Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk Siswa

72 tidak mendengarkan jika orang lain bicara, tidak suka menunggu giliran, tidak menyukai pekerjaan rumah maupun pekerjaan sekolah, sering tidak membawa alat sekolah, mudah melupakan aktifitas sehari-hari, sering meninggalkan tempat duduk, sering mengganggu temannya dengan tingkah lakunya, sering menjawab tanpa berfikir panjang.

B. Hasil Penelitian

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk Siswa

Hiperaktif di Kelas I oleh Guru Kelas Di SD Negeri Tirtomulyo Kretek Bantul a. PerbedaanPenyusunan RPP untukSiswaHiperaktifdenganSiswa Normal Wawancara mengenai RPP yang disusun oleh guru kelas dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 12 Februari 2014 dan tanggal 19 Februari 2014. Wawancara ini dilakukan denga Kepala Sekolah, guru kelas I, dan 3 siswa hiperaktif yang ada di kelas I. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 128 mengenai perbedaan penyusunan RPP untuk siswa hiperaktif menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara RPP untuk siswa hiperaktif dan siswa normal lainnya. RPP disusun guru sudah bersama-sama oleh guru se-Kabupaten dalam MGMP dalam bentuk tematik. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan guru kelas I dalam wawancara hasil wawancara terlampir halaman 136 yang juga menyatakan bahwa guru sebelum mengajar telah menyusun RPP. RPP disusun saat MGMP bersama-sama guru se-Kabupaten. RPP sifatnya umum, artinya masih bisa dikembangkan oleh 73 guru kelas disesuaikan dengan kondisi lapangan. Guru kelas I menyatakan bahwa tidak ada perbedaan penyusunan RPP antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya, dan guru tidak melakukan assesmen terlebih dahulu untuk siswa hiperaktif sebelum penyusunan RPP. Selain dengan wawancara pengambilan data mengenai penyusunan RPP untuk siswa hiperaktif di SD N Tirtomulyo Kretek Bantul juga menggunakan dokumentasi. Dokumentasi terhadap RPP yang disusun oleh Guru Kelas yang di dalam kelasnya terdapat siswa hiperaktif dilakukan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 12 Februari 2014, 18 Februari 2014, dan 20 Februari 2014. Berdasarkan hasil hasil dokumentasi terlampir halaman 160 pengamatan terhadap 3 RPP yang disusun oleh guru kelas yaitu RPP matematika, RPP IPA, dan RPP IPS RPP terlampir halaman 176 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara RPP untuk siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. RPP yang disusun guru sudah dalam bentuk tematik. Berdasarkan RPP tersebut menunjukan bahwa tidak perbedaan penyusunan RPP oleh guru untuk siswa hiperaktif dengan siswa normal. Guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul tidak membuat RPI. Selain itu, guru kelas SD N Tirtomulyo tidak melakukan assesmen terlebih dahulu untuk siswa hiperaktif sebelum menyusun RPP. Secara garis besar penyususnan RPP yang dilakukan guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul kurang baik, karena tidak ada perbedaan penyusunan RPP antara siswa hiperaktif dan tidak dilakukan asessmen terlebih dahulu sebelum RPP disusun. 74 b. PenyusunanTujuan Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 129 menyatajan bahwa pedoman penyusunan tujuan yaitu dari kurikulum 2012 kemudian turun pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kemudian baru menyusun tujuan pembelajaran. Jumlah dari tujuan pembelajaran sendiri tidak pasti tergantung pada materi. Tujuan pembelajaran sifatnya umum, jadi tidak ada perbedaan antara tujuan pembelajarn untuk siswa hioeraktif dan siswa normal lainnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh guru kelas hasil wawancara terlampir halaman 137 yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum 2012, ke SK, KD, kemudian baru disusun tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran jumlahnya beragam sesuai dengan materi yang diajarkan. Tidak ada perbedaan penyusunan tujuan pembelajaran antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. Berdasarkan pengamatan dokumentasi hasil dokumentasi terlampir halaman 164 menunjukan bahwa pada RPP matematika yang ditematikkan dengan mata pelajaran IPA dan PKn RPP terlampir halaman 176 dengan rincian Standar Kompetensi sebagai berikut: Matematika : Mengenal bangun datar sederhana IPA : Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam cuaca dan musim serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia. PKn : Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah Kompetensi Dasar terinci sebagai berikut: Matematika : Mengenal segitiga, segi empat dan lingkaran 75 IPA : Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan pada kegiatan manusia PKn : Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas maka tujuan dari pembelajaran ini adalah: 1 Menyebutkan manfaat mentaati peraturan di masyarakat 2 Menjelaskan akibat tidak patuh terhadap peraturan di masyarakat 3 Menunjukkan benda-benda secara geometris berbentuk segitiga, segi empat dan lingkaran 4 Menyebutkan ciri-ciri benda-benda geometris 5 Menyebutkan akibat dari tidak menjaga kebersihan. Dalam RPP IPA yang ditematikkan dengan mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia RPP terlampir halaman 177 dengan rincian Standar Kompetensi sebagai berikut: IPA : Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam cuaca dan musim serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia. Matematika : Mengenal bangun datar sederhana Bahasa Indonesia : Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak Kompetensi Dasar terinci sebagai berikut: IPA : Membedakan pengaruh musim kemarau dengan dengan musim hujan pada kegiatan manusia 76 Matematika : Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya Bahasa Indonesia : Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas maka tujuan dari pembelajaran ini adalah: 1 Menceritakan pakaian yang sesuai pada musim panas dan musim hujan. 2 Menyebutkan jenis makanan yang banyak dikonsumsi pada saat musim hujan maupun musim kemarau. 3 Membandingkan ciri-ciri musim hujan dengan musim kemarau pada lahan dan kegitan manusia. 4 Mengelompokkan berbagai bentuk segitiga, segi empat dan lingkaran menurut bentuk, permukaan, warna dan ciri lainnya. 5 Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat. Pada RPP IPS yang ditematikkan dengan mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia RPP terlampir halaman 189 dengan rincian Standar Kompetensi sebagai berikut: IPS : Mendiskripsikan lingkungan rumah Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dengan dua angka dalam pemecahan masalah Bahasa Indonesia : Menulis permulaai dengan huruf tegak bersambung melalui dikte dan menyalin Kompetensi Dasar terinci sebagai berikut: IPS : Mendiskripsikan letak rumah 77 Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan dua angka Bahasa Indonesia : Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas maka tujuan dari pembelajaran ini adalah: 1 Menyebutkan alamat rumah sendiri dan alamat rumah temannya 2 Menjumlahkan 2 bilangan 2 angka 3 Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan tulisan tegak bersambung Secara garis besar penyusunan tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul disesuaikan dengan kurikulum 2012 ke SK, KD kemudian baru disusun tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran jumlahnya beragam berdasarkan materi dan tidak ada perbedaan penyusunan tujuan pembelajaran antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. c. Pengemasan Materi Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Guru Kelas I hasil wawancara terlampir halaman 130 menyatakan bahwa pengemasan materi seperti yang ada dibuku paket dari pemerintah, hanya saja bahasanya lebih disederhanakan disesuaikan dengan perkembangan siswa dan lingkungan. Cara mentematikan materi yaitu dengan melihan kesamaan dan kesinambungan materi kemudian hal itu digunakan. Di Kelas I SD Negeri Tirtomulyo Kretek Bantul Yogyakarta tidak ada perbedaan materi antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan guru kelas hasil 78 wawancara terlampir halaman 139 bahwa materi dipilih berdasarkan kurikulum 2012. Materi diambil dari buku paket yang diberikan pemerintah, hanya saja bahasanya lebih disederhanakan. Dalam mentematikan materi pembelajaran dipilih kesamaan antara matapelajaran satu dengan yang lainnya kemudian dikemas menjadi satu. Materi ini berlaku untuk semua siswa tidak terkecuali siswa hiperaktif. Berdasarkan pengamatan dokumentasi hasil dokumentasi terlampir halaman 164-168 menunjukan bahwa penyusunan materi cukup baik, namun lebih ditingkatkan lagi mengenai kesesuaian materi dengan karakteristik siswa dan alokasi waktu. Secara garis besar pengemasan materi yang dilakukan oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul cukup baik, namun harus memperhatikan lagi tentang kesesuaian materi dengan karakteristik siswa hiperaktif. d. Pemilihan Metode Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 131 yang menyatakan bahwa dalam penyusunan RPP metode yang digunakan bervareasi seperti ceramah, diskkusi, tanya jawab, permainan, demonstrasi, dan lain-lain. Metode ini berlaku untuk semua siswa tidak terkecuali siswa hiperaktif. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan guru kelas I hasil wawancara terlampir halaman 120 yang menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan berganti-ganti seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, permainan, demonstrasi dll. Pemilihan metode disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang akan diajarkan. Metode ini sifatnya 79 menyeluruh untuk semua siswa, jadi tidak ada perbedaan metode antara siswa hiperaktif dengan siswa normal. Hal ini diperkuat dengan bukti pengamatan dokumentasi berupa RPP hasil dokumentasi terlampir halaman 165-169 dan RPP terlampir halaman 190 yang menunjukan bahwa pada RPP metode yang dipilih dalam pembelajaran yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, demostrasi dan pemberian tugas. Pemilihan metode sudah baik, tetapi terkadang masih terjadi pemilihan metode yang tidak sesuai dengan karakterisyik siswa dan kesesuaian materi, untuk itu pemilihan metode perlu ditingkatkan lagi. Secara garis besar pemilihan metode pembelajaran oleh guru kelas I di SD N Tirtomulyo Kretek Bantul sudah baik, tetapi terkadang masih kurang tepat antara metode dan materi, selain itu pemilihan metode harus disesuaikan dengan karakteristik siswa khususnya siswa hiperaktif hal ini ditunjukan dengan tidak adanya perbedaan metode yang dipilih guru untuk siswa hiperaktif dengan siswa normal. e. Pemilihan Media Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 131 yang menyatakan bahwa media yang biasanya digunakan guru dalam pembelajaran yaitu berupa benda konkrit dan gambar. Tidak ada perbedaan media antara siswa hiperaktif dengan siswa normal. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan guru kelas hasil wawancara terlampir halaman 141 yang menyatakan bahwa media yang digunakan biasanya benda konkrit yang berasaal dari lingkungan dan gambar- gambar. Media yang dipilih biasanya yang mudah dijumpai di sekitar lingkungan rumah maupun sekolah. Hal ini 80 dimaksudkan untuk memudahkan siswa menerima materi pelajaran, selain itu media juga berfungsi menarik perhatian siswa. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan materi. Media ini bersifat umum untuk semua siswa, jadi tidak ada perbedaan pemilihan media untuk siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. Berdasarkan pengamata dokumentasi hasil dokumentasi terlampir halaman 165-169 yang menunjukan bahwan pemilihan media sudah baik, sudah sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Secara garis besar pemilihan media yang digunakan guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul dalam menyusun RPP sudah baik, sudah sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. f. Pemilihan Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 132 penyusunan kegiatan pembelajaran yang ada di Kelas I SD Negeri Tirtomulyo Kretek Bantul Yogyakarta ini standar yaitu ada pembukaan, isi dan penutup. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh guru kelas I hasil wawancara terlampir halaman 142 bahwa penyusunan kegiatan pembelajaran seperti biasanya ada pembukaan, isi dan penutup. Satu jam pelajaran 35 menit, dalam penyusunan kegiatan pembelajaran ini tidak ada perbedaan antara kegiatan pembelajaran untuk siswa hiperaktif dan siswa normal. Berdasarkan pengamatan dokumentasi hasil dokumentasi terlampir halaman 165-169 menunjukan bahwa penyusunan kegiatan pembelajaran rata- rata cukup baik, ada kalanya juga baik, namun perlu ditingkatkan lagi mengenai kelengkapan langkah-langkah pembelajaran dan alokasi waktu. Di dalam RPP 81 RPP terlampir halaman 178, 179, 191 pada kegiatan isi atau sering disebut kegiatan inti menggunakan model EEK Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi. Secara garis besar penyusunan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul cukup baik, terkadang juga sudah baik, tidak ada perbedaan kegiatan pembelajaran antara siswa hiperaktif dengan siswa normal, sehingga penyusunan kegitan pembelajaran perlu ditingkatkan lagi. g. Pemilihan bentuk evaluasi Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah hasil wawancara terlampir halaman 132 menyatakan bahwa penyusunan evaluasi disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Dalam penyusunan evaluasi tidak ada perbedaan antara soal evaluasi untuk siswa hiperaktif dengan soal evaluasi siswa normal lainnya. Bentuk evaluasi yang selama ini dilakukan oleh guru kelas berupa pilihan ganda dan esay. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh guru kelas hasil wawancara terlampir halaman 142 bahwa tidak ada perbedaan penyusunan evaluasi antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. Evaluasi disusun berdasarkan tujuan pembelajaran dan materi yang telah diajarkan. Berdasarkan pengamatan dokumentasi hasil dokumentasi terlampir halaman 165-169 menjukan bahwa pemilihan bentuk evaluasi rata-rata kurang baik karena tidak sesuai dengan karakteristik siswa, tetapi terkadang juga sudah baik. Secara garis besar pemilihan bentuk evaluasi yang dilakukan oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul rata-rata kurang baik hal ini dikarena tidak sesuainya bentuk evaluasi yang dipilih guru kelas dengan karakteristik siswa, tetapi ada kalany sudah baik. 82

2. PelaksanaanPembelajaranpadaSiswaHiperaktif di SekolahRegulerKelas