8. Deskripsi Lukisan “Bale Sigala-gala”
gambar XIX. Visualisasi lukisan berjudul “Bale sigala-gala”
Lukisan berjudul “Bale sigala-gala” ini menggunakan media cat minyak pada kanvas vertikal berukuran 100cm x 130cm. Komposisi yang digunakan
dalam lukisan ini adalah komposisi simetris. Komposisi ini memiliki kesan tenang dan formal, bidang-bidang dalam lukisan nampak diatur tata letaknya
untuk menghasilkan hasil yang menarik dan seimbang. Pada bidang bagian atas nampak objek-objek wayang yang dikategorikan dalam klasifikasi tokoh baik
yaitu Pandawa. Tampak di sisi paling atas adalah Bratasena sebutan R.Werkudara saat muda, di bawahnya mulai dari kiri adalah ibu dari pandawa yaitu Dewi
Kunthi, di sebelah kanannya adalah R.Arjuna dan disebelah kanannya lagi adalah R.Puntadewa. Sementara pada bidang bawahnya terdapat objek R. Nakula, dan
sebelah kanannya adalah R. Sadewa. Pada bidang bagian bawah sendiri terdapat objek binatang Gangkrangan Putih atau binatang sejenis musang tapi berwarna
putih. Penataan bidang yang tersusun seperti dalam lukisan di atas merupakan
bagian dari pengolahan komposisi simetris,dimana objek-objek ditata rapi yang tidak lain bertujuan untuk mengolah keseluruhan bidang kanvas mencapai
keseimbangan Balance. Garis outline dibuat menggunakan kuas kecil kangrui ukuran 0,5 dengan
penekanan-penekanan tertentu yang dilakukan dengan pertimbangan estetis sebagai aksentuasi.
Sedangkan jika dilihat pada background lukisan ini tersusun oleh Repetisi dan Harmoni garis yang dihasilkan oleh efek kucuran cat akrilik dengan
perbandingan pengencer lebih banyak sehingga cat dapat mudah mengucur kebawah dan membentuk efek seperti pada lukisan di atas.
Warna yang digunakan dalam objek lukisan ini adalah warna-warna primer, dan juga warna tambahan lain sebagai aksentuasi dan harmoni. Warna
merah pada objek lukisan menggunakan warna Merah Scarlet dan kombinasi coklat kemerahan Burnt sienna, warna merah scarlet dan warna burnt sienna ini
dimunculkan lagi dalam kucuran cat yang turun kebawah dari objek wayang bagian atas Warna gelap yang ditimbulkan dalam lukisan ini menggunakan
perpaduan warna hitam dan coklat tua Burnt umber yang memberikan warna
gelap diantara objek-objek wayang dalam lukisan ini sehingga objek utama terlihat menonjol. Warna coklat Ochree dan kuning Lemon yellow ditorehkan
menggunakan pisau palet dengan goresan yang menyala di gunakan sebagai penekanan warna objek pada lukisan ini.
warna putih Zinc White digunakan untuk mewarna objek Gangkrangan putih dengan perpaduan sentuhan goresan pisau palet warna coklat kekuningan
Ochree dan kuning muda Lemon yellow. Tekstur dalam lukisan ini tersusun dari warna-warna berbahan cat
minyak yang ditorehkan dengan menggunakan pisau palet secara berulang-ulang dan acak sesuai dengan susunan komposisi warna dalam lukisan, sehingga
membentuk suatu permukaan yang tidak rata. Warna merah yang menjadi dominan di dalam lukisan ini di letakkan
secara merata dan seimbang pada seluruh bidang, mulai dari warna pada Background sampai pada warna-warna aksentuasi lain pada objek wayang. Hal
ini bertujuan menyatukan beberapa unsur pendukung lain seperti garis, bidang, tekstur, menjadi satu kesatuan yang terangkum dalam lukisan Unity.
9. Diskripsi lukisan “Wilkataksini”