Pengertian Debat Aktif Debat Aktif

27 umum, 2 diskusi kelompok, dan 3 debat. Sedangkan berbicara sebagai ilmu menelaah hal-hal yang berkaitan dengan mekanisme berbicara dan mendengar, latihan dasar tentang ujaran dan suara, bunyi-bunyi bahasa, dan patologi ujaran. Arsjad dan Mukti 1993: 37 menyatakan debat merupakan latihan permulaan untuk menumbuhkan keberanian berbicara. Lewat kegiatan debat, siswa belajar menyampaikan argumentasi tentang suatu masalah. Dalam kegiatan debat terdapat kelompok pro dan kontra. Adanya pendapat yang berbeda dari kedua kelompok menuntut keberanian siswa untuk menanggapi dan menyanggah pendapat yang berbeda dengan pemikiran kelompoknya. Berdasarkan jenis-jenis berbicara yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti memilih kegiatan debat aktif sebagai metode untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Debat aktif sangat efektif meningkatkan keterampilan berbicara karena peserta dituntut untuk selalu berbicara pada kegiatan tersebut.

B. Debat Aktif

1. Pengertian Debat Aktif

Aries Mintaraga 2002: 3 menyatakan debat merupakan silang pendapat tentang tema tertentu untuk dijabarkan dalam topik tertentu antara pihak pendukung dan penentang melalui dialog formal dan terorganisasi. Pihak yang berdebat berusaha meyakinkan pendengar atau dewan juri bahwa usulan pihak yang satu lebih baik atau lebih bisa diterima daripada yang lain. 28 Tarigan 1983: 86 menyatakan pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktik persengketaan atau kontroversi. Debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh pihak pendukung atau afirmatif, dan ditolak, disangkal oleh pihak lain yang disebut penyangkal atau negatif. Hendrikus Nurchabibah,2011: 20 menyebutkan ada dua bentuk debat, yaitu: a debat Inggris, dan b debat Amerika. Kegiatan debat aktif mirip dengan debat Inggris karena kelas dibagi menjadi kelompok pro dan kelompok kontra yang nantinya setiap kelompok harus ditunjuk satu juru pembicara dalam mengemukakan argumen tiap-tiap kelompok. Hendrikus Nurchabibah,2011: 21 menyatakan pada debat Inggris terdapat kelompok pro dan kelompok kontra. Sebelum dimulai perdebatan ditentukan terlebih dahulu dua pembicara dari setiap kelompok. Debat dimulai dengan memberi kesempatan kepada pembicara pertama dari salah satu kelompok untuk merumuskan argumentasinya dengan jelas dan teliti. Pembicara dari kelompok lain menanggapi pendapat pembicara pertama, tetapi tidak boleh mengulangi pikiran yang sudah disampaikan. Selanjutnya para pembicara kedua dari setiap kelompok diberi kesempatan untuk berbicara sesuai urutan pada para pembicara pertama. Melvin Silberman 2014: 140 mengelompokkan debat aktif pada kegiatan diskusi kelas. Kegiatan diskusi kelas antara lain: 1 debat aktif, 2 keputusan terbuka tiga tahap, 3 memperbanyak anggota diskusi panel, 4 argumen dan argumen tandingan, 4 membaca keras-keras, 5 pengadilan oleh 29 majelis hakim, dan 6 rapat dewan kota. Melvin Silberman 2014: 140 mengungkapkan sebagian kegiatan atau strategi pembelajaran diskusi kelas akan menciptakan pertukaran pendapat yang seru, namun tertib antarsiswa. Kegiatan diskusi kelas dirancang sedemikian rupa agar setiap siswa bisa terlibat. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan debat aktif merupakan kegiatan saling menyerang menggunakan pendapat dan usulan yang menyatakan persetujuan dan ketidaksetujuan pada suatu topik yang diperdebatkan.

2. Manfaat Metode Debat Aktif

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode debat terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V MI Misbahul Falah Duren Mekar Kota Depok

0 13 0

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Implementasi Strategi Debat Aktif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 1 Belang

0 1 18

PENERAPAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V Penerapan Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jakenan Pati.

0 1 15

PENERAPAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V Penerapan Inside-Outside Circle Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jakenan Pati.

0 2 12

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEBAT PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 050657 STABAT KABUPATEN LANGKAT T.A 2011 / 2012.

0 0 22

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

5 34 31

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN TAKTAKAN 2.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUTRAN KECAMATAN BANTUL.

1 8 82