Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik

Anak yang berada di rumah dengan hubungan antarpribadi dengan orang tua yang penuh perhatian dan dukungan akan mempunyai nilai dan sikap akademis yang lebih positif dan merasa lebih puas terhadap belajar. Salah satu faktor penting dalam motivasi dan prestasi anak sebagai siswa adalah persepsi mereka tentang hubungan positifnya dengan orang tua Santrock, 2009: 200-202.

2.1.6 Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik

Motivasi belajar bisa dibagi ke dalam dua bentuk, yakni motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik berarti melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal, seperti penghargaan dan hukuman. Perspektif ilmu perilaku menekankan pentingnya motivasi ekstrinsik dalam prestasi, sementara pendekatan humanistis dan kognitif menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam prestasi. Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi hal itu sendiri sebuah tujuan itu sendiri. Seorang anak yang berstatus sebagai siswa akan lebih termotivasi belajar ketika mereka diberi pilihan, terlarut dalam tantangan yang sesuai dengan keterampilan mereka, dan menerima penghargaan yang mempunyai nilai informasi, tetapi tidak digunakan sebagai kontrol. Selain itu, pujian juga dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Hal tersebut disebabkan karena adanya: 1. Determinasi diri self-determination dan pilihan personal Dalam pandangan ini, anak sebagai seorang siswa ingin meyakini bahwa ia melakukan sesuatu atas keinginannya sendiri, tidak karena keberhasilan atau penghargaan eksternal. Motivasi intrinsik anak sebagai siswa akan meningkat ketika ia memiliki sejumlah pilihan dan kesempatan untuk memikul tanggung jawab personal untuk pembelajarannya. Universitas Sumatera Utara 2. Pengalaman optimal dan penghayatan Pengalaman optimal melibatkan perasaan menikmati dan bahagia yang mendalam serta penghayatan. Penghayatan paling sering terjadi ketika seseorang mengembangkan rasa mampu menguasai sesuatu dan tenggelam dalam konsentrasi ketika sedang terlibat dalam suatu aktivitas. Penghayatan terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan-tantangan yang menurutnya tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Tingkat tantangan dan keterampilan yang dirasakan dapat memberikan hasil yang berbeda. Penghayatan paling mungkin terjadi dalam area-area yang membuat anak sebagai siswa merasa tertantang dan merasa bahwa ia mempunyai keterampilan tingkat tinggi. Tabel 1 Tingkat Persepsi Anak Sebagai Siswa Tentang Keterampilan Mereka Sendiri Sumber: Santrock, 2009: 206 3. Minat Minat atau ketertarikan dapat menumbuhkan motivasi intrinsik. Minat terutama dihubungkan dengan tindakan pembelajaran mendalam, seperti ingatan atas gagasan pokok dan respons terhadap pertanyaan pemahaman yang lebih sulit, dibandingkan pembelajaran yang hanya permukaan, seperti respons terhadap pertanyaan yang sederhana dan ingatan kata demi kata teks. Rendah Tinggi Malas Penghayatan Kebosanan Kecemasan Rendah Tinggi Universitas Sumatera Utara 4. Keterlibatan kognitif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri Faktor terpenting untuk mendorong keterlibatan kognitif dan tanggung jawab anak sebagai siswa terhadap dirinya sendiri adalah lingkungan. Melalui hal itu, anak bisa termotivasi melakukan usaha secara lebih tekun dan mampu menguasai gagasan-gagasan pelajaran daripada hanya sekadar untuk mendapatkan nilai Santrock, 2009: 204-206.

2.2 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Bermedia Antara Anak Dan Orang Tua Yang Tinggal Terpisah

0 44 132

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah artikel belajar nDa

0 0 3

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah

0 0 2

Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri

0 0 7

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11