Hasil Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat melalui

kesalahpahaman diantara mereka, tanpa berfikir panjang mereka selalu ingin berantem bahkan ada yang sampai saling memukul satu sama lain. Dari hal tersebut terlihat jelas adanya sebuah penataan emosi dan psikologi setelah residen mendapatkan berbagai kegiatan dan program dengan metede Therapeutic Community TC. c. Peningkatan bidang spiritual dan intelektual Residen mampu menghadapi dan mengatasi masalahnya dengan berfikir secara logis dan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilihat daricara residen menanggapi atau menghadapi masalah yang terjadi di dalam PSPP Yogyakarta dengan berfikir panjang tanpa terburu-buru dalam mengambil sikap dan keputusan. Serta keseriusan residen dalam menjalankan perintah agama seperti selalu menjalankan shalat 5 waktu, mengikuti shalat jum’at, dan rutinitas mengaji yang diikuti oleh seluruh residen. d. Kemampuan bertahan hidup dan kemandirian Membantu memberikan sebuah keterampilan hidup yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan selanjutnya diluar panti. Contohnya program keterampilan montir mobil dan motor, dengan adanya pelatihan tersebut sangat membantu untuk mempersiapkan residen dalam dunia kerja. Hal ini terbukti dari adanya beberapa lulusan PSPP residen yang telah usai mengikuti terapi dan rehabilitasi yang langsung dapat bekerja di bengkel mobil dan motor. Dari 4 hal utama diatas dapat terlihat adanya kesamaan dengan tujuan dari pemberdayaan masyarakat dimana tujuan dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat khususnya korban penyalahgunaan narkoba. Jadi, proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community TC yang dilakukan oleh Panti Sosial PSPP Yogyakarta dapat dikatakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat khususnya korban penyalahgunaan narkoba.

3. Faktor-Faktor yang Menjadi Penghambat dan Pendukung bagi

PSPP Yogyakarta dalam Merehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba dengan Metode Therapeutic Community TC Dari hasil penelitian dapat diketahui ada beberapa faktor penghambat dan pendukung , di antaranya adalah : a. Faktor penghambat Adanya hambatan dari segipembiayaan, dimana PSPP Yogyakarta belum mampu membelimenyediakan fasilitas-fasilitas canggih dalam proses terapi dan rehabilitasi seperti kolam renang terapi, ruang terapi dengan CC TV, serta fasilitas-fasilitas canggih lainnya. Dalam proses terapi dan rehabilitasi itu sendiri fasilitas adalah faktor penting dalam menunjang keberhasilan proses terapi dan rehabilitasi karena adanya fasilitas yang canggih dan memadai itulah yang nantinya digunakan sebagai media dalam proses terapi dan rehabilitasi. b. Faktor pendukung Adanya keikhlasan, kekompakan dan semangat para pengelola dan tenaga profesional dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba residen, adanya motivasi dari residen untuk dapat sembuh total dari penggunaan narkoba, tersedianya sarana dan prasarana dalam proses rehabilitasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1 seluruh rangkaian tahapan yang ada di PSPP Yogyakarta yaitu : tahap penerimaan, tahap pemulihan awal, tahap rawatan utama, tahap resosialisasi, tahap pembinaan lanjut, 2 hasil pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba dengan metode Therapeutic Community TC yaitu adanya perubahan perilaku, penataan emosi dan psikologi, peningkatan bidang spiritual dan intelektual, kemampuan bertahan hidup dan kemandirian, serta adanya sebuah pemberdayaan masyarakat khususnya untuk korban penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga adanya clean and Sober, residen terbebas dari narkoba, 3 faktor penghambat : adanya hambatan dari segi pembiayaan. Sedangkan faktor pendukung : adanya keikhlasan, kekompakan dan semangat para pengelola dan tenaga profesional dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba residen, adanya motivasi dari residen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang peneliti ajukan, di antaranya : 1. Bagi Panti Sosial Pamardi Putra PSPPYogyakarta : Supaya memperluas kerjasama dan jaringan dan koordinasi dengan instansi serta lembaga lain dalam bidang penyalahgunaan narkoba dan pendanaan, Perlu diadakannya penyuluhan secara rutin kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba, menambah program yang dapat lebih memberdayakan masyarakat khususnya korban penyalahgunaan narkoba. 2. Bagi korban Penyalahgunaan narkoba : sebaiknya jangan mengulangi kesalahan yang sama dengan mengkonsumsi narkoba kembali, memiliki pola hidup yang sehat, serta memiliki pola piker yang luas. 3. Bagi masyarakat : hendaknya lebih berpartisipasi secara aktif seperti melaporkan kepada pihak yang berwajib atau pihak terkait apabila mengetahui adanya penyalahgunaan narkoba dilingkungannya.