37
1 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder. 2
Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, seperti foto, gambar atau lukisan, slide dll.
3 Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsure suara dan
unsure gambar,seperti film, video-cassete, dll. Dengan demikian hendahnya guru yang memiliki siswa ABK termasuk
siswa hiperaktif dapat membuat media sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, baik dari bentuk, warna maupun tektur. Sehingga diharapkan dengan adanya
media tersebut dapat menarik perhadian semua siswa, tidak terkecuali siswa hiperaktif. Dengan demikian siswa hiperaktif tidak lagi membuat gaduh suasana
kelas, dan pembelajaranpun dapat terlaksana denagn baik.
h. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa I nggris yaitu “evaluation”. Tarmansyah
2007: 200, “evaluasi merupakan kegiatan tindak lanjut dari perencanaan dan pelaksanaan pendidikan inklusi”. Guba dan Licoln Wina Sanjaya, 2008: 241, “
evaluasi merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti suatu yang dipertimbangkan evaluation. Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
38
Evaluasi di sekolah inklusi pada dasarnya sama dengan evaluasi di sekolah reguler hanya saja bentuk evaluasi disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Evaluasi berfungsi untuk mengetahui dan mengukur ketercapaian kompetensi daya serap sesuai indikator dan kemajuan belajar. Rando Harsanto 2007: 167,
memaparkan tujuan evaluasi yaitu: “1 mendiaknosis kekuatan dan kelemahan siswa; 2 memonitoring
kemajuan belajar siswa; 3 mengualisasikan nilai prestassi siswa; 4 mengukur efektifitas proses pembelajaran; 5 menentukan standar sekolah
dalam masyarakat; 6 membantu mengevaluasi guru; 7 mengklarifikasi
tujuan pembelajaran”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
kegiatan tindak lanjut dari perencanaan dan pelaksanaan pendidikan berupa pengumpulan data seluas- luasnya mengenai nilai berdasarkan kemampuan setiap
individu. Pemilihan bentuk evaluasi pada sekolah inklusi atau sekolah yang di dalamnya terdapat siswa berkebutuhan khusus termasuk siswa hiperaktif
disesuaikan berdasarkan kemampuan dan karakteristik siswa tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan guru mengukur pencapaian kompetensi oleh
siswa tersebut. Evaluasi yang efektif harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang
jelas. Disekolah guru menggunakan beberapa jenis evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Tes tertulis adalah tes yang diikuti secara serempak oleh pengikut tes
yang harus menjawab sejumlah pertanyaansoal secara tertulis dalam waktu yang telah ditentukan. Jenis tes berupa pilihan ganda dan essay.
39
2 Tes lisan adalah bila sejumlah pengikut tes, satu demi satu diuji secara
lisan oleh seorang penguji atau lebih. 3
Tes praktek adalah tes yang dinilai berdasarkan praktek dalam melakukan sesuatu, seperti mata pelajaran olahraga.
3. Rencana Pembelajaran Siswa Hiperaktif