Prinsip penyusunan Pengertian Seni lukis

di bidang seni murni atau seni terapan.bahkan lebih jauh dari itu warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. Warna mempunyai banyak peranan yaitu: 1 Warna sebagai warna 2 Warna sebagai representasi alam 3 Warna sebagai simbol 4 Warna sebagai ekspresi

4. Prinsip penyusunan

a. Dasar-Dasar Penyusunan Prinsip Desain Penyusunan atau komposisi dari unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam desain. Hakekat suatu komposisi yang baik, jika suatu proses penyususna unsur pendukung karya seni, senantiasa memperhatikan prinsip prinsip komposisi sebagai berikut: 1 Harmoni Selaras Harmoni atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki keserasian. Juga merujuk pada pemberdayagunaan ide-ide dan potensi-potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan ideal Mikke Susanto, 2011:175. 2 Kontras Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam. Semua matra sangat berbeda interval besar, gelombang panjang pendek yang tertangkap oleh matatelinga menimbulkan warna suara. Tanggapan halus, licin dengan alat raba menimbulkan sensasi yang kontras; pertentangan adalah dinamik dari eksistensi menarik perhatian. Kontras merangsang minat, kontras menghidupkan desain, kontras merupakan bumbu komposisi dalam mencapai bentuk Dharsono Sony Kartika, 2004:55. Sedangkan Kontras menurut Mikke Susanto dalam buku “Diksi Rupa,” 2011:227, kontras adalah perbedaan yang mencolok dan tegas antara elemen- elemen sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi atau desain. Kontras dapat dimunculkan dengan menggunakan warna, bentuk, tekstur, ukuran ketajaman. Kontras digunakan untuk member ketegasan dan mengandung oposisi-oposisi seperti gelap-terang, cerah-buram, kasar-halus, besar-kecil dan lain-lain. Dalam hal ini kontras dapat pula member peluang munculnya tanda-tanda yang dipakai sebagai tampilan utama maupun pendukung sebuah karya. 3 Repetisi Irama Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repetisi atau ulang merupakan selisih antara dua wujud yang terltak pada ruang dan waktu, maka sifat paduaannya bersifat satu matra yang dapat diukur dengan interval ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik berun tun yang sama Dharsono Sony Kartika, 2004:57 b. Hukum Penyusunan Azas Desain 1 Kesatuan Unity Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan efek yang dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur mendukung karya, sehiungga secara keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh Dharsono Sony Kartika, 2004:59. 2 Keseimbangan Balance Menurut Dharsono Sony Kartika dalam buku “Seni Rupa Modern” 2004:60 Keseimbangan dalam penyususnan adalah keadaan kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun secara intensitas kekaryaan. Ada dua macam keseimbangan dalam penyusunan bentuk, yaitu a Formal Balance Keseimbangan formal Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada pihak berlawanan dari satu poros. b Informal Balance Keseimbangan informal Keseimbangan informal adalah keseimbangan sebelah menyebelah dari susunan unsur atau kontras dan selalu asimetris. 3 Kesederhanaan Simplicity Kesederhanaan dalam desain, pada dasarnya dalah kesederhanaan selektif dan kecermatan pengelompokan unsur-unsur artistik dalam desain Dharsono Sony Kartika, 2004:62 4 Emphasis Aksentuasi Desain yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian center of interest, caranya yaitu dapat dicapai dengan melalui perulangan ukuran serta kontras antara tekstur, nada warna, garis ruang, bentuk atau motif. aksentuasi melalui perulangan, misalnya kain bermotif kain bergambar dengan beberapa warna, hijau, dan biru, didekatkan pada kain polos berwarna hijau, maka warna hijau dalam kain bermotif akan nampak menonjol. Aksentuasi melalui ukuran, suatu bentukyang lebih besar akan tampak menarik perhatian karena besarnya. Akan tetapi ukuran dari benda yang menjai titk pusat perhatian harus sesuai antara perbandingan dimensi terhadap ruang tersebut. Aksentuasi dengan kontras: dalam ruangan yang sebagian besar terdiri dari tekstur yang halus atau licin, satu bidang dengan dengan tekstur yang kasar akan sangat menarik perhatian. Aksentuasi melalui susunan: tata letak dari unsur visual dengan benda-benda lain yang diatur sedemikian sehingga mengerahkan pandangan orang ke tempat atau objek yang menjadi pusat perhatian Dharsono Sony Kartika, 2004:63. 5 Proporsi Proporsi dan skala mengacu kepada hubungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Warna, tekstur, dan garis memainkan peranan penting dalam menentukan proporsi Dharsono Sony Kartika, 2004:64.

B. Wayang Kulit.