2. Pendekatan Penciptaan
a. Pendekatan Ekspresionistik
Pendekatan ekspresionistik ini dilakukan dengan cara mengamati dan mempelajari lebih dalam acuan karya lewat studi hasil karya seniman pelukis
ekspresionisme seperti Nasirun, Affandi, dan Putu Sutawijaya. Seni lukis Ekspresif adalah gaya melukis yang bersifat tepat dan kadang
dikerjakan dengan cepat, ingat kata “ekspres” dalam memberikan atau mengungkapkan gagasan, gambaran,perasaan atau maksud. Sehingga dalam
melukis pada umumnya dikaitkan dengan menggores atau sifat goresannya yang terkesan kuat dan emosional. Ekspresif atau ekspresionisme adalah istilah aliran
yang berusaha melukiskan aktualitas yang sudah di distorsi kea rah suasana kesedihan, kekerasan, atau tekanan batin yang berat. Mikke Susanto, 2011: 116.
Seperti pada lukisan-luksian Nasirun yang banyak dipengaruhi oleh objek wayang dan batik yang diolah dengan gaya ekspresionistik dengan tema yang
mengangkat responnya terhadap situasi sosial, politik dan budaya yang sedang berkembang sehingga karya-karyanya selalu relevan.
gambar I. Karya nasirun yang berjudul “Imajinasi” Sumber, http:www.google.co.idekspresionismegambar
Pada lukisan Affandi yang terkenal dengan Finger Painting atau melukis dengan menggunakan jari ini, terlihat begitu ekspresif dengan goresan yang cepat
dan pengolahan komposisi yang tepat. Kesan Ekspresionisme sangat kental sekali dalam lukisan-lukisan Affandi melalui warna, makna, dan goresan-goresannya.
gambar II. Karya Affandi yang berjudul “Perahu Nelayan Bali” Sumber, http:www.google.co.idekspresionismegambar.
Putu Suta Wijaya juga mereview akan hal yang sama tentang paham ekspresionistik dalam karya-karyanya. Objek yang di tampilkan selalu ada
kaitannya dengan hubungan batin yang berat, dimana putu mencoba memasukkan ciri khasnya melalui goresan dan komposisi yang terangkum dalam paham
ekspresionisme.
gambar III. Karya Putu Suta Wijaya yang berjudul “The dance of remembering” Sumber, http:www.google.co.idekspresionismegambar
3. Alat Bahan dan Teknik