Motivasi Belajar Analisis Tabel Tunggal

sedang dihadapi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua responden bersedia menciptakan kesamaan dalam berkomunikasi melalui penghargaan positif kepada anak, seperti memberi bantuan ketika anak dalam kesulitan.

4.2.3 Motivasi Belajar

Tabel 22 Kesediaan Responden Belajar Karena Dorongan Dari Dalam Dirinya No. Kesediaan Responden Belajar Karena Dorongan Dari Dalam Dirinya F 1 Sangat sering 18 24 2 Sering 45 60 3 Jarang 12 16 4 Tidak pernah Jumlah 75 100 P.20FC.23 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase kesediaan responden untuk belajar ketika berada di luar lingkungan sekolah dikarenakan adanya dorongan yang muncul dari dalam dirinya sendiri sudah sangat tinggi. Hal ini dipertegas melalui 45 responden 60 yang menyatakan bahwa mereka sering belajar karena muncul dorongan dari dalam diri mereka sendiri dan 18 responden 24 menyatakan bahwa mereka sangat sering belajar dengan alasan serupa. Dengan pernyataan tersebut, maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mampu menentukan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan yang tak bisa diabaikan sebagai siswa. Meskipun tak ada seorang pun responden yang tidak pernah sama sekali terdorong untuk belajar selain saat berada di sekolah, melalui tabel dapat dilihat pula bahwa masih ada beberapa responden yang ternyata jarang melakukan aktivitas belajar saat berada di luar lingkungan sekolah, yaitu 12 responden 16. Universitas Sumatera Utara Tabel 23 Kesediaan Responden Belajar Demi Meraih Cita-Cita No. Kesediaan Responden Belajar Demi Meraih Cita- Cita F 1 Sangat terdorong 34 45,33 2 Terdorong 38 50,67 3 Kurang terdorong 3 4 4 Tidak terdorong Jumlah 75 100 P.21FC.24 Tabel 23 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden melakukan aktivitas belajar demi meraih cita-cita. Responden yang sangat terdorong untuk melakukan hal tersebut adalah 34 orang 45,33 dan 38 orang 50,67 menyatakan bahwa mereka pun terdorong melakukan hal yang sama demi meraih cita-cita yang sudah mereka bangun. Dari tabel, hanya 3 responden 4 yang merasa kurang terdorong belajar demi sebuah cita-cita. Artinya, hampir keseluruhan responden sudah memiliki pilihan personal untuk masa depan mereka dan berusaha menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan dasar yang dapat mengantarkan mereka kepada cita-cita mereka. Tabel 24 Kesediaan Responden Belajar Demi Mendapat Pujian Orang Tua No. Kesediaan Responden Belajar Demi Mendapat Pujian Orang Tua F 1 Sangat tepat 3 4 2 Tepat 4 5,33 3 Kurang tepat 37 49,33 4 Tidak tepat 31 41,34 Jumlah 75 100 P.22FC.25 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, jumlah responden yang menyatakan bahwa mereka belajar hanya demi mendapatkan pujian semata dari orang tua tergolong sangat sedikit. Hanya ada 3 responden 4 yang menyebutkan pernyataan tersebut sangat tepat dan 4 responden 5,33 yang menyebutkan bahwa pernyataan tersebut memang tepat. Dari 75 responden terpilih, kebanyakan tidak setuju apabila menjadikan pujian orang tua sebagai sebuah alasan mendasar untuk melakukan aktivitas bealajar. Sebanyak 37 responden 49,33 menyatakan bahwa kurang tepat bagi mereka bila belajar hanya karena mengharapkan pujian dari orang tua dan 31 responden 41,34 menyatakan bahwa alasan sedemikian sama sekali tidak tepat bagi mereka. Hasil pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hanya sedikit saja responden yang belum memiliki ketetapan hati untuk menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan tanpa mengharapkan sesuatu yang lain, termasuk pujian dari orang tua. Tabel 25 Kesediaan Responden Belajar Karena Mengharapkan Hadiah Dari Orang Tua No. Kesediaan Responden Belajar Karena Mengharapkan Hadiah Dari Orang Tua F 1 Sangat tepat 2 Tepat 2 2,67 3 Kurang tepat 33 44 4 Tidak tepat 40 53,33 Jumlah 75 100 P.23FC.26 Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada sama sekali responden yang belajar hanya karena mengharapkan hadiah dari orang tua dan hanya 2 responden 2,67 yang menyatakan bahwa mereka belajar karena mengharapkan hadiah tersebut. Selebihnya, melalui tabel tampak jelas bahwa 33 responden 44 menyatakan bahwa alasan mereka belajar hanya semata-mata demi mendapatkan Universitas Sumatera Utara hadiah dari orang tua adalah kurang tepat dan 40 responden 53,33 yang menyatakan hal tersebut tidak tepat sama sekali. Hal ini semakin menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden menyadari tanggung jawab mereka sebagai siswa adalah untuk belajar dan bukan semata-mata demi mendapatkan penghargaan eksternal, misalnya berupa hadiah. Tabel 26 Kesediaan Responden Belajar Karena Menghindari Hukuman Dari Orang Tua No. Kesediaan Responden Belajar Karena Menghindari Hukuman Dari Orang Tua F 1 Sangat tepat 1 1,33 2 Tepat 1 1,33 3 Kurang tepat 28 37,34 4 Tidak tepat 45 60 Jumlah 75 100 P.24FC.27 Pada tabel di atas ditunjukkan bahwa 45 responden 60 menyatakan bahwa melakukan aktivitas belajar hanya karena ingin menghindari hukuman dari orang tua merupakan alasan yang tidak tepat sama sekali dan 28 responden 37,34 yang menyatakan hal tersebut kurang tepat. Melalui tabel, tampak jelas bahwa hanya ada masing-masing 1 responden 1,33 yang menyatakan bahwa mereka belajar dengan tujuan menghindari hukuman dari orang tua merupakan alasan yang tepat dan bahkan sangat tepat. Data di atas menunjukkan bahwa hanya kecil sekali jumlah responden yang tidak memiliki determinasi diri dan pilihan personal yang tepat tentang belajar. Universitas Sumatera Utara Tabel 27 Ketertarikan Responden Belajar Karena Adanya Keterampilan No. Ketertarikan Responden Belajar Karena Keterampilan F 1 Sangat tertarik 49 65,33 2 Tertarik 23 30,67 3 Kurang tertarik 3 4 4 Tidak tertarik Jumlah 75 100 P.25FC.28 Pada tabel di atas, 49 responden 65,33 menyatakan bahwa mereka akan sangat tertarik untuk belajar apabila suatu materi pelajaran yang diterima sesuai dengan keterampilan mereka dan 23 responden 30,67 menyatakan tertarik melakukan hal yang sama dengan alasan yang serupa pula. Sama sekali tidak ada seorang responden pun yang menyatakan tidak tertarik untuk hal tersebut dan hanya 3 responden 4 yang menyatakan bahwa mereka masih kurang tertarik untuk belajar walaupun materi pelajaran yang disampaikan kepada mereka sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki. Hal tersebut mempertegas bahwa hampir seluruhnya responden memiliki penghayatan yang baik atas aktivitas belajar mereka. Tabel 28 Kesediaan Responden Mengembangkan Kemampuan Dalam Belajar No. Kesediaan Responden Mengembangkan Kemampuan Dalam Belajar F 1 Sangat tertantang 21 28 2 Tertantang 41 54,67 3 Kurang tertantang 13 17,33 4 Tidak tertantang Universitas Sumatera Utara Jumlah 75 100 P.26FC.29 Pada tabel di atas, ditunjukkan bahwa 41 responden 54,67 menyatakan bahwa dalam belajar, mereka merasa tertantang untuk terus lebih mengembangkan kemampuan dan sebanyak 21 responden 28 bahkan merasa sangat tertantang. Artinya, responden tersebut dapat menikmati setiap aktivitas belajar yang mereka lakukan. Melalui tabel, tidak ada satu pun responden yang tidak merasa tertantang sama sekali untuk mengembangkan kemampuannya dan hanya sebanyak 13 responden 17,33 yang merasa kurang tertantang melakukan hal yang sama. Tabel 29 Kesediaan Responden Berkonsentrasi Dalam Belajar No. Kesediaan Responden Berkonsentrasi Dalam Belajar F 1 Sangat suka 13 17,33 2 Suka 44 58,67 3 Kurang suka 15 20 4 Tidak suka 3 4 Jumlah 75 100 P.27FC.30 Dari tabel di atas, kesediaan responden untuk berkonsentrasi dalam belajar dapat dikatakan tinggi persentasenya. Sebanyak 44 responden 58,67 menyatakan bahwa mereka sangat suka berkonsenrasi ketika belajar dan 13 responden 17,33 menyatakan bahwa mereka bahkan sangat suka berkonsentrasi. Selanjutnya, melalui tabel ditunjukkan bahwa sebanyak 15 responden 20 menyatakan masih kurang suka berkonsentrasi ketika belajar dan bahkan ada pula 3 responden 4 yang menyatakan ketidaksukaannya melakukan hal tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum sepenuhnya responden dapat memiliki pengalaman yang optimal dan penghayatan dalam belajar. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu signifikan. Universitas Sumatera Utara Tabel 30 Tingkat Minat Responden Belajar Karena Rasa Ingin Tahu No. Tingkat Minat Responden Belajar Karena Rasa Ingin Tahu F 1 Sangat berminat 39 52 2 Berminat 33 44 3 Kurang berminat 3 4 4 Tidak berminat Jumlah 75 100 P.28FC.31 Tabel 30 menunjukkan bahwa adanya rasa ingin tahu merupakan hal yang sangat signifikan untuk menumbuhkan minat responden dalam belajar. Sebanyak 39 responden 52 menyatakan bahwa mereka tentunya sangat berminat untuk belajar apabila suatu materi pelajaran mengundang rasa ingin tahu mereka dan sebanyak 33 responden 33 juga menyatakan bahwa mereka pun berminat melakukan hal yang sama. Artinya, responden akan semakin memiliki ketertarikan untuk belajar ketika suatu pelajaran menuntut pemahaman mereka secara lebih mendalam lagi. Dari tabel di atas, hanya sebanyak 3 responden 4 yang menyatakan masih kurang berminat untuk belajar walaupun materi pelajaran mengundang rasa ingin tahu mereka dan tidak ada seorang responden pun yang menyatakan kalau dia tidak berminat. Melalui hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa minat yang ditunjukkan oleh responden menjadi salah satu indikator bahwa responden memiliki motivasi intrinsik yang signifikan. Universitas Sumatera Utara Tabel 31 Tingkat Ketertarikan Responden Belajar Karena Suasana Rumah Aman dan Nyaman No. Tingkat Ketertarikan Responden Belajar Karena Suasana Rumah Aman dan Nyaman F 1 Sangat tertarik 47 62,67 2 Tertarik 24 32 3 Kurang tertarik 4 5,33 4 Tidak tertarik Jumlah 75 100 P.29FC.32 Pada tabel di atas ditunjukkan sikap ketertarikan responden untuk belajar saat berada di rumah apabila suasana di rumah aman dan nyaman. Sebanyak 47 responden 62,67 menyatakan bahwa mereka sangat tertarik melakukan aktivitas belajar dengan kondisi yang baik pula saat berada di rumah dan 24 responden 32 juga menyatakan ketertarikannya terhadap hal yang sama. Dari jumlah keseluruhan, tidak ada responden yang menyatakan ketidaktertarikannya terhadap suasana rumah yang aman dan nyaman untuk belajar dan hanya 4 responden 5,33 yang menyatakan kurang tertarik. Artinya, suasana yang kondusif menjadi salah satu faktor yang mendukung minat belajar responden untuk selanjutnya dapat menumbukan motivasi intrinsik. Universitas Sumatera Utara Tabel 32 Tingkat Kesadaran Responden Bahwa Pentingnya Belajar Adalah Untuk Memahami Materi Pelajaran No. Tingkat Kesadaran Responden Bahwa Pentingnya Belajar Adalah Untuk Memahami Materi Pelajaran F 1 Sangat menyadari 25 33,33 2 Menyadari 43 57,34 3 Kurang menyadari 7 9,33 4 Tidak menyadari Jumlah 75 100 P.30FC.33 Dari tabel di atas, sebanyak 43 responden 57,34 menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya belajar adalah untuk memahami materi pelajaran dan 25 responden 33,33 bahkan sangat menyadari hal tersebut. Hanya sebanyak 7 responden yang masih kurang menyadari makna tersebut dan tak ada satu orang pun responden 0 yang tidak menyadari makna penting dari sebuah aktivitas belajar. Hasil yang dinyatakan pada tabel menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden memiliki kesadaran pikiran tentang pentingnya belajar yang asalnya dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Hal tersebut juga menegaskan adanya indikator motivasi intrinsik pada hampir seluruh responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 33 Tingkat Kesadaran Responden Bahwa Belajar Bukan Hanya Demi Memperoleh Nilai No. Tingkat Kesadaran Responden Bahwa Belajar Bukan Hanya Demi Memperoleh Nilai F 1 Sangat menyadari 30 40 2 Menyadari 42 56 3 Kurang menyadari 3 4 4 Tidak menyadari Jumlah 75 100 P.31FC.34 Pada tabel di atas, 42 responden 56 menyatakan bahwa mereka menyadari bahwa suatu kegiatan belajar dilakukan bukan hanya semata-mata untuk mendapatkan nilai yang baik untuk naik kelas atau pun lulus pada setiap ujian yang diselenggarakan dan sebanyak 30 responden 40 bahkan sangat menyadari hal tersebut. Responden yang kurang menyadari hal itu jumlahnya hanya 3 orang 4 dan tidak satu pun responden yang tidak menyadarinya. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hanya sedikit sekali responden yang kurang memahami bahwa belajar merupakan suatu kegiatan penting untuk mereka dalam menguasai setiap gagasan pada pelajaran dan bukan hanya demi memperoleh nilai yang baik. Tabel 34 Tingkat Kesadaran Responden Tentang Tanggung Jawabnya Sebagai Anak Sekaligus Siswa No. Tingkat Kesadaran Responden Tentang Tanggung Jawabnya Sebagai Anak Sekaligus Siswa F 1 Sangat menyadari 25 33,33 Universitas Sumatera Utara 2 Menyadari 43 57,34 3 Kurang menyadari 7 9,33 4 Tidak menyadari Jumlah 75 100 P.32FC.35 Tabel 34 menunjukkan bahwa tidak ada satu responden pun yang tidak menyadari tanggung jawabnya sebagai anak sekaligus siswa dan hanya 7 responden 9,33 yang kurang menyadari hal itu. Selebihnya, pada tabel dinyatakan bahwa sebanyak 43 responden 57,34 menyadari tentang tanggung jawab mereka, yakni belajar dengan sungguh-sungguh dan sebanyak 25 responden 33,33 bahkan sangat menyadari hal itu. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memegang tanggung jawabnya sebagai anak sekaligus siswa yang baik, sehingga dapat lebih termotivasi untuk belajar dengan tekun.

4.3 Analisis Tabel Silang

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Bermedia Antara Anak Dan Orang Tua Yang Tinggal Terpisah

0 44 132

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah artikel belajar nDa

0 0 3

KOMUNIKASI/ INTENSITAS ORANG TUA DALAM MOTIVASI BELAJAR ANAK DILINGKUNGAN KELUARGA | Karya Tulis Ilmiah

0 0 2

Studi Komunikasi Antarpribadi Anak Dengan Orang Tua Tiri

0 0 7

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 7

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11