Penggolongan Berdasarkan Gejala-gejala Perilaku Penggolongan Berdasarkan Jenis Kelainan Perilaku

14 Anak yang hiperaktif memiliki gangguan susunan saraf yang terdapat pada otak. f. Faktor lingkungan Lingkungan rumah termasuk sikap orang tua juga dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Sikap orang tua yang otoriter kadang tidak menyebabkan anak menjadi takut namun justru kadang menentang dengan melakukan aktifitas yang tidak disukai oleh orang tuanya. Kurangnya perhatian dari orang tua terkadang membuat anak ingin mencari perhatian dengan berperilaku yang sangat aktif. Jika hal ini tidak ditindak lanjuti maka lama kelamaan anak akan mengalami gangguan hiperaktif. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab anak hiperaktif dibedakan menjadi 2, yaitu faktor dari dalam diri anak dan faktor dari luar diri anak. Faktor dari dalam diantaranya, neorologik, genenik dan biologis. Sedangkan faktor dari luar adalah masa parental, toxic dan lingkungan.

3. Klasifikasi Siswa Hiperaktif

Tin Suharmini 2005: 29 menjelaskan anak hiperaktif dapat digplongkan menjadi 4 tipe yaitu penggolongan berdasarkan gejala-gejala perilaku, jenis kelainan perilaku, penyebab, dan berat ringannnya penyimpangan perilaku.

a. Penggolongan Berdasarkan Gejala-gejala Perilaku

Klasifikasi dari American Psychiatric Association dikemukakan dalam Diagnostic and Statistical-III DSM IIIdalam Quay Werry, 1986: 165 membagi tipe hiperaktif menjadi 2 tipe, yaitu: 15 1 Attention Deficit Disorder dengan hiperaktif, yang lebih sering kita sebut ADD-H. Pada tipe ini anak mengalami gangguan perkembangan pada aktifitas memperhatikan, kontrol perilaku impluisif dan hiperaktif. 2 Attention Deficit Disorder, yang sering disebut dengan ADD. Pada tipe ini anak hanya mengalami gangguan pada aktifitas memperhatikan dan impulsif tetapi tidak ada gejala otoritas pada gerak motoriknya. Anak mengalami gangguan pada kemampuan untuk memusatkan perhatian. Anak juga sukar dalam mengorganisasi perilaku, kesulitan dalam menunggu giliran, berbuat sebelum berfikir, dansering berpindah-pindah dari aktifitas satu ke aktifitas yang lainnya.

b. Penggolongan Berdasarkan Jenis Kelainan Perilaku

Mardiati Busono Tin Suharmini, 2005: 32 mengemukakan ada tiga tipe hiperaktif, yaitu hiperaktif sensoris, hiperaktif motoris dan hiperaktif campuran. 1 Hiperaktif Sensoris Heperaktif sensoris disebabkan adanya kelainan pada otak. Kelainan ini menyebabkan penderitanya tidak sanggup untuk merespon segala sesuatu yang tidak ada hubungannya. Anank yang mengalami gangguan ini setiap mendapatkan rangsangan baik berupa gerak, bau warna atau bunyi akan teranggsang dan mengalihkan perhatiannya. Karena lemahnya neorologis membuat mereka tidak sanggup menahan diri terhadap terhadap rangsangan. Hal ini sangat berpengaruh pada prestasi di sekolah. 16 2 Hiperaktif Motoris Hiperaktif motoris juga terjadi akibat adanya gangguan pada neorologis.Kelainan ini menyebabkan ketidakmampuan anak untuk bertahan pada rangsangan yang menimbulkan respon motorik. Hiperaktif motoris ini kebalikan dengan hiperaktif sensoris, mereka mengalami “katastoris” yaitu keseluruhan tubuh yang mungkin mereaksi dengan cara yang tidak dikendalikan. 3 Hiperaktif Campuran Hiperakatif campuran merupakan tipe hiperaktif motoris diikuti dengan gejala hiperaktif sensoris.Anak yang mengalami hiperaktif vampuran dapat memiliki ciri-ciri yang ada pada hiperaktif motoris dan hiperaktif sensoris.

c. Penggolongan Berdasarkan Penyebab