaksanakan oleh guru untuk
mengingatkan kembali tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada pembelajaran pada hari ini.
2 Langkah kedua pada pembelajaran dengan metode Time
Token guru mengkondisikan siswa untuk kegiatan diskusi tetap dilaksanakan oleh guru dengan tetap menata siswa
sesuai tempat duduk siswa masing-masing. 3
Langkah keempat dari metode pembelajaran Time Token siswa kembali melaksanakan diskusi dengan siswa bergantian
untuk berbicara dengan aturan yang sama siswa setelah
60 berbicara harus menyerahkan kupon yang dimilikinya
sebagai alat penukar waktu untuk berbicara. Guru kembali melakukan diskusi dengan siswa. Siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan guru, menyampaikan pendapatnya ataupun pernyataan yang sesuai dengan materi pembelajaran
yang dipelajari. 4
Sesuai langkah pembelajaran metode Time Token pada langkah kelima dari metode pembelajaran Time Token siswa
yang telah habis kuponnya tidak diperbolehkan untuk berbicara lagi, siswa yang masih memiliki kupon harus
berbicara sampai semua kuponnya habis. Berdasarkan langkah kelima dari metode Time Token tersebut maka siswa
yang terlibat diskusi pada pertemuan kedua ini adalah siswa yang masih memiliki sisa kupon pada pertemuan pertama.
Pertemuan kedua diakhiri ketika guru merasa penyampaian materi telah selesai, walaupun masih terdapat beberapa siswa
yang masih memegang kupon. Pada pertemuan kedua ini terdapat langkah pembelajaran
dalam metode Time Token yang tidak nampak yaitu pada langkah ke 3 yaitu siswa dibagikan kupon dengan masing-masing siswa
diberikan 2 buah kupon, hal tersebut dikarenakan pada pertemuan kedua ini hanya melanjutkan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan pertama.
61 Pada siklus pertama dalam 2 pertemuan guru telah
menjalankan langkah-langkah pembelajaran Time Token sesuai dengan langkah yang telah ditentukan. Guru telah berhasil
menerapkan metode Time Token akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang dilakukan oleh guru seperti guru kurang jelas
dalam menjelaskan fungsi dan kegunaan kupon dalam pembelajaran
Time Token
kepada siswa,
hal tersebut
mengakibatkan beberapa siswa mengalami kebingungan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada awal-awal pembelajaran,
namun siswa mulai memahami ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam kegiatan diskusi pertanyaan yang diberikan oleh
guru terhadap siswa ada beberapa pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban singkat seperti pertanyaan “Ya atau
Tidak” atau pertanyaan yang hanya membutuhkan satu jawaban pasti. Siswa dalam berbicara juga dipengaruhi oleh pertanyaan
guru sehingga lama durasi berbicara siswa ada yang masih kurang dari 15 detik sesuai dengan aturan dalam metode Time Token
tersebut. Aktivitas belajar siswa juga dapat dikatakan lumayan akan
tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dalam beberapa aspek seperti pada aspek visual dimana masih banyak siswa yang
enggan untuk membaca materi dengan alasan beragam ketika dilakukan wawancara seperti males membaca atau lks yang
62 ketinggalan atau tidak dibawa oleh siswa. Dalam aspek oral juga
kurang karena sebagian siswa masih bingung dalam kegiatan pembelajaran dengan metode Time Token dan juga beberapa
siswa masih malu dalam berbicara didepan banyak orang dan ketidaktahuan siswa akan materi yang dipelajari karena tidak
membaca materi terlebih dahulu. Kekurangan juga ditemukan pada aspek listening dimana siswa tidak atau kurang menghargai
temannya ketika temannya sedang berbicara, ketika ada teman yang berbicara beberapa siswa tidak mendengarkan dan ramai
berbicara sendiri bersama temannya. 3
Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan ini merupakan tahapan
kegiatan mengamatu jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap metode
pembelajaran dan pengamatan terhadap keaktifan siswa. Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan,
dikarenakan yang diamati merupakan segala sesuatu yang terjadi selama proses tindakan berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh
teman peneliti yang sudah diberikan penjelasan mengenai proses pembelajaran yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini.
Adapun rincian hasil observasi proses pembelajaran siklus I, yaitu sebagai berikut :
63 a
Pengamatan terhadap metode pembelajaran Time Token Dalam observasi terhadap metode pembelajaran Time Token
ini guru sudah memenuhi semua indikator yang telah diterapkan, juga dapat diartikan bahwa skenario pembelajaran siklus I telah
berjalan dengan lancar. Observer memberikan catatan bahwa walaupun indikator telah berhasil dicapai akan tetapi guru masih
dirasa kurang maksimal dalam menjalankan metode pembelajaran menggunakan metode Time Token karena guru masih terburu-
buru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran terutama saat menjelaskan fungsi kupon kepada siswa sehingga siswa
merasa kebingungan, observer memberikan saran kepada guru dalam melaksanaan pembelajaran tidak tergesa-gesa agar siswa
tidak merasa kebingungan. Siswa tertarik dan antusias dengan pembelajaran menggunakan metode Time Token karena
sebelumnya metode tersebut belum pernah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
b Pengamatan terhadap keaktifan siswa
Berdasarkan hasil pengamatan terhaap keaktifan siswa pada siklus I, menunjukan bahwa siswa telah berusaha untuk aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Berikut perolehan masing-masing indikator dan aspek keaktifan siswa, yaitu :
64
Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No .
Indikator Aspek yang diamati
Skor Ya
Tida k
1. Visual
activities Siswa membaca
materi pelajaran 15
7 68,2
2. Oral
activities Siswa aktif bertanya
16 6
72,7 Siswa aktif menjawab
pertanyaan 15
7 68,2
Siswa aktif dalam memberi saran dan
tanggapan 15
7 68,2
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
14 8
63,6 3.
Listening activities
Siswa mendengarkanmemp
erhatikan penjelasan guru
14 8
63,6
Siswa mendengarkan memperhatikan
diskusi kelompok 14
8 63,6
4. Writing
activities Siswa mencatat point-
point penting pelajaran
13 9
59,1
Siswa meringkas materi pelajaran
18 4
81,8 5.
Mental activities
Siswa memecahkan soal
18 4
81,8 Siswa menganalisis
materi pelajaran 17
5 77,3
6. Emotion
al activities
Siswa merasa senang mengikuti pelajaran
19 3
86,3
Siswa bersemangat dalam mengikuti
pelajaran 20
2 90,9
Angka diatas diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan jumlah siswa yang memenuhi aspek yang telah ditentukan
kemudian dibandingkan dengan jumlah siswa keseluruhan dan dikalikan 100 , yang kemudian akan dianalisis dari aspek-aspek
65 yang diteliti apakah sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan
yaitu 75 siswa yang telah memenuhi kriteria dari jumlah keseluruhan siswa.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran kemudian dihitung pada masing-masing
indikator dengan mencari rata-rata dari setiap indikatornya jumlah dari keseluruhan aspek kemudian dibandingkan dengan jumlah
aspek per indikator maka akan diperoleh hasil setiap indikatornya yaitu sebesar :
Tabel 7. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
NO Indikator
Skor 1
Visual activities 68,2
2 Oral activities
68,2 3
Listening activities 63,6
4 Writting activities
70,4 5
Mental activities 79,5
6 Emotional activities
88,6
Gambar 3. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
66 Jadi besarnya persentase aktivitas belajar siswa siklus I
berdasarkan pada perhitungan dari masing-masing aspek maka diperoleh bahwa ada beberapa indikator yang masih belom tuntas
yakni sebesar 75 antara lain visual activities yang masih terletak diangka 68,2, oral activities yang masih terletak di angka
68,2, listening activities yang menjadi indikator yang paling rendah yaitu sebesar 63,6, writting activitie yang masih terletah
diangka 70,4. Sedangkan dua indikator telah memenuhi nilai ketuntasan adalah mentakl activites yang memperoleh skoe 79,5
dan juga emotional activities yang memperoleh skor tertinggi yaitu sebesar 88,6.
Untuk memperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa maka angka perolehan masing-masing indikator dijumlahkan kemudian
dibandingkan dengan jumlah aspek yang diteliti yaitu 6 aspek maka diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa adalah sebesar
74,6, namun tingkat aktivitas belajar siswa masih belom memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan yaitu
sebesar 75 sehingga diperlukan pembelajaran siklus II. 4
Refleksi Refleksi digunakan untuk menganalisis apakah tindakan siklus
I telah berhasil atau masih kurang, sehingga dapat menjadi auan dalam melakukan tindakan siklus berikutnya. Ada kekurangan dalam
pelaksanaan tindakan pada siklus I, yaitu:
67 a
Guru kurang menjelaskan dengan seksama fungsi dari kupon yang dibagikan kepada siswa
b Durasi berbicara siswa beberapa kali kurang dikarenakan
pertanyaan guru hanya membutuhkan jawaban singkat c
Kurang fokusnya perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung
b. Siklus II
1 Perencanaan Tindakan
Hasil refleksi siklus I digunakan untuk memperbaiki pembelajaran siklus II, maka tindakan perbaikan yang diperlukan
adalah : a
Guru menjelaskan kembali cara kerja kupon yang digunakan dalam metode pembelajaran Time Token kepada siswa.
b Guru membuat catatan daftar pertanyaan yang akan diberikan
kepada siswa sehingga mengurangi kemungkinan jawaban singkat yang diberikan siswa
c Untuk lebih menarik perhatian siswa sehingga siswa mau
mendengarkan terhadap materi maka dipilih media film Serangan Umum 1 Maret sesuai materi yang akan diajarkan
Pelaksanaan siklus II ini berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang menunjukan belum tercapainya target atau standar minimal
yang telah ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan yaitu 75 dari
68 jumlah seluruh siswa dari seluruh aspek ada beberapa aspek yang
belom memenuhi kriteria keberhasilan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah
menyusun instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian tindakan dan refleksi siklus I. Perencanaan yang
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a
Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan materi yang akan disampaikan dan akan diberikan dalam kegiatan
pembelajaran dengan materi Serangan Umum 1 Maret. b
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan digunakan sebagai acuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
c Mempersiapkan film Serangan Umum 1 Maret Janur Kuning
sebagai media penyampaian materi dan menyediakan kupon bicara bagi siswa
d Menyediakan lembar observasi
2 Pelaksanaan Tindakan
Siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran, yaitu pada tanggal 31 Maret 2016 dan
1 April 2016. Adapum pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a Pertemuan 1
1 Langkah pertama dalam kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode Time Token guru menyampaikan
69 tujuan
pembelajaran yang
akan dipelajari
pada pembelajaran hari ini yaitu Serangan Umum 1 Maret. Guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan
cara menuliskan dipapan tulis dan juga penyampaian lisan
didepan kelas. 2
Setelah itu langkah kedua dari kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode
Time Token
guru mengkondisikan siswa untuk melaksanakan kegiatan
diskusi. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai tempat duduknya sendiri-sendiri, selain itu guru memisah tempat
duduk siswa yang pada siklus 1 berbicara sendiri dengan temannya yang diajak berbicara sehingga suasana menjadi
lebih kondusif dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga memposisikan siswa yang pasif ketika berdiskusi untuk
duduk dibarisan depan. Untuk melaksanakan kegiatan diskusi guru mempersiapkan media berupa film Serangan
Umum 1 Maret yang dimaksudkan untuk mengantisipasi kebosanan siswa dalam membaca materi.
3 Langkah selanjutnya atau langkah ketiga dari metode Time
Token siswa dibagikan kupon dengan waktu berbicara kurang lebih 15-30 detik durasinya. Setiap siswa masing-
masing diberikan 2 buah kupon. Ketika selesai membagikan kupon guru menjelaskan kembali cara kerja kupon yaitu
70 ketika siswa akan berbicara terlebih dahulu mengangkat
tangannya kemudian ditunjuk oleh guru, siswa berbicara setelah selesai berbicara siswa diminta memberikan salah
satu kupon yang dimilikinya untuk menukar waktu yang telah diberikan guru kepada siswa untuk berbicara. Masing-
masing siswa menerima kupon yang diberikan oleh guru sebanyak 2 kupon masing-masing siswa.
4 Langkah
keempat dalam
pembelajaran dengan
menggunakan metode Time Token siswa yang selesai berbicara kupon yang dimiliki siswa diserahkan pada guru
salah satu kuponnya. Siswa boleh berbicara lagi setelah siswa lain bergiliran untuk berbicara. Ketika kegiatan
diskusi guru kembali memberikan pertanyaan yang telah dimiliki dan disusun oleh guru sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Siswa berbicara
secara bergantian dan teratur dimana siswa mengerti kegunaan
kupon setelah siswa berbicara kemudian siswa memberikan salah satu kupon yang dimilikinya. Durasi berbicara siswa
antara 15-30 detik sesuai dengan aturan yang telah disetujui. 5
Langkah kelima dari pembelajaran menggunakan metode Time Token siswa yang telah menghabiskan kuponnya tidak
diijinkan untuk berbicara lagi, sedangkan siswa yang masih memiliki kupon diharuskan berbicara untuk menghabiskan
71 kuponnya. Siswa yang telah habis kuponnya berusaha
membantu temannya yang masih memiliki kupon untuk berbicara.
Selama pemutaran
film siswa
banyak menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya seputar materi
yang terdapat dalam film. Siswa bergiliran dalam berbicara dan tidak berebut satu sama lain. Pembelajaran dihentikan
karena waktu kegiatan belajar mengajar telah usai, guru dan peneliti merencanakan untuk melanjutkan pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya. b
Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari
pertemuan pertama yang belom selesai. 1
Langkah pertama pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Time
Token adalah
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
pada hari ini, guru tetap melaksanakan langkah pertama metode Time Token dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu
kelanjutan dari
pembelajaran sebelumnya yaitu Serangan Umum 1 Maret. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran tersebut dengan menuliskan tujuan pembelajaran dipapan tulis dan juga
secara lisan didepan kelas. guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekali lagi kepada siswa. Guru melanjutkan
72 penyampaian materi dengan melanjutkan memutar film
Janur Kuning:Serangan
Umum 1
Maret. Materi
pembelajaran yang belom selesai pada pertemuan pertama. 2
Langkah kedua dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Time Token guru mengkondisikan siswa untuk
melaksanakan diskusi. Guru kembali melaksanakan langkah kedua ini dengan mengkondisikan siswa untuk kembali
melaksanakan diskusi, guru kembali menata tempat duduk siswa bagi siswa yang ramai dan gemar berbicara bersama
temannya tidak dijadikan satu meja sedangkan bagi siswa yang masih pasif dalam mengikuti diskusi ditempatkan
dibarisan depan. 3
Langkah keempat dari pembelajaran dengan menggunakan metode Time Token siswa yang telah selesai berbicara
memberikan salah satu kupon yang dimilikinya kepada guru sebagai alat tukar waktu yang diberikan guru untuk
berbicara, siswa diperbolehkan untuk berbicara lagi setelah siswa lain bergiliran berbicara. Siswa saling bergantian
berbicara tidak berebut satu sama lain, ada siswa yang telah habis kuponnya mendorong siswa yang masih memiliki
kupon untuk berbicara. Sebagian siswa yang tidak berbicara mendengarkan siswa lain yang sedang berbicara, akan tetapi
terdapat juga siswa yang tidak mau mendengarkan siswa
73 lain ketika siswa lain berpendapat. Siswa sabar menunggu
gilirannya berbicara, guru tidak memilih-milih siswa dan berlaku adil memberikan kesempatan kepada semua siswa
untuk menyampaikan pendapatnya. Guru mendorong siswa yang belom pernah berbicara untuk berbicara dengan cara
menawarkan siswa yang pasif untuk menjawab pertanyaan. 4
Langah kelima dalam pembelajaran dengan metode Time Token siswa yang telah habis kuponnya tidak diperbolehkan
untuk berbicara lagi. Siswa yang masih memiliki kupon harus berbicara sampai semua kuponnya habis. Siswa yang
diperbolehkan berbicara saat mengikuti diskusi pada pertemuan kedua ini adalah siswa yang masih memiliki sisa
kupon dari pertemuan pertama. Siswa yang masih memiliki kupon sisa pada pertemuan pertama saling bergantian
berbicara saat kegiatan diskusi berlangsung. Beberapa siswa yang sudah habis kuponnya yang tidak diperbolehkan lagi
untuk berbicara terlihat mencatat materi yang didapatkan dari pemutaran film yang diputar oleh guru didepan kelas.
Siswa yang telah habis kuponnya juga memperhatikan jalannya diskusi dengan mendengarkan siswa lain yang
sedang berbicara. Kegiatan pembelajaran diakhiri saat materi pembelajaran telah diberikan seluruhnya kepada
siswa.
74 3
Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan ini merupakan kegiatan
mengamati jalannya proses pembelajaran. Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap metode pembelajaran
dan pengamatan terhadap keaktifan siswa. Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan, karena yang
diamati merupakan segala sesuatu yang terjadi selama tidakan berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh teman peneliti yang
sudah diberi penjelasan mengenai proses pembelajaran serta sesuatu yang menjadi fokus penelitian.
Adapun rincian hasil observasi proses pembelajaran siklus II, adalah sebagai berikut:
a Pengamatan terhadap metode Time Token
Dalam observasi metode Time Token ini guru telah memenuhi semua indikator yang telah ditetapkan, juga dapat
diartikan pula bahwa skenario pembelajaran siklus II telah berjalan dengan lancar. Guru dalam melaksanakan langkah-
langkah pembelajaran sudah tidak teergesa-gesa dan telah menjelaskan cara kerja kupon sehingga siswa sudah tidak bingung
dan kolaborator juga sudah mulai akrab dengan siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih lancar. Siswa aktif dan
75 bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan
metode Time Token. b
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa
pada siklus II, menunjukkan bahwa siswa telah berusaha untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berikut perolehan masing-
masing aspek keaktifan siswa secara rinci, yaitu:
Tabel 8. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No .
Indikator Aspek yang diamati
Skor Ya
Tidak 1.
Visual activities
Siswa membaca materi pelajaran
20 2
90,9 2.
Oral activities
Siswa aktif bertanya 19
3 86,3
Siswa aktif menjawab pertanyaan
18 4
81,8 Siswa aktif dalam
memberi saran dan tanggapan
19 3
86,3
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
17 5
77,3 3.
Listening activities
Siswa mendengarkanmemper
hatikan penjelasan guru 19
3 86,3
Siswa mendengarkan memperhatikan diskusi
kelompok 18
4 81,8
4. Writing
activities Siswa mencatat point-
point penting pelajaran 19
3 86,3
Siswa meringkas materi pelajaran
19 3
86,3 5.
Mental activities
Siswa memecahkan soal
19 3
86,3 Siswa menganalisis
materi pelajaran 18
4 81,8
6. Emotion
al Siswa merasa senang
mengikuti pelajaran 20
2 90,9
76 activities
Siswa bersemangat dalam mengikuti
pelajaran 20
2 90,9
Angka diatas diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan jumlah siswa yang memenuhi aspek yang telah ditentukan
kemudian dibandingkan dengan jumlah siswa keseluruhan dan dikalikan 100 , yang kemudian akan dianalisis dari aspek-aspek
yang diteliti apakah sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu 75 siswa yang telah memenuhi kriteria dari jumlah
keseluruhan siswa. Besarnya presentase keaktifan siswa pada siklus II. Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran kemudian dihitung pada masing-masing indikator
dengan mencari rata-rata dari setiap indikatornya jumlah dari keseluruhan aspek kemudian dibandingkan dengan jumlah aspek
per indikator maka akan diperoleh hasil setiap indikatornya yaitu
sebesar : Tabel 9. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Skor
1 Visual activities
90,9 2
Oral activities 82,9
3 Listening activities
84,1 4
Writting activities 86,3
5 Mental activities
84,1 6
Emotional activities 90,9
77 Gambar 4. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Jadi besarnya persentase aktivitas belajar siswa siklus II berdasarkan pada perhitungan dari masing-masing aspek maka
diperoleh bahwa keseluruhan indikator telah memenuhi nilai ketuntasan yaitu sebesar 75 antara lain visual activities yang
telah terletak diangka 90,9, oral activities yang telah terletak di angka 82,9, listening activities yang telah terletak diangka
sebesar 84,1, writting activitie yang telah terletah diangka 86,3, mentakl activites yang memperoleh skoe 84,1 dan juga
emotional activities yang memperoleh skor tertinggi yaitu sebesar 90,9.
Untuk memperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa maka angka perolehan masing-masing indikator dijumlahkan kemudian
dibandingkan dengan jumlah aspek yang diteliti yaitu 6 aspek maka diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa adalah sebesar
86,5, tingkat aktivitas belajar siswa telah memenuhi kriteria
78 keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 75 sehingga
tidak diperlukan pembelajaran siklus III. 4
Refleksi Pada siklus II siswa lebih berani aktif dalam berbicara. Guru
telah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta suasana yang kondusif. Guru berhasil melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode Time Token dengan baik. Semua langkah dalam pembelajaran Time Token dilaksanakan dengan baik oleh
guru. Saat kegiatan penjelasan materi menggunakan media film siswa juga memperhatikan dengan baik dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting. Siswa juga aktif menjawab pertanyaan, memberikan pertanyaan dan memberikan pernyataan saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, siswa juga sudah mau mendengarkan ketika siswa lain berbicara. Siswa juga memperhatikan guru karena
fokus siswa lebih terfokus dengan penggunaan media film, siswa juga mencatat hal-hal yang dirasa penting oleh siswa. Berdasarkan
tindakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan metode Time Token dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.
B. Pembahasan