6. Deskripsi Lukisan “Gagahan”
gambar XVII. Visualisasi lukisan berjudul “Gagahan”
Lukisan berjudul “Gagahan” ini dikerjakan dengan media cat minyak di atas kanvas horizontal berukuran 100cm x 130cm. Dengan menggunakan
komposisi simetris yang mengesankan ketenangan dan keagungan, ditambah lukisan ini menggunakan gaya klasik dengan tatanan objek yang memenuhi
seluruh bidang kanvas. Sementara dalam lukisan ini terdapat Repetisi objek Bratasena sebagai point of interest yang diletakkan di tengah-tengah bidang
lukisan. Pada bidang bagian tengah terdapat tiga objek wayang Bratasena yaitu
sebutan R. Bima disaat masih muda. Pada bidang ini nampak tatanan tiga objek Bratasena yang sengaja dibuat sebagai repetisi bentuk dalam lukisan ini, dengan
perbedaan betuk yang sedikit sekali. Sementara pada bidang bagian atas terdapat objek-objek pendukung yang diambil dari tokoh-tokoh kurawa, diantaranya
adalah Prabu Duryudana, begawan Dorna, dan Kartamarma. Pada bidang bagian bawah juga terdapat beberapa objek-objek pendukung yang merupakan kumpulan
dari tokoh kurawa juga. Objek tersebut diantaranya adalah Durmagati, Salya, Patih Sengkuni, dan Dursasana. Susunan pada objek pendukung ini dibuat
dengan posisi kepala yang menghadap ke atas, bawah, dan depan untuk memunculkan harmoni dan ritme dalam lukisan ini.
Unsur garis dibuat melalui garis tepian bentuk Outline, dengan penekanan-penekanan tertentu yang dilakukan dengan pertimbangan estetis
sebagai batasan bentuk pada objek, disamping itu garis outline juga berperan sebagai aksentuasi dalam lukisan ini.
Warna dalam lukisan ini banyak menggunakan warna merah dan coklat Ochree. Pada background warna yang digunakan dominan menggunakan
perpaduan merah. Pada wajah-wajah objek pendukung misalnya, menggunakan warna merah muda campuran dari warna merah Scarlet dengan warna putih
Titanium white dengan perbandingan lebih banyak campuran warna putihnya. Sementara objek utama menggunakan warna coklat Ochree dengan teknik pisau
palet yang mengkombinasikan warna ochre muda campuran dari coklat Ochree dan putih Titanium white. Objek utama dijadikan sebagai Point of interest
diberikan warna kuning muda Lemon yellow sebagai warna aksentuasi diantara warna-warna lain. Warna-warna gelap dimunculkan sebagai kontras agar objek-
objek wayang nampak pada lukisan ini, warna gelap yang digunakan adalah
perpaduan dari warna coklat tua Burnt umber, warna gelap ini juga berperan sebagai pengatur kontras antara objek background. Warna hitam Black juga
digunakan untuk mewarna wajah pada objek Bratasena. Repetisi bentuk dalam lukisan ini diwujudkan pada ketiga objek
Bratasena pada bagian tengah bidang lukisan dan dari ketiga objek tersebut satu objek yang berada di tengah menjadi sorotan utama pada lukisan ini, objek
Bratasena yang berada di tengah-tengah ini dijadikan sebagai Point of interest atau Center of interest.
Tekstur dalam lukisan ini dibuat menggunakan warna-warna berbahan cat minyak yang ditorehkan dengan menggunakan pisau palet secara berulang-
ulang dan acak sesuai dengan susunan komposisi warna dalam lukisan sehingga menimbulkan tekstur atau permukaan yang tidak rata, dimana di atas permukaan
bidang kanvas terdapat tonjolan bervariasi akibat dari tebal atau tipisnya cat yang ditorehkan.
Warna merah yang dominan pada lukisan ini berfungsi sebagai perwujudan dari ekspresi, dan sebagai warna yang berfungsi untuk menyatukan
keseluruhan unsur dalam lukisan ini, yaitu sebagai Unity.
7. DeskripsiLukisan “Dasamuka Tiwikrama”