9. Diskripsi lukisan “Wilkataksini”
gambar XX. Visualisasi lukisan berjudul “Wilkataksini”
Lukisan berjudul “Wilkataksini” ini di kerjakan dengan media cat minyak diatas kanvas horizontal berukuran 80cm x 100cm. dengan menggunakan
komposisi asimetris. Dimana komposisi ini mengesankan liarnya tatanan pada bidang lukisan namun tetap berada di bawah kontrol unsur-unsur seni rupa
lainnya. Pada bidang sebelah kiri terdapat sosok tokoh wayang Wilkataksini. Sedangkan pada bidang bagian kanan terdapat objek wayang Hanoman dengan
perbandingan bentuk objek yang sangat kontras, objek Hanoman digambarkan sangat kecil di bandingkan dengan objek Wilkataksini.
Unsur garis outline sendiri dibuat menggunakan kuas kecil kangrui ukuran kecil yang variatif. Garis outline dibuat dengan mempertimbangkan tebal
tipis garis dan pekanan-penekanan tertentu yang dilakukan dengan pertimbangan estetis sebagai batasan bentuk pada objek, disamping itu garis outlen juga
berperan sebagai aksentuase dalam lukisan ini. Warna yang digunakan lebih cenderung dengan warna-warna panas
seperti yang terlihat di dalam lukisan ini, di dalamnya banyak menggunakan tones warna merah seperti warna merah Scarlet, merah muda campuran warna
merah Scarlet dengan warna putih Titanium white digunakan untuk mewarna bagian mulut pada objek wilkataksini, sementara warna coklat kemerahan Burnt
sienna di letakkan secara acak dalam lukisan ini, warna ini berfungsi sebagai warna penyeimbang Balance diantara warna-warna kontras. Dengan beberapa
aksentuasi kucuran cat, menambah efek ekspresif pada lukisan ini. Warna merah Scarlet digoreskan pada warna dasar coklat tua menggunakan pisau palet
dibeberapa bidang seperti yang nampak pada wajah objek Wilkataksini, hal ini bertujuan untuk memunculkan warna merah menyala Scarlet dengan
meletakkan warna gelap di bawah goresan-goresan pisau palet. Perpaduan warna gelap coklat tua Burnt umber dan hitam Black nampak pada bagian-bagian
gelap dalam lukisan ini dibuat sebagai warna kontras untuk membantu memunculkan objek utama. Goresan pisau palet berwarna Ochree dan kuning
lemon yellow juga ditorehkan oleh penulis pada bagian bawah objek kepala
Wikataksini sebagai warna penggambaran dari tubuh objek Wilkataksini. Pada bidang bagian kiri objek Hanoman diwarna menggunakan warna putih
Zinc white dengan perpaduan sedikit warna merah keunguan. Pada bagian kanan nampak efek kucuran cat berwarna merah Scarlet, kucuran ini di buat
menggunakan perbandingan pengencer cat minyak yang lebih banyak sehingga cat dapat secara mudah mengucur ke bawah. pembuatan kucuran cat ini
dipengaruhi oleh unsur estetis, dimana lukisan ini terlihat lebih menarik jika ditambahi dengan efek tersebut.
Efek dari kucuran cat ini juga berperan sebagai repetisi garis dan irama dengan pengulangan-pengulangan garis hasil dari efek tersebut yang sama di
beberapa bidang lukisan ini. Tekstur dalam lukisan ini dibuat menggunakan warna-warna berbahan
cat minyak yang ditorehkan dengan menggunakan pisau palet secara berulang- ulang dan acak sesuai dengan susunan komposisi warna dalam lukisan sehingga
menimbulkan tekstur atau permukaan yang tidak rata dimana diatas bidang kanvas terdapat tonjolan bervariasi akibat dari tebal atau tipisnya cat yang
ditorehkan. Warna merah yang dominan pada lukisan ini berfungsi sebagai
perwujudan dari ekspresi, dan sebagai warna yang berfungsi untuk menyatukan keseluruhan unsur dalam lukisan ini, yaitu sebagai Unity. Disamping warna
garis outline juga berperan sebagai unity dalam lukisan ini.
10. Diskripsi lukisan “Prang Tanding”