PelaksanaanPembelajaranpadaSiswaHiperaktif di SekolahRegulerKelas Hasil Penelitian

82

2. PelaksanaanPembelajaranpadaSiswaHiperaktif di SekolahRegulerKelas

I SD NegeriTirtomulyoKretekBantul a. Perlakuaan yang diberikan guru kepada siswa hiperaktif Observasi dilakukan selama tiga kali yaitu pada tanggal 13 Februari 2013, 19 Februari 2014, dan 21 Februari 2014. Fokus dari observasi adalah pelaksanaan pembelajaran pada siswa hiperaktif di sekolah reguler kelas I SD Negeri Tirtomulyo Kretek Bantul. Di Kelas I SD Negeri Tirtomulyo Kretek Bantul terdapat tiga siswa hiperaktif. Berdasarkan hasil observasi hasil observasi terlampir halaman 158, 160, 162. SM sebagai guru kelas I sudah memberikan perlakuaan khusus terhadap siswa hiperaktif. Perlakuan yang diberikan oleh guru kelas berupa bimbingan individu terhadap siswa hiperaktif. Bimbingan individu tersebut diberikan setelah guru kelas selesai menjelaskan atau menerangkan pembelajaran untuk siswa umum, kemudian guru menjelaskan kembali untuk siswa hiperaktif. Bimbingan individu antara siswa hiperaktif yang satu dengan yang lain berbeda, hal ini disesuaikan dengan kesulitan yang mereka alami. Pada saat hasi observasi ke-1 hasil observasi terlampir halaman 158 perlakuaan yang diberikan guru terhadap siswa hiperaktif cukup baik, hal ini dikarenakan guru kelas tidak melakukan bimbingan individu kepada salah satu siswa hiperaktif yaitu AL, padahal saat itu AL mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. SM sebagai guru kelas hanya membimbing dua siswa hiperaktif yaitu AR dan MF. Berdasarkan hasil observasi ke-2 hasil observasi terlampir halaman 159 perlakuan yang diberikan guru kelas terhadap siswa hiperaktif baik. Hal ini 83 ditunjukan dengan adanya bimbingan individu yang dilakukan SM sebagai guru kelas kepada ketiga siswa hiperaktif yaitu AR, AL, dan MF. Hasil observasi ke-3 hasil observasi terlampir halaman 162 perlakuan yang diberikan guru terhadap siswa hiperaktif dinilai baik, karena pada saat proses pembelajaran berlangsung SM memberikan bimbingan individu kepada ketiga siswa hiperakti yaitu AR, AL, dan MF. Pada saat itu MF selain diberikan bimbingan individu juga diberikan perlakuan khusus yaitu dengan cara MF tempat duduknya dipindahkan disamping SM sebagai guru kelas, karena MF pada saat itu berkelahi dengan teman sebangkunya. Berdasarkan hasil dari ke tiga observasi maka perlakuan yang diberikan guru kelas terhadap siswa hiperaktif sudah baik. SM sebagai guru kelas telah memberikan bimbingan individu kepada siswa hiperaktif yaitu AR, AL dan MF disesuaikan dengan kesulitan yang mereka alami. Segara garis besar perlakuan terhadap siswa hiperaktif oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya bimbingan individual sesuai dengan kesulitan yang dialami, tetapi terkadang masih ada perlakuan yang kurang baik, hal ini ditunjukan dengan tidak mempedulikan siswa hiperaktif saat pemelajaran b. Keterampilan membuka pelajaran Berdasarkan catatan lapangan ke-1, ke-2, dan ke-3 catatan lapangan terlampir halaman 170-174 saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, penyiapan ruang pembelajaran belum maksimal. Hal ini ditunjukan dengan keadaan lantai kelas yang sangat kotor, hal ini terjadi pada saat pagi hari maupun siang hari, sehingga membuat penghuni kelas kurang nyaman. Berdasarkan hasil 84 observasi ke-1, ke-2, dan ke-3 hasil observasi terlampir halaman 158-162 persiapan alat dan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas sudah bagus. Sebelum pemelajaran dimulai guru telah menyiapkan alat dan media pembelajaran. Selain hal itu apersepsi yang dilakukan oleh guru kelas selama observasi ke-1, ke-2, dan ke-3 sangat baik, hal ini terlihat dengan adanya respon yang positif dari siswa. Namun, pada saat observasi ke-1 dan ke-3 hasil observasi terlampir halaman 158, 162 penyiapan siswa oleh guru kelas cukup baik, hal ini ditunjukan dengan masih adanya siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran seperti ramai dan makan di kelas. Berdasarkan hasil observasi ke-2 hasil observasi terlampir halaman 160 penyiapan siswa oleh guru kelas dinilai kurang baik, hal ini dapat dilihat pada saat pelaksanaan pembelajaran dimulai oleh guru kelas saat kondisi kelas masih sangat ramai dan kacau, apalagi siswa hiperaktif masih jalan- jalan kesana kemari. Berdasarkan ketiga observasi pengkondisian yang dilakukan oleh guru kelas kurang maksimal, perlu diperhatikan lagi dan dimaksimalkan. Selain itu, berdasarkan hasil observasi ke-1 dan ke-2 hasil observasi terlampir halaman 158, 160 penyampaian kompetensi dinilai kurang baik, hal ini dikarenakan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai guru juga tidak menyampaikan kompetensi terhadap siswa. Namun pada saat observasi yang ke-3 penyampaian kompetensi baik. Secara garis besar keterampilan membuka pelajaran yang dilakukan guru kelas selama observasi ke-1, ke-2, dan ke-3 sudah baik. Secar garis besar keterampilan membuka pelajaran yang dilakukan guru 85 kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi c. Penguasaan dan penyampaian materi Pengelolaan materi tidak ada perbedaan antara siswa hiperaktif dengan siswa normal lainnya. Sejauh ini sebagian besar materi dikelola dengan menyesuaikan kondisi siswa selain itu juga tidak menyimpang dari kurikulum. Dalam penyampaian materi menggunakan bahasa yang disederhanakan dan tidak jarang menggunakan bahasa Jawa. Hal ini dilakukan supaya siswa lebih mudah memahami dan menerima materi.penguasaan materi oleh guru kelas sangat bagus, sehingga tidak ada keraguan dalam penyampaian materi. Berdasarkan hasil observasi ke-1 hasil observasi terlampir halaman 158 penguasaan materi oleh guru kelas sudah baik. Sedangkan berdasarkan hasil observasi yang ke-2 dan ke-3 hasil observasi terlampir halaman 160,162 penguasaan materi oleh guru kelas sangat baik. Selain itu kesesuaian materi yang disampaikan oleh guru kelas pada saat pembelajaran sudah baik. Hal ini ditunjukan dengan ketidak terlihatan keterpisah-pisahan materi antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lainnya. Namun pada saat observasi yang ke-2 kesesuaian urutan materi cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan masih terlihatnya sedikit keterpisahan antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain. Secara garis besar penguasaan dan penyampaian materi oleh guru kelas selama tiga kali observasi sudah baik. Penyampaian materi yang dilakukan oleh guru kelas sudah logis dan sistemmatis. Secara garis besar penguasaan dan 86 penyampaian materi oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul sudah baik. d. Interaksi pembelajaran Proses pembelajaran yang ada di Kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul segara garis besar terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir atau penutup. Berdasarkan hasil observasi hasil observasi terlampir halaman 159-163 yang dilakukan selama tiga kali kesesuaian langkah pembelajaran cukup baik. Hal ini dikarenakan pada kegiatan awal tidak dilakukan. Tetapi pada bagian inti dan penutup dilakukan guru dengan baik. Pada kegiatan inti berupa penjelasan materi dengan pemanfaatan media pembelajaran yang telah disiapkan. Selain dengan penggunaan media, proses pembelajaran didukung dengan metode seperti ceramah diskusi, tanya jawab dan penugasan. Kegiatan inti biasanya berlangsung selama kurang lebih 60 menit. Pada observasi ke-1 kesesuaian antara penggunaan metode dan media dengan Kompetensi Dasar sudah baik, hal ini ditunjukan dengan adanya ketertarikan siswa mengikuti pelajaran tinggi. Namun, pada onservasi ke-2 kesesuaian antara penggunaan metode dan media dengan Kompetensi Dasar cukup baik, karena pada proses pembelajaran ini tidak semua siswa mengikuti pembelajaran, MF dan AR berjalan kesana-kemari sehingga mengganggu konsentrasi siswa lainnya dan pembelajaran kurang efektif. Berdasarkan hasil observasi ke-3 kesesuaian antara metode dan media dengan Kompetensi Dasar sangat baik, hal ini ditunjukan dengan adanya antusias siswa yang tinggi saat pembelajaran berlangsung. Saat proses pembelajaran berlangsung AR, AL, dan MF sering membuat gaduh 87 pembelajaran dengan segala perilaku yang dilakukan sehingga membuat suasana kelas menjadi gaduh. Pada saat mengerjakan tugas AR, AL, dan MF biasanya mendapatkan bimbingan individu dari guru kelas. Sedangkan siswa lainnya biasanya hanya sekedah dikelilingi saat mengerjakan tugas. Secara garis besar interaksi pembelajaran yang dilakukan guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul selama tiga kali observasi sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam efektifitas penggunaan waktu dan penyampaian kompetensi e. Penggunaan bahasa, penanpilan, gerak dan alokasi waktu Penggunaan bahasa, penampilak, gerak dan alokasi waktu tidak kalah pentingnya dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi ke-1 dan ke-3 hasil observasi terlampir halaman 159,163 menunjukan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung volume suara, kejelasan pengucapan kata, kelancaran serta vareasi intinasi guru kelas sudah baik. Suara guru kelas dapat terdengar jelas oleh semua siswa, baik yang duduk di depan, di tengah maupun di belakang. Selain itu, keaktifan dan keluesan gerak juga sudah baik. Kepercayaan diri yang dimiliki oleh guru kelas tidak diragukan lagi. Namun disisi lain masih ada bahasa tidak baku yang digunakan guru saat pelaksanaan pembelajaran seperti kata “gak usah”, “biarin”, “ya udah” dan lain sebagainya. Kecakupan proporsi waktu sangat penting untuk terwujudnya keberhasilan dalam pembelajaran, maka dari itu kecakupan proporsi waktu perlu diperhatikan lagi. Waktu pelaksanaan pembelajaran dalam 1 jam pelajaran selama 88 35 menit, jika 2 jam pembelajaran maka 70 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada observasi ke-1 lebih 10 menit. Berdasarkan hasil observasi ke-2 hasil observasi terlampir halaman 161 tidak begitu jauh dari hasil observasi ke-1 dan ke-3 hanya saja yang membedakan pada kecakupan proporsi waktu kurang baik, hal ini ditunjukan dengan lebihnya waktu saat pembelajaran selama 20 menit. Secara garis besar penggunaan bahasa, penampilan, gerak dan alokasi waktu selama observasi di kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi. f. Keterampilan menutup pelajaran Kegiatan akhir dari pembelajaran yaitu penutup. Di dalam kegiatan penutup ada empat komponen yaitu membuat kesimpulan, mengulang secara ringkas, menyampaikan materi berikutnya dan memberikan tugas. Berdasarkan hasil observasi hasil observasi terlampir halaman 159-163 pelaksanaan pembelajaran di kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul selama tiga kali menunjukan bahwa keterampilan guru dalam membuat kesimpulan sudah baik. Kegiatan ini selalu dilakukan guru kelas di akhir pembelajaran. Keterampilan mengulang pembelajaran secara ringkas pada observasi ke-1 dan ke-3 sudah baik dan pada observasi ke-2 keterampilan mengulang pembelajaran secara ringkas sangat baik. Semua aspek yang ada dalam pembelajaran dapat dimuat di dalam pengulangan materi secara ringkas tersebut. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran ke-1, ke-2, dan ke-3 dalam keterampilan menyampaikan materi berikutnya kurang baik. Hal ini tidak dilakukan oleh guru kelas saat di akhir pembelajaran. Namun guru kelas 89 selalu memberikan tugas rumah disetiap pembelajaran. Secara garis besar keterampilan menutup pelajaran yang dilakukan oleh guru kelas I SD N Tirtomulyo Kretek Bantul selama tiga kali observasi sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam aspek penyampaan materi.

3. Proses