35
memilih pendekatan yang tepat dengan disesuaikan karakteristik siswa; c mengelola materi yang akan diajarkan; d terampil dalam memilih dan
menggunakan metode yang dapat meningkatkan motivasi siswa; dan e melakukan evaluasi belajar.
2 Peran Guru Pendamping
John W Santrick 2007: 246 “guru pendamping khusus adalah guru sumber daya berfungsi memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi anak-
anak yang memiliki kebutuhan khus us”. Guru pendamping khusus ini
tentu harus memiliki kompetensi khusus untuk menangani siswa berkebutuhan khusus. Guru pendamping harus mampu bekerja sama
dengan guru kelas mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
Pada sekolah reguler yang memiliki siswa berkebutuhan tidak ada guru pendamping, sehingga guru kelas harus merangkap tugas dari guru khusus. Guru
kelas di sekolah seguler yang memiliki siswa berkebutuhan dituntut untuk menguasai semuanya
g. Alat Pembelajaran Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Arif S. Sud
irman 2003: 7, “menyetakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemajuan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
36
diri pembelajarnya”. Wina Sanjaya 2008: 205 mengemukakan bahwa “media pengajaran meliputi perangkat keras hardware dan perangkat lunak software.
Hardware berupa alat-alat yang dapat mengantarkan pesan. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan.”
Dalam memilih media guru hendaknya memperhatikan kemampuan kognitif yang dimiliki siswakhususnya siswa hiperaktif, dan materi pembelajaran.
Guru harus memilih media yang dapat membantu meningkatkan aktifitas belajar siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain itu, guru di
sekolah inklusi atau sekolah yang di dalamnya terdapat siswa yang memiliki kebutuhan khusus termasuk siswa hiperaktif harus menggunakan media yang
bervareasi. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik siswa hiperaktif yang mudah beralih perhatian. Akibatnya mereka mengalami kemampuan akademik yang
rendah. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan wahana dan alat penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada siswa. Pemilihan media pembelajaran bagi sekolah inklusi atau
sekolah yang di dalamnya terdapat siswa yang memiliki kebutuhan khusus termasuk siswa hiperaktif harus bervareasi, sesuai materi dan sesuai dengan
karakteristik siswa. Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian
integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
37
1 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder. 2
Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, seperti foto, gambar atau lukisan, slide dll.
3 Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsure suara dan
unsure gambar,seperti film, video-cassete, dll. Dengan demikian hendahnya guru yang memiliki siswa ABK termasuk
siswa hiperaktif dapat membuat media sesuai dengan karakteristik siswa tersebut, baik dari bentuk, warna maupun tektur. Sehingga diharapkan dengan adanya
media tersebut dapat menarik perhadian semua siswa, tidak terkecuali siswa hiperaktif. Dengan demikian siswa hiperaktif tidak lagi membuat gaduh suasana
kelas, dan pembelajaranpun dapat terlaksana denagn baik.
h. Evaluasi