Deskripsi Lukisan “Kala Kala”

5. Deskripsi Lukisan “Kala Kala”

gambar XVI. Visualisasi lukisan berjudul “ Kala-kala” Lukisan berjudul “Kala-Kala” ini di kerjakan dengan media cat minyak di atas kanvas horizontal berukuran 150cm x 170cm. dengan menggunakan komposisi asimetris. Dimana komposisi ini mengesankan liarnya tatanan pada bidang lukisan namun tetap berada di bawah kontrol unsur-unsur seni rupa lainnya. Pada bidang sebelah kanan terdapat sosok tokoh wayang Bhatara kala dengan posisi setengah badan dan tangan berada dibagian dada, objek ini menjadi Center of Interest dalam lukisan ini. Sedangkan pada bidang bagian kiri terdapat beberapa objek wayang Kala, yang menjadi objek pendukung. Susunan kepala kala yang berada di bidang sebelah kiri beranekaragam posisinya, hal ini dibuat berdasarkan pertimbangan estetis guna menghasilkan suatu Harmony dalam lukisan ini. Lukisan ini dibuat dengan penyederhanaan background sehingga objek lebih terlihat jelas. Penyederhanaan background ini terlihat dengan warna netral sebagai warna dasar abu-abu muda pada belakang objek lukisan ini. Disamping itu pewarnaan warna netral pada background ini bertujuan untuk membuat Kontras antara objek dengan latar belakang. Unsur garis outline sendiri dibuat menggunakan kuas kecil kangrui ukuran 0,5 dengan penekanan-penekanan tertentu yang dilakukan dengan pertimbangan estetis sebagai batasan bentuk pada objek, disamping itu garis outlen juga berperan sebagai aksentuasi dalam lukisan ini. Warna yang digunakan lebih cenderung dengan warna-warna panas seperti yang terlihat di dalam lukisan ini, di dalamnya banyak menggunakan tones warna merah seperti warna merah Scarlet, merah muda campuran warna merah Scarlet dengan warna putih Titanium white, warna coklat kemerahan Burnt sienna, coklat tua Burnt umber, hitam Black, coklat kekuningan Ochree, orange, dan kuning muda Lemon yellow. Dengan beberapa aksentuasi kucuran dan cipratan cat, menambah efek ekspresif pada lukisan ini. Warna merah Scarlet digoreskan pada warna dasar orange menggunakan pisau palet dibeberapa bidang seperti yang nampak pada objek Bethara Kala. Perpaduan warna gelap coklat tua Burnt umber dan hitam Black nampak pada bagian-bagian gelap dalam lukisan ini, disamping warna gelap ini dibuat sebagai warna kontras, pemberian warna gelap pada lukisan ini bertujuan untuk membantu memunculkan objek-objek wayang. Goresan pisau palet berwarna Ochree dan kuning lemon yellow juga ditorehkan oleh penulis pada bagian objek Bathara Kala. Pada bidang bagian kiri objek-objek wayang Kala diwarna menggunakan beberapa perpaduan, ada beberapa objek kala yang diwarna menggunakan warna merah muda perpaduan antara warna merah Scarlet dengan warna putih Titanium white. Warna coklat kekuningan Ochree dan juga warna coklat kemerahan Burnt sienna juga nampak digunkan sebagai warna objek wayang kala. Pada bidang bagian kiri memang lebih banyak menggunakan kilatan goresan pisau palet berwarna merah Scarlet, efek kucuran dan cipratan cat berwarna coklat Burnt sienna, Burnt umber, merah Scarlet nampak dibidang bagian kiri. Pada bagian kanan juga Nampak efek kucuran cat berwarna merah Scarlet dan sedikit warna orange, kucuran ini di buat menggunakan perbandingan pengencer yang lebih banyak sehingga cat dapat secara mudah mengucur ke bawah. Dilihat dari segi pembuatannya kucuran cat ini dipengaruhi oleh unsur estetis, dimana lukisan ini terlihat lebih menarik jika ditambahi dengan efek tersebut. Efek dari kucuran cat ini juga berperan sebagai repetisi dan irama dengan pengulangan-pengulangan hasil dari efek tersebut yang sama di beberapa bidang lukisan ini. Tekstur dalam lukisan ini dibuat menggunakan warna-warna berbahan cat minyak yang ditorehkan dengan menggunakan pisau palet secara berulang- ulang dan acak sesuai dengan susunan komposisi warna dalam lukisan sehingga menimbulkan tekstur atau permukaan yang tidak rata dimana diatas bidang kanvas terdapat tonjolan bervariasi akibat dari tebal atau tipisnya cat yang ditorehkan. Warna merah yang dominan pada lukisan ini berfungsi sebagai perwujudan dari ekspresi, dan sebagai warna yang berfungsi untuk menyatukan keseluruhan unsur dalam lukisan ini, yaitu sebagai Unity.

6. Deskripsi Lukisan “Gagahan”