Sifat-Sifat Komunikasi Antarpribadi Kerangka Teori

Kesamaan berarti adanya penerimaan seseorang terhadap orang lain. Carl Rogers menyebutkan bahwa kesamaan berarti meminta seseorang untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada orang lain Devito, 2011: 286-291.

2.1.3 Sifat-Sifat Komunikasi Antarpribadi

Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih merupakan komunikasi antarpribadi Liliweri, 1991: 31-42. Sifat-sifat tersebut, yaitu: a. Komunikasi antarpribadi melibatkan di dalamnya perilaku verbal maupun nonverbal. Perilaku verbal maupun nonverbal dapat menunjukkan seberapa jauh hubungan antara pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi tersebut. Perilaku verbal dan nonverbal yang memiliki atau mengandung pesan dapat menghasilkan suatu suasana yang menunjukkan dekat atau jauhnya jarak sosial. b. Komunikasi antarpribadi yang melibatkan perilaku yang spontan, scripted dan contrived. Ketika seseorang berkomunikasi dengan sesamanya, umumnya ia harus mempertimbangkan secara pasti setiap perilakunya sendiri. Ia dapat mengatakan apa saja yang ada dalam benaknya dan kemudian mewujudkannya dalam perilaku spontan, scripted, dan contrived. Cara yang dipilih tergantung pada tujuan hubungan di antara mereka, sehingga perilaku itu menggambarkan harapan- harapannya tercapai atau pun tidak. Ada kalanya seseorang berperilaku karena dikuasai oleh perasaannya dan pada waktu yang lain justru perilaku itu didorong oleh sikap dan pandangan yang rasional. Perilaku spontan dalam komunikasi antarpribadi dilakukan secara tiba-tiba yang merupakan rangsangan dari luar tanpa sempat terpikir lebih dahulu. Scripted merupakan reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika taraf yang terus menerus membangkitkan suatu kebiasaan untuk belajar dan pada akhirnya perilaku ini dilakukan karena dorongan faktor kebiasaan. Contrived merupakan Universitas Sumatera Utara bentuk perilaku yang sebagian besar didasarkan pada pertimbangan kognitif. Jadi, seseorang akan melakukan sesuatu karena ia menganggap hal itu rasional sesuai dengan apa yang dipikirkan dan diyakininya. c. Komunikasi antarpribadi sebagai suatu proses yang berkembang. Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan bentuk komunikasi yang sifatnya tidak statis melainkan dinamis. Apabila komunikasi antarpribadi bersifat statis, maka hubungan yang tercipta tidak bermutu dan tidak mengalami kemajuan karena tidak bertambahnya suatu informasi baru atau yang lebih berkualitas dari kegiatan sebelumnya. d. Komunikasi antarpribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi, dan koherensi. Agar komunikasi antarpribadi dikatakan sukses, setiap pesertanya harus berpartisipasi satu terhadap yang lain melalui pesan verbal maupun nonverbal. Suatu komunikasi antarpribadi harus ditandai dengan adanya umpan balik. Umpan balik mengacu pada respon verbal maupun nonverbal dari komunikan. Umpan balik saja tidaklah cukup, tapi komunikasi antarpribadi juga melibatkan interaksi. Umpan balik tidak mungkin ada apabila tidak ada interaksi atau kegiatan dan tindakan yang menyertainya. Adanya interaksi menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi harus menghasilkan suatu pengaruh tertentu. Tanpa adanya pengaruh, maka komunikasi antarpribadi tak ada mandaatnya. Interaksi dalam komunikasi antarpribadi mengandalkan suatu perubahan sikap, pendapat, pikiran, perasaan, minat, atau pun tindakan tertentu. Pada tahap inilah komunikasi antarpribadi dapat dirancang, apakah komunikasi yang dilakukan hanya mengharapkan perubahan pikiran atau pendapat saja, ataukah ditekankan pada minat dan perasaan, ataukah hanya pada tindakan saja. Selain umpan balik dan interaksi, koherensi dalam komunikasi antarpribadi juga penting untuk diperhatikan. Suatu umpan balik verbal maupun nonverbal lebih bermakna lagi menunjang suatu interaksi dengan adanya koherensi. Koherensi adalah suatu benang merah yang terjalin antara pesan-pesan Universitas Sumatera Utara verbal maupun nonverbal yang terungkap sebelumnya dengan yang baru saja terungkap. e. Komunikasi antarpribadi biasanya diatur dengan tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Komunikasi antarpribadi tergantung pada tata aturan di antara mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Intrinsik berarti suatu standar dari perilaku yang dikembangkan oleh seseorang sebagai acuan bagaimana mereka melakukan komunikasi. Ekstrinsik berarti adanya standar atau tata aturan yang ditimbulkan karena adanya pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi tersebut harus diperbaiki atau dihentikan. f. Komunikasi antarpribadi menunjukkan adanya suatu tindakan. Dalam komunikasi antarpribadi, kedua belah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut harus sama-sama mempunyai kegiatan atau aksi tertentu sebagai tanda bahwa sedang ada komunikasi antara mereka. g. Komunikasi antarpribadi merupakan persuasi antar manusia. Persuasi merupakan teknik mempengaruhi orang lain. Komunikasi antarpribadi melibatkan usaha yang bersifat persuasif yang menyentuh latar belakang psikologis dan sosiologis seseorang. Dewasa ini, para ahli komunikasi menghendaki supaya seseorang yang berkomunikasi harus mampu merubah cara berpikir, perasaan, atau perilaku sesama. Hal tersebut akan tercapai apabila seseorang itu memberikan kesempatan pada pihak lain untuk dapat mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, dan perilakunya.

2.1.4 Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Bermedia Antara Anak Dan Orang Tua Yang Tinggal Terpisah

0 44 132

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah artikel belajar nDa

0 0 3

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah

0 0 2

Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri

0 0 7

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11