4. Deskripsi Lukisan “Sigra Bala Kang Tumingal”
gambar XV. Visualisasi lukisan berjudul “Sigra Bala Kang Tumingal”
Lukisan berjudul “Sigra Bala Kang Tumingal” ini di kerjakan dengan menggunakan media cat minyak pada kanvas horizontal ukuran 150cm x 170cm.
Lukisan ini menggunakan komposisi simetris. Komposisi ini memiliki kesan tenang dan formal, bidang-bidang dalam lukisan nampak diatur tata letaknya
untuk menghasilkan hasil yang menarik dan seimbang. Pada bidang bagian atas terdapat efek kucuran cat berwarna ungu yang membentuk susunan garis vertikal
dengan panjang yang tidak sama. Sedangkan pada bidang bagian bawah terdapat objek-objek wayang prajurit yang sedang berperang, di sisi kanan
menggambarkan para prajurit amarta, dan di sisi kiri menggambarkan prajurit astina.
Lukisan ini dibuat dengan penyederhanaan background sehingga objek lebih terlihat jelas. Penyederhanaan background ini dibuat dengan warna netral
yaitu warna dasar abu-abu muda yang di letakkan pada belakang objek lukisan ini.
Garis outline dibuat menggunakan kuas kecil kangrui ukuran 0,5 dengan penekanan-penekanan tertentu yang dilakukan dengan pertimbangan estetis
sebagai batasan bentuk pada objek, disamping itu garis outline juga berperan sebagai Aksentuasi dalam lukisan ini.
Warna yang digunakan dalam lukisan ini lebih condong menggunakan warna-warna panas, terlihat dari objek lukisan yang banyak objek yang
menggunakan warna merah, kilatan-kilatan goresan pisau palet dengan warna merah Scarlet dan warna orange terdapat pada mahkota objek-objek wayang
dalam lukisan ini. Warna pada wajah prajurit menggunakan warna merah muda campuran antara Titanium white dengan merah Scarlet, pada objek lain ada
juga wajah yang menggunakan warna merah Scarlet dan warna coklat ochre tua campuran dari warna coklat Ochree dan coklat kemerahan Burnt sienna.
warna Ochree dipadukan dengan sedikit warna coklat tua Burnt umber menghasilkan warna ochre tua yang dipakai sebagai warna dasar pada tubuh
objek wayang, sementara perpaduan goresan pisau palet pada tubuh objek wayang tersebut di timpa lagi dengan warna Ochree muda agak terang
campuran dari warna ochre dengan sedikit warna putih Titanium white sebagai
aksentuasi. Warna pada objek kuda menggunakan warna dasar coklat tua Burnt umber yang diberi beberapa goresan pisau palet menggunakan warna coklat
kemerahan Burnt sienna dan beberapa goresan pisau palet Ochree, warna merah muda perpaduan dari warna merah Scarlet dan warna putih Titanium
White Nampak pada bidang atas, warna kucuran cat direspon dengan cat berwarna ungu campuran dari warna biru Blue marine dan sedikit merah
Scarlet. Warna merah Scarlet juga digunakan pada objek tombak yang berada di belakang objek utama, disamping itu gambar tombak membentuk repetisi
bentuk dan ritme, sedangkan pada mata tombak dan pedang yang di bawa oleh objek wayang prajurit diwarna menggunakan warna hitam Black.
Tekstur dalam lukisan ini sangat diantara warna-warna berbahan cat minyak yang ditorehkan dengan menggunakan pisau palet secara berulang-ulang
dan acak sesuai dengan susunan komposisi warna sehingga menimbulkan tonjolan-tonjolan permukaan yang kasar pada bidang kanvas.
Pada background belakang bisa dilihat kucuran cat yang mengalir dari atas kebawah, pada efek ini cat diencerkan dengan perbandingan media
pengencer lebih banyak sehingga dapat menimbulkan efek yang demikian. Efek ini membentuk suatu repetisi garis dengan pengulangan kucuran cat yang ada.
Efek kucuran cat ini jika dilihat juga akan membentuk suatu irama Ritme dengan ukuran panjang pendeknya efek kucuran cat tersebut yang tidak
sama.berada diantara objek wayang dibuat menggunakan cat dengan komposisi pengencer lebih banyak, sehingga dapat menimbulkan efek kucuran seperti yang
terlihat pada lukisn di atas. Dilihat dari pembuatannya kucuran cat ini
dipengaruhi oleh unsur estetis, dimana lukisan ini terlihat lebih menarik jika ditambahi dengan efek tersebut.
Sama dengan lukisan-lukisan lainnya, dimana setiap lukisan mempunyai unsur kesatuan Unity yang mempersatukan beberapa teknik dan efek goresan
menjadi satu karya utuh. Warna merah yang dominan pada lukisan ini berfungsi sebagai perwujudan dari ekspresi, dan sebagai warna yang berfungsi untuk
menyatukan keseluruhan unsur dalam lukisan ini, yaitu sebagai pemersatu Unity.
5. Deskripsi Lukisan “Kala Kala”