60
Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I belum terlaksana dengan baik karena siswa kurang aktif dalam
menyampaikan pendapat, siswa mengobrol sendiri, dan tidak fokus pada kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.
Gambar 4. Aktivitas Siswa pada saat Kegiatan Pembelajaran Pelaksanaan Tindakan Siklus I
d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1 Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Refleksi digunakan untuk mengetahui masalah yang muncul saat pelaksanaan tindakan. Refleksi dilaksanakan setiap hari Senin. Refleksi
tindakan siklus I membahas masalah yang dihadapi siswa pada pelaksanaan siklus I. Masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I adalah
sebagai berikut. a
Waktu untuk melakukan diskusi terlalu singkat sehingga siswa tidak melakukannya dengan serius dan tidak memiliki pendapat yang tepat.
61
b Pemberian motivasi dan penguatan dari guru kurang intensif.
c Guru tidak membimbing siswa saat berdiskusi sehingga pendapat siswa
sangat sederhana dan tidak berkembang. d
Kegiatan debat aktif tidak berjalan dengan lancar. e
Siswa kurang menguasai topik debat aktif karena siswa lebih sering mengulangi penjelasan guru saat apersepsi.
f Banyak siswa yang masih takut mengungkapkan pendapat dalam kegiatan
debat aktif. g
Dalam satu kelompok hanya ada 2 atau 3 orang siswa yang berani berbicara di hadapan guru dan siswa lain.
h Masih ada siswa yang belum menguasai aspek non kebahasaan unsur
kelancaran. i
Siswa yang sedang berbicara tidak mengarahkan pandangan mata pada pendengar.
j Suasana kelas kurang kondusif karena siswa bercanda dan mengobrol
dengan siswa lain. k
Struktur kalimat yang disampaikan siswa tidak tertata dengan baik. Namun, metode debat aktif dapat meningkatkan keterampilan berbicara
pada siswa kelas V Abdullah bin Umar, baik proses maupun hasilnya. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, siswa yang berani menyampaikan pendapat
bertambah jumlahnya dibandingkan jumlah siswa pada pelaksanaan pratindakan. Penguasaan tekanan, ucapan, dan diksi pun cukup baik.
Peningkatan proses memengaruhi hasil penilaian keterampilan berbicara.
62
. Peningkatan keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 11 dari kondisi awal 51,3 menjadi 62,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini. Tabel 5. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Abdullah bin
Umar Kelas
Nilai Rerata Pratindakan
Siklus I V Abdullah bin Umar
51,3 62,3
Berdasarkan perolehan nilai di atas, dapat disajikan ke dalam diagram peningkatan keterampilan berbicara berikut ini.
80 - 60 -
Pratindakan 40 -
Siklus I 20
–
Gambar 5. Diagram Batang Keterampilan Berbicara pada Pratindakan dan Siklus I
Berdasarkan perolehan hasil keterampilan berbicara di atas dapat disajikan tabel klasifikasi sebagai berikut.
Tabel 6. Klasifikasi Nilai Keterampilan Berbicara Siklus I
No. Angka
Kriteria Jumlah
Kelompok Presentase
1. 80-100
Sangat baik 2.
66-79 Baik
3 50
3. 56-65
Cukup 2
33,3 4.
40-55 Kurang
1 16,7
63
Klasifikasi perolehan nilai di atas menunjukkan terdapat tiga kelompok termasuk kategori baik dengan presentase 50, dua kelompok kategori cukup
dengan presentase 33,3, serta satu kelompok termasuk kategori kurang dengan presentase 16,7. Berdasarkan data yang telah ditampilkan dapat
disimpulkan hasil pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode debat aktif meningkat.
2 Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil refleksi antara guru dan peneliti maka tindakan siklus II adalah sebagai berikut.
a Memberikan waktu yang lebih lama bagi siswa untuk berdiskusi sehingga
siswa memiliki
pengetahuan yang
memadai sebagai
dasar mengungkapkan pendapat.
b Memberi motivasi dan penguatan secara intensif dan terus-menerus agar
siswa berani meyampaikan pendapat. c
Guru berkeliling untuk membimbing dan memberikan informasi yang diperlukan siswa saat melakukan diskusi kelompok.
d Guru membimbing dan mengarahkan giliran menyampaikan pendapat
agar kegiatan debat aktif menjadi lancar. e
Guru memancing siswa dengan pertanyaan dan kata-kata yang berhubungan dengan tema yang diperdebatkan.
f Guru memberi semangat dan penguatan positif pada siswa.
g Sebaiknya guru membesarkan hati siswa agar tidak perlu merasa takut
dan ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat.
64
h Guru menenangkan hati siswa agar tidak gugup sehingga siswa menjadi
lancar berbicara. i
Siswa ditegur dan diingatkan agar pandangan mata diarahkan pada pendengar.
j Guru sering menegur saat siswa bermain sendiri dan mengingatkan agar
siswa fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. k
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk terus melatih kemampuan berbicara.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II