Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

Selain itu juga harus ada perpustakaan, audio-visual, sarana-sarana peningkatan minat dan keterampilan, sarana-sarana olahraga, rekreasi dan fasilitas angkutan dan komunikasi.

3. Metode Therapeutic Community TC

Dalam proses rehabilitasi metode sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses tersebut. Dengan adanya metode dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan proses rehabilitasi.

a. Pengertian Metode Therapeutic Community TC

Metode Therapeutic Community TC adalah suatu metode rehabilitasi bagi para pecandu narkoba, dimana dibentuk suatu komunitas yang positif di lingkungan yang teratur dan terkoordinir dengan kegiatan-kegiatan yang menunjang perubahan secara fisik dan mental. Mula-mula Therapeutic Community dilakukan bagi rehabilitasi pasien-pasien psykiatri di Synanon Amerika pada waktu perang dunia ke dua dalam bentuk self help group bagi mereka yang mengalami ketergantungan terhadap minuman keras. Metode ini sesungguhnya dijiwai ruh budaya filosofi bangsa Timur, tetapi dikembangkan di New York,USA.Kemudian berkembang di Philiphina, Thailand, Malaysia dan Singapura. Diadopsi di Indonesia mulai tahun 1971 melalui Colombo Plan yang bekerjasama dengan Departemen Sosial pada tahun 1998. Metode Therapeutic Community TC memfokuskan pada pembinaan meliputi 4 hal utama, yaitu: 1 Perubahan perilaku 2 Penataan emosi dan psikologi 3 Peningkatan bidang spiritual dan intelektual 4 Kemampuan bertahan hidup dan kemandirian Dokumen PSPP Yogyakarta: 2007

b. Tugas dan Fungsi Staf dalam Therapeutic Community TC

a. Staf adalah Model peran yang membimbing setiap klien untuk mencapai “Kepulihan” dan “hidup normatif” dengan cara membina klien untuk menjalankan: Budaya rumah, norma dan nilai-nilaifilosofi rumah, dan membimbing klien memiliki kemampuan menjalankan proses perubahan diri. b. Batas antara staf dan residen hanya dalam status hirarki namun seimbang dalam peran memberikan sokong-bantu dalam mencapai hidup normatif dan kepulihan dengan memberikan keteladanan dan bantuan therapeutic. c. Sebagai Fasilitator dalam grup klinikal: membimbing klien memiliki kemampuan bina diri, kemampuan untuk berubah ke arah hidup yang normatif dan memiliki kesadaran diri dan kemampuan memahami dan mengenal jati diri pribadi. d. Sebagai konselor: Beda dengan konseling umum, dalam TC, konseling bersifat informal dan on going sesuai kesepakatan